Jadi Saksi Gelar Juara Dunia ke-7 Marc Marquez, Ini Fakta-fakta Sirkuit Motegi

Jakarta: Marc Marquez memastikan gelar Juara Dunia MotoGP 2025 di Motul Grand Prix Jepang 2025, Sirkuit Twin Ring Motegi, yang berlangsung, Minggu, 28 September 2025 akhir pekan kemarin. "Di Motul Grand Prix Jepang, Marc Marquez memastikan gelar juara dunia setelah finis kedua di Motegi. Dengan lima seri tersisa, keunggulan poinnya tidak lagi terkejar,” kata Chief Marketing Officer Motul, Carlo Savoca mengomentari pencapaian luar biasa Marquez.  Sirkuit Motegi menjadi saksi tempat Marc Marquez mengunci gelar juara dunia ke-7 di kelas MotoGP sekaligus menyamai torehan Valentino Rossi. Berikut ini beberapa fakta-fakta menarik Sirkuit Motegi, Jepang: 1. Sirkuit dengan lintasan tricky Sejak dibangun pada 1997, Twin Ring Motegi dikenal sebagai salah satu sirkuit paling menantang di kalender MotoGP. Sirkuit ini dikenal dengan lintasan yang tricky. Kombinasi desain teknis dan tingkat kesulitan yang tinggi menjadikan Motegi sebagai arena ujian nyata bagi pembalap, tim, dan mesin. Sirkuit ini memiliki 14 tikungan masing-masing 8 tikungan ke kanan, dan 6 tikungan ke kiri, serta lintasan lurus terpanjang 762 meter. Sirkuit Motegi memiliki panjang total 4,801 km. Sirkuit ini memiliki karakter 'stop-and-go' dengan banyak pengereman keras dan akselerasi mendadak. Maka tak heran jika Motegi dianggap sebagai momok untuk sistem pengereman.     2. Markas Honda Twin Ring Motegi dibangun oleh Honda dan diresmikan pada tahun 1997. Tujuan awalnya bukan semata-mata untuk menggelar ajang balap, melainkan sebagai fasilitas pengujian dan promosi teknologi otomotif Honda. Sirkuit ini menjadi simbol dari ambisi Honda di dunia motorsport global.  Di sirkuit ini terdapat Honda Collection Hall, museum yang memamerkan motor dan mobil legendaris Honda, serta fasilitas gokart, taman rekreasi, hingga hotel.   3. Sirkuit bersejarah bagi Marquez Sirkuit Motegi merupakan sirkuit yang memiliki ikatan dengan Marquez. Selain karena Marquez lama membela Honda, sirkuit Motegi juga menjadi saksi momen-momen epik dalam karier Marquez, termasuk keberhasilannya mengunci gelar juara dunia ke-7 di kelas premier. Ia finis posisi kedua, cukup untuk mengamankan poin dan menyegel gelar meski masih ada lima balapan tersisa. Motegi menjadi saksi kebangkitan dan evolusi karier Márquez, dari ikon Honda menjadi raja baru Ducati.   4. 'Laboratorium' pengembangan pelumas Motul Sirkuit Motegi nyatanya tidak hanya sebagai venue balapan. Bagi produsen pelumas Motul, sirkuit ini menjadi laboratorium untuk menguji performa dan keandalan teknologi pelumas dalam kondisi paling ekstrem. Sirkuit ini juga berperan dalam pengembangan Motul GP Series, lini pelumas premium yang mengadopsi teknologi dari dunia balap untuk motor harian. GP Series hadir dalam tiga varian antara lain Motul GP Power untuk performa mesin maksimal di putaran tinggi, GP Matic untuk motor matic dengan perlindungan optimal, serta Motul GP Ultimate yang menawarkan formula tertinggi untuk sensasi balap MotoGP dengan perlindungan ekstrem. Managing Director PT Motul Indonesia Energy, Welmart Purba mengatakan lewat lini pelumas GP Series, Motul menghadirkan pengalaman performa balap MotoGP langsung ke jalan raya. “GP Series lahir dari semangat yang sama setiap perjalanan bukan sekadar berkendara, melainkan sebuah pengalaman penuh performa,” ungkap Welmart.