Jakarta - Membeli sebuah helm yang mengikuti standard ukuran, memang tidak salah. Lantaran ukuran helm pun ada estimasi ukuran yang bisa diterima. Namun sebelum Anda memilih untuk membeli sebuah helm berdasarkan patok ukuran S, M dan L, sebaiknya Anda memahami ukuran lingkar kepala dan bentuk dimensi kepala Anda.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Technical Director NHK Indonesia, Johannes Cokrodiharjo kepada Medcom.id beberapa waktu lalu saat peluncuran produk barunya di bilangan Jakarta Utara. Ia menegaskan bahwa ukuran kepala adalah hal yang wajib dipastikan sebelum memilih ukuran helm.
"Sebaiknya Anda tahu ukuran kepala lebih dulu sebelum membeli, mengingat helm yang sudah punya standarisasi luar negeri itu punya ukuran yang disesuaikan. Memang ada toleransi ukuran misalnya untuk ukuran M ya itu masih bisa menerima lingkar kepala 57 hingga 58,5 cm. Namun Anda harus pastikan juga bentuk helmnya seperti apa dan spesifikasinya," papar Johannes.
Ia melanjutkan bahwa hal yang menurutnya cukup krusial adalah soal model helm. Lantaran orang-orang Eropa dan Amerika kepalanya banyak yang model lonjong, sementara untuk orang Asia kepalanya banyak model bulat.
Baca Juga:
Tarif SPKLU Ditetapkan, Maksimal Sampai Rp57 ribu
"Untuk menggunakan helm yang speknya untuk kepala lonjong, pastinya tidak akan nyaman untuk orang-orang yang kepalanya bulat. Begitu juga sebaliknya, sehingga wajib mengetahui bentuk kepala sendiri sebelum menentukan jenis dan merek helm yang dibeli."
Namun mayoritas helm yang dijual di Indonesia saat ini menurut Johannes sudah menyesuaikan dengan spek kepala orang Asia. Mengingat dealer atau mereka yang menjual helm dengan spek Eropa atau Amerika juga permintaannya nyaris tidak ada. Masalahnya adalah ketika Anda membeli helm di luar negeri, sebaiknya mencobanya terlebih dahulu sebelum dibayar.
Jakarta - Membeli sebuah helm yang mengikuti standard ukuran, memang tidak salah. Lantaran ukuran helm pun ada estimasi ukuran yang bisa diterima. Namun sebelum Anda memilih untuk membeli sebuah helm berdasarkan patok ukuran S, M dan L, sebaiknya Anda memahami ukuran lingkar kepala dan bentuk dimensi kepala Anda.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Technical Director NHK Indonesia, Johannes Cokrodiharjo kepada Medcom.id beberapa waktu lalu saat peluncuran produk barunya di bilangan Jakarta Utara. Ia menegaskan bahwa ukuran kepala adalah hal yang wajib dipastikan sebelum memilih ukuran helm.
"Sebaiknya Anda tahu ukuran kepala lebih dulu sebelum membeli, mengingat helm yang sudah punya standarisasi luar negeri itu punya ukuran yang disesuaikan. Memang ada toleransi ukuran misalnya untuk ukuran M ya itu masih bisa menerima lingkar kepala 57 hingga 58,5 cm. Namun Anda harus pastikan juga bentuk helmnya seperti apa dan spesifikasinya," papar Johannes.
Ia melanjutkan bahwa hal yang menurutnya cukup krusial adalah soal model helm. Lantaran orang-orang Eropa dan Amerika kepalanya banyak yang model lonjong, sementara untuk orang Asia kepalanya banyak model bulat.
Baca Juga:
Tarif SPKLU Ditetapkan, Maksimal Sampai Rp57 ribu
"Untuk menggunakan helm yang speknya untuk kepala lonjong, pastinya tidak akan nyaman untuk orang-orang yang kepalanya bulat. Begitu juga sebaliknya, sehingga wajib mengetahui bentuk kepala sendiri sebelum menentukan jenis dan merek helm yang dibeli."
Namun mayoritas helm yang dijual di Indonesia saat ini menurut Johannes sudah menyesuaikan dengan spek kepala orang Asia. Mengingat dealer atau mereka yang menjual helm dengan spek Eropa atau Amerika juga permintaannya nyaris tidak ada. Masalahnya adalah ketika Anda membeli helm di luar negeri, sebaiknya mencobanya terlebih dahulu sebelum dibayar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)
