New Delhi: Besarnya pasar otomotif India, khususnya roda dua, nyatanya tidak berbuah manis bagi Harley-Davidson. Mereka bahkan harus mengakhiri bisnisnya di Negeri Bollywood tersebut karena gagal bersaing dengan sepeda motor buatan dalam negeri.
Merek asal Amerika Serikat ini mengumumkan akan mengakhiri kiprahnya di India pada Kamis (24/9) waktu setempat. Mereka bakal menutup pabriknya yang berada di Bawal, Haryana, India dan mengurangi jumlah dealer yang beroperasi sekarang ini.
Diketahui mereka memiliki 33 dealer di India, dan dealer-dealer ini akan terus beroperasi sesuai dengan kontraknya. Tetapi hingga berita ini diturunkan belum diketahui bagaimana nasib penjualan, layanan purna jual, dan suku cadang untuk motor gede (moge) itu.
Sayangnya, sejak tahun 2020, penjualan mereka tidak cukup baik. 33 dealer yang beroperasi ini hanya berhasil menjual 25 ribu unit saja. Jumlah ini diakui tidak cukup karena bea impor yang tinggi dan pajak penjualan yang cukup tinggi.
Harley-Davidson juga diketahui ingin menjalin kerja sama dengan perusahaan asal India, MotoCorp dan atau perusahaan Mahindra, Classic Legends, yang menghidupkan kembali merek Jawa dan BSA. Bisa jadi perusahaan lokal ini yang selanjutnya mengurusi merek Harley-Davidson di India.
Tamparan Bagi Pemerintah India
Pamitnya pabrik Harley-Davidson di India jelas menjadi tamparan bagi pemerintah setempat. Mengingat Perdana Menteri India, Narendra Modi, sekarang ini sedang berusaha untuk menarik investasi asing dan basis industri manufaktur di India.
India merupakan pasar sepeda motor terbesar di dunia. Tahun lalu saja, kalau tidak ada Pandemik Covid-19, pasar ini bisa menyerap 17 unit sepeda motor. Sebagai perbandingan saja, Indonesia tahun lalu hanya bisa menjual 6,54 juta unit berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
Apalagi sebelumnya Toyota mengumumkan tidak akan melakukan ekspansi bisnis di India. Selain itu General Motors sudah pamit sejak 2017. Sedangkan Ford sudah memindahkan aset mereka ke Mahindra karena tidak mendapatkan respon yang baik dari pasar.
New Delhi: Besarnya pasar otomotif India, khususnya roda dua, nyatanya tidak berbuah manis bagi Harley-Davidson. Mereka bahkan harus mengakhiri bisnisnya di Negeri Bollywood tersebut karena gagal bersaing dengan sepeda motor buatan dalam negeri.
Merek asal Amerika Serikat ini mengumumkan akan mengakhiri kiprahnya di India pada Kamis (24/9) waktu setempat. Mereka bakal menutup pabriknya yang berada di Bawal, Haryana, India dan mengurangi jumlah dealer yang beroperasi sekarang ini.
Diketahui mereka memiliki 33 dealer di India, dan dealer-dealer ini akan terus beroperasi sesuai dengan kontraknya. Tetapi hingga berita ini diturunkan belum diketahui bagaimana nasib penjualan, layanan purna jual, dan suku cadang untuk motor gede (moge) itu.
Sayangnya, sejak tahun 2020, penjualan mereka tidak cukup baik. 33 dealer yang beroperasi ini hanya berhasil menjual 25 ribu unit saja. Jumlah ini diakui tidak cukup karena bea impor yang tinggi dan pajak penjualan yang cukup tinggi.
Harley-Davidson juga diketahui ingin menjalin kerja sama dengan perusahaan asal India, MotoCorp dan atau perusahaan Mahindra, Classic Legends, yang menghidupkan kembali merek Jawa dan BSA. Bisa jadi perusahaan lokal ini yang selanjutnya mengurusi merek Harley-Davidson di India.