Pembalap Federal Oil Gresini Moto2 telah berupaya membalap dengan hati agar dapat memperoleh poin di Moto2 Algarve, Minggu (7/11/2021). Namun memang persaingan dan pertarungan meraih hasil bagus di sirkuit ini sangat berat. Fabio Di Giannantonio yang start dari posisi tiga pun harus rela melorot ke posisi finish 11.
Tentu ini tak begitu menyenangkan, namun masih mampu mengamankan poin yang cukup baik di klasemen. Sedangkan rekan setimnya yaitu Nicolo Bulega start dari posisi 27 berhasil finis posisi 22.
Kesalahan pemilihan ban menjadi kendala Di Giannantonio kehilangan kesempatan gemilang untuk mempertahankan posisi di awal lap dan bersaing dengan lima besar pembalap terdepan.
Baca Juga:
Vespa Sprint 150 i-Get Edisi Khusus Indonesia, Terbatas 1.010 Unit
“Kami kemungkinan melakukan kesalahan di pemilihanban. Kami memilih ban kompon lebih soft yang diperkirakanmembuat lebih kompetitif terutama di awal balapan, tapiperformanya cepat turun setelah beberapa lap dan berakhirdengan balapan sulit. Sayang sekali, karena dengan komponlebih keras situasinya akan lebih beda,” yakin pembalap yang akrab dipanggil Diggia.
Bulega lebih memilih melupakan balapan di Algarve, akibat start dari posisi 27 finis posisi 22, hal ini akibat sulitnyamendapat setelan tepat untuk dirinya menaklukkan sirkuitsepanjang 4.592 meter.
“Pekan balapan yang harus dilupakan. Kami tak bisa menyelesaikan kendala di penyetelan motor dantak bisa mendapatkan performa bagus di Kalex. Jalannyabalapan sangat penuh perjuangan dan tak bisa mengerahkanperforma sesuai keinginan,” jelas Bulega yang menggunakan motor nomor 11.
Dari hasil Moto2 Algarve ini, Diggia masih bisa mempertahankan posisi 7 di klasemen pembalap Moto2 2021 dengan total 141 poin, sedangkan Bulega di posisi 26 dengan perolehan total 12 poin.
“Hasil ini memang tak sesuai dengan pengharapanmelihat hasil kualifikasi start dari posisi tiga yang punya potensipodium kemenangan. Diggia sudah berusaha membalap denganhati agar bisa finis raih 5 poin, dan Bulega terkendala dengansulitnya mendapat setelan motor,” ungkap Federal Oil Marketing General Manager PT ExxonMobil Lubricants Indonesia, Hasril Arsyad.
Ia berharap tambahan poin besar bisa semakin membuat bangga tim dan para penggemar moto2 juga para konsumen Federal Oil di seluruh Indonesia. Federal Oil merupakan merek pelumas kendaraan roda dua dengan berbagai pilihan solusiuntuk kendaraan matic atau non-matic.
Meski demikian, Ia mengaku siap bangkit lagi, karena pekan depan akan ada seri di Valencia, (14/11) dan ini merupakan seri penutup Moto2 2021. Bahkan Hasril menganggap masih ada potensi bagi Diggia untuk menunjukkan performa terbaik untuk mengunci posisinya di klasemen pembalap Moto2 2021.
Pembalap Federal Oil Gresini Moto2 telah berupaya membalap dengan hati agar dapat memperoleh poin di Moto2 Algarve, Minggu (7/11/2021). Namun memang persaingan dan pertarungan meraih hasil bagus di sirkuit ini sangat berat. Fabio Di Giannantonio yang start dari posisi tiga pun harus rela melorot ke posisi finish 11.
Tentu ini tak begitu menyenangkan, namun masih mampu mengamankan poin yang cukup baik di klasemen. Sedangkan rekan setimnya yaitu Nicolo Bulega start dari posisi 27 berhasil finis posisi 22.
Kesalahan pemilihan ban menjadi kendala Di Giannantonio kehilangan kesempatan gemilang untuk mempertahankan posisi di awal lap dan bersaing dengan lima besar pembalap terdepan.
Baca Juga:
Vespa Sprint 150 i-Get Edisi Khusus Indonesia, Terbatas 1.010 Unit
“Kami kemungkinan melakukan kesalahan di pemilihanban. Kami memilih ban kompon lebih soft yang diperkirakanmembuat lebih kompetitif terutama di awal balapan, tapiperformanya cepat turun setelah beberapa lap dan berakhirdengan balapan sulit. Sayang sekali, karena dengan komponlebih keras situasinya akan lebih beda,” yakin pembalap yang akrab dipanggil Diggia.
Bulega lebih memilih melupakan balapan di Algarve, akibat start dari posisi 27 finis posisi 22, hal ini akibat sulitnyamendapat setelan tepat untuk dirinya menaklukkan sirkuitsepanjang 4.592 meter.
“Pekan balapan yang harus dilupakan. Kami tak bisa menyelesaikan kendala di penyetelan motor dantak bisa mendapatkan performa bagus di Kalex. Jalannyabalapan sangat penuh perjuangan dan tak bisa mengerahkanperforma sesuai keinginan,” jelas Bulega yang menggunakan motor nomor 11.