Jakarta: Pelaku industri bengkel semakin melek terkait arahan pemerintah soal percepatan kendaraan listrik. Kini bengkel-bengkel yang menawarkan jasa konversi motor bensin menjadi motor listrik sudah mulai bermunculan.
Salah satu bengkel yang mencuri start dalam ekosistem kendaraan listrik yaitu Motoriz. Tidak hanya jasa konversi motor listrik, namun Motoriz juga sudah mempersiapkan jasa perawatan serta layanan purna jual, hingga spare part.
CEO Motoriz Indonesia, Okto Larido mengatakan untuk biaya konversi saat ini berkisar mulai dari Rp13 juta hingga Rp17 juta sudah termasuk baterai.
"Sekarang (biaya) mulai Rp13 juta sampai Rp17 juta termasuk baterai. Motor listrik itu komponen paling mahal di baterai harganya 6-7 juta sendiri. Jadi kalau baterainya kita cabut maka harganya sekitar Rp6 juta - Rp10 juta tanpa baterai," ujar Okto, Sabtu, 28 Januari 2023 di outlet Motoriz Bintaro.
Lama pengerjaan 45 menit
Menariknya, lama pengerjaan konversi motor lawas menjadi motor dengan tenaga listrik bisa dilakukan Motoriz hanya dalam waktu kurang dari 1 jam. "Lama pengerjaan itu di kita kalau sudah bikin massal satu unit hanya 45 menit," ungkap Okto.
Okto menambahkan untuk metode konversi di Motoriz menggunakan dua model instalasi. "Mesinnya ada dua. Pertama dinamonya itu di ban (belakang) kita sebutnya hub drive dan yang dinamonya di tengah, mid drive. Nah keduanya punya kelebihan dan kekurangan. Kalau hub drive biayanya lebih mahal tapi perawatannya ringan. Kalau mid drive harganya lebih murah tapi perawatannya lebih tinggi dari hub drive," bebernya.
Untuk proses pengerjaan juga berbeda, untuk hub drive ban belakang dan mesin dilepas lalu diganti dengan pemasangan dinamo dan perangkat lain. Sedangkan mid drive juga dengan cara mencopot mesin namun tidak membuang bagian belakang motor.
"Kalau yang hub drive copot mesin, ban, lalu kita tinggal pasang dan kunci, selesai. Sedangkan yang mid drive, mesinnya kita buka lalu pasang perangkat dan sambungin ke belakangnya, lebih murah karena kita tidak membuang bagian belakang (motor). Sedangkan hub drive semuanya diganti total," terang Okto lagi.
Di Motoriz sendiri, model sepeda motor yang bisa dikonversi masih terbatas antara lain model Honda Vario dan Honda Beat. "Saat ini masih Honda Vario dan Beat, tapi ke depannya kita akan kembangkan untuk merek-merek (motor) lain," pungkasnya.
Dilengkapi perangkat pintar
Terkait konversi motor listrik, Motoriz bermitra dengan Bluewing Motors asal Korea Selatan sebagai penyedia perangkat elektrifikasi kendaraan. Motor konversi garapan Motoriz juga dilengkapi tambahan modul pintar yang memungkinkan kendaraan bisa dihidupkan hanya dengan menggunakan smartphone.
"konsumen tidak perlu lagi kunci. Untuk menghidupkan atau mematikan kendaraan bisa dari ponsel menggunakan aplikasi," kata Global Business Director Bluewing Motors, Jeremy Yi.
Tak hanya itu, perangkat tersebut juga memungkinkan pemilik bisa memantau pergerakan dan titik lokasi kendaraannya.
Jakarta: Pelaku industri bengkel semakin melek terkait arahan pemerintah soal percepatan kendaraan listrik. Kini bengkel-bengkel yang menawarkan jasa konversi motor bensin menjadi
motor listrik sudah mulai bermunculan.
Salah satu bengkel yang mencuri start dalam ekosistem kendaraan listrik yaitu
Motoriz. Tidak hanya jasa konversi motor listrik, namun Motoriz juga sudah mempersiapkan jasa perawatan serta layanan purna jual, hingga
spare part.
CEO Motoriz Indonesia, Okto Larido mengatakan untuk biaya konversi saat ini berkisar mulai dari Rp13 juta hingga Rp17 juta sudah termasuk baterai.
"Sekarang (biaya) mulai Rp13 juta sampai Rp17 juta termasuk baterai. Motor listrik itu komponen paling mahal di baterai harganya 6-7 juta sendiri. Jadi kalau baterainya kita cabut maka harganya sekitar Rp6 juta - Rp10 juta tanpa baterai," ujar Okto, Sabtu, 28 Januari 2023 di outlet Motoriz Bintaro.
Lama pengerjaan 45 menit
Menariknya, lama pengerjaan konversi motor lawas menjadi motor dengan tenaga listrik bisa dilakukan Motoriz hanya dalam waktu kurang dari 1 jam. "Lama pengerjaan itu di kita kalau sudah bikin massal satu unit hanya 45 menit," ungkap Okto.
Okto menambahkan untuk metode konversi di Motoriz menggunakan dua model instalasi. "Mesinnya ada dua. Pertama dinamonya itu di ban (belakang) kita sebutnya hub drive dan yang dinamonya di tengah, mid drive. Nah keduanya punya kelebihan dan kekurangan. Kalau hub drive biayanya lebih mahal tapi perawatannya ringan. Kalau mid drive harganya lebih murah tapi perawatannya lebih tinggi dari hub drive," bebernya.
Untuk proses pengerjaan juga berbeda, untuk hub drive ban belakang dan mesin dilepas lalu diganti dengan pemasangan dinamo dan perangkat lain. Sedangkan mid drive juga dengan cara mencopot mesin namun tidak membuang bagian belakang motor.
"Kalau yang hub drive copot mesin, ban, lalu kita tinggal pasang dan kunci, selesai. Sedangkan yang mid drive, mesinnya kita buka lalu pasang perangkat dan sambungin ke belakangnya, lebih murah karena kita tidak membuang bagian belakang (motor). Sedangkan hub drive semuanya diganti total," terang Okto lagi.
Di Motoriz sendiri, model sepeda motor yang bisa dikonversi masih terbatas antara lain model Honda Vario dan Honda Beat. "Saat ini masih Honda Vario dan Beat, tapi ke depannya kita akan kembangkan untuk merek-merek (motor) lain," pungkasnya.
Dilengkapi perangkat pintar

Terkait konversi motor listrik, Motoriz bermitra dengan Bluewing Motors asal Korea Selatan sebagai penyedia perangkat elektrifikasi kendaraan. Motor konversi garapan Motoriz juga dilengkapi tambahan modul pintar yang memungkinkan kendaraan bisa dihidupkan hanya dengan menggunakan smartphone.
"konsumen tidak perlu lagi kunci. Untuk menghidupkan atau mematikan kendaraan bisa dari ponsel menggunakan aplikasi," kata Global Business Director Bluewing Motors, Jeremy Yi.
Tak hanya itu, perangkat tersebut juga memungkinkan pemilik bisa memantau pergerakan dan titik lokasi kendaraannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)