Jakarta: Dalam rangka percepatan kendaraan listrik di Indonesia, para pelaku industri bengkel sepeda motor mulai bergerak dengan menawarkan beragam inovasi.
Salah satu metode mengejar target 140 juta sepeda motor listrik yang dicanangkan pemerintah yaitu dengan cara konversi motor mesin konvensional menjadi motor listrik.
Bahkan pemerintah juga berkomitmen untuk memberikan subsidi bagi masyarakat yang ingin menukar sepeda motor konvensional dengan sepeda motor listrik.
Demi mendukung kebijakan pemerintah tersebut, bengkel Motoriz hadir menawarkan konversi motor bensin ke listrik untuk masyarakat umum.
CEO Motoriz, Okto Larido menjelaskan pihaknya akan menjadi jembatan transisi menuju era zero emission yang menjadi target pemerintah.
"Pada proses konversi akan ada sebuah waktu yang panjang dimana kedua jenis kendaraan tersebut akan tumpang tindih satu sama lain. Motoriz akan menjadi jembatan transisi ini, kami melayani semua pelanggan sedemikian rupa baik kendaraan konvensional dan kendaraan elektrik," ujar Okto di Motoriz Bintaro, Sabtu, 10 Desember 2022.
Motoriz sendiri telah mempersiapkan inovasi dan konsep komprehensif menyambut era kendaraan listrik. Bengkel di bawah bendera PT. Semesta Motor Indonesia tersebut menjadi penyedia platform digital lengkap bagi ekosistem sepeda motor, dan juga bertindak sebagai operator jaringan nasional bengkel umum sepeda motor dengan merek Motoriz.
Selain konversi motor konvesional ke motor listrik, beberapa layanan lainnya yang ditawarkan Motoriz yaitu perawatan dan perbaikan motor konvensional dan motor listrik, spare part, penjualan motor listrik, hingga penyewaan motor listrik yang dapat diakses melalui aplikasi google play.
"Jadi misal konsumen yang sedang menunggu kendaraannya diservis tiba-tiba harus pergi lagi karena keperluan mendadak bisa menyewa motor listrik di kami. Biayanya cuma 40 ribu sehari," terang Okto.
Tak cukup itu saja, Motoriz juga menyediakan fasilitas charging serta EV Swap Battery motor listrik. Outlet Motoriz juga dilengkapi cafe untuk menambah kenyamanan konsumen.
"Jadi kita menyediakan layanan lengkap terkait ekosistem sepeda motor termasuk motor EV. Karena itu kita pakai slogan 'Everybody Happy' dengan harapan semua konsumen kita merasa senang dengan apa yang kami tawarkan," terang Okto.
Biaya konversi motor listrik
Okto menambahkan bahwa semua mekanik di Motoriz sudah tersertifikasi untuk menangani motor konvensional dan motor listrik. Bicara konversi, proses yang dibutuhkan untuk merubah motor lawas bahan bensin dengan motor listrik tenaga baterai hanya membutuhkan waktu 2 jam.
Terkait dengan harga konversi, saat ini masih dibanderol sebesar Rp15 juta karena semua part masih impor. Namun ke depannya harga tersebut akan semakin murah mengingat Motoriz menjalin kerjasama dengan Blue Wings Group dari Korea.
"Saat ini di Indonesia masih di angka Rp15 juta. Pemerintah juga berencana kasih subsidi kira-kira sebesar 3 juta atau lebih. Meski begitu saat ini kita sudah bisa menekan biaya dari yang ada sekarang. Makanya kita kerjasama dengan Blue Wings Group untuk mereka membangun pabrik di sini. Saat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) lebih tinggi tentunya harganya akan lebih murah," jelasnya.
Di Motoriz sendiri, model sepeda motor yang bisa dikonversi masih terbatas antara lain model Honda Vario dan Honda Beat. "Saat ini masih dua itu, untuk tipe yang lain masih kita riset," pungkas Okto.
Jakarta: Dalam rangka percepatan kendaraan listrik di Indonesia, para pelaku industri bengkel sepeda motor mulai bergerak dengan menawarkan beragam inovasi.
Salah satu metode mengejar target 140 juta
sepeda motor listrik yang dicanangkan pemerintah yaitu dengan cara konversi motor mesin konvensional menjadi motor listrik.
Bahkan pemerintah juga berkomitmen untuk memberikan subsidi bagi masyarakat yang ingin menukar sepeda motor konvensional dengan sepeda motor listrik.
Demi mendukung kebijakan pemerintah tersebut, bengkel Motoriz hadir menawarkan konversi motor bensin ke listrik untuk masyarakat umum.
CEO Motoriz, Okto Larido menjelaskan pihaknya akan menjadi jembatan transisi menuju era zero emission yang menjadi target pemerintah.
"Pada proses konversi akan ada sebuah waktu yang panjang dimana kedua jenis kendaraan tersebut akan tumpang tindih satu sama lain. Motoriz akan menjadi jembatan transisi ini, kami melayani semua pelanggan sedemikian rupa baik kendaraan konvensional dan kendaraan elektrik," ujar Okto di Motoriz Bintaro, Sabtu, 10 Desember 2022.
Motoriz sendiri telah mempersiapkan inovasi dan konsep komprehensif menyambut era kendaraan listrik. Bengkel di bawah bendera PT. Semesta Motor Indonesia tersebut menjadi penyedia platform digital lengkap bagi ekosistem sepeda motor, dan juga bertindak sebagai operator jaringan nasional bengkel umum sepeda motor dengan merek Motoriz.
Selain konversi motor konvesional ke motor listrik, beberapa layanan lainnya yang ditawarkan Motoriz yaitu perawatan dan perbaikan motor konvensional dan motor listrik, spare part, penjualan motor listrik, hingga penyewaan motor listrik yang dapat diakses melalui aplikasi google play.
"Jadi misal konsumen yang sedang menunggu kendaraannya diservis tiba-tiba harus pergi lagi karena keperluan mendadak bisa menyewa motor listrik di kami. Biayanya cuma 40 ribu sehari," terang Okto.
Tak cukup itu saja, Motoriz juga menyediakan fasilitas charging serta EV Swap Battery motor listrik. Outlet Motoriz juga dilengkapi cafe untuk menambah kenyamanan konsumen.
"Jadi kita menyediakan layanan lengkap terkait ekosistem sepeda motor termasuk motor EV. Karena itu kita pakai slogan 'Everybody Happy' dengan harapan semua konsumen kita merasa senang dengan apa yang kami tawarkan," terang Okto.
Biaya konversi motor listrik
Okto menambahkan bahwa semua mekanik di Motoriz sudah tersertifikasi untuk menangani motor konvensional dan motor listrik. Bicara konversi, proses yang dibutuhkan untuk merubah motor lawas bahan bensin dengan motor listrik tenaga baterai hanya membutuhkan waktu 2 jam.
Terkait dengan harga konversi, saat ini masih dibanderol sebesar Rp15 juta karena semua part masih impor. Namun ke depannya harga tersebut akan semakin murah mengingat Motoriz menjalin kerjasama dengan Blue Wings Group dari Korea.
"Saat ini di Indonesia masih di angka Rp15 juta. Pemerintah juga berencana kasih subsidi kira-kira sebesar 3 juta atau lebih. Meski begitu saat ini kita sudah bisa menekan biaya dari yang ada sekarang. Makanya kita kerjasama dengan Blue Wings Group untuk mereka membangun pabrik di sini. Saat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) lebih tinggi tentunya harganya akan lebih murah," jelasnya.
Di Motoriz sendiri, model sepeda motor yang bisa dikonversi masih terbatas antara lain model Honda Vario dan Honda Beat. "Saat ini masih dua itu, untuk tipe yang lain masih kita riset," pungkas Okto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)