Jakarta: Dirancang dan dikembangkan sepenuhnya di Indonesia, iMoto yang berdiri sejak 2021 menghadirkan Vision.ev. Kuda besi ini di target memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 75 persen dan siap dipasarkan pada tahun 2025.
Vision.ev diklaim sepenuhnya dirancang dan dikembangkan di Indonesia, melalui tangan-tangan terampil para pemuda Indonesia, hanya dalam kurun waktu 2,5 tahun. "Kami berharap hadirnya Vision.ev dapat mendorong adopsi kendaraan listrik di Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global," jelas Co-Founder iMoto Indonesia, Antony Lesmana, di Jakarta Selatan Selasa (16/7/2024).
Dia menambahkan, mengusung semangat "Made in Indonesia, for the World", mencerminkan komitmen membawa karya anak bangsa ke pasar internasional. "Target TKDN yang 75 persen, akan coba kami tingkatkan hingga 85 persen," ujarnya.
Motor listrik Vision.ev hadir dengan berbagai keunggulan dan fitur inovatif, termasuk teknologi pengisian daya cepat yang memungkinkan baterai terisi penuh hanya dalam waktu 30 menit, dari 20 persen hingga 80 persen. Didukung baterai 5,7 kWh yang membuat motor ini mampu menempuh jarak hingga 160 km dalam satu kali pengisian, dengan kecepatan maksimum 105 km/jam yang menjadikannya kompetitif di kelasnya.
Fitur digital canggih yang dilengkapi dengan layar sentuh, sistem infotainment, keyless entry, dan aplikasi untuk pelacakan, geofencing, dan manajemen armada, serta desain futuristik dan ergonomis yang dirancang untuk kenyamanan dan selera pasar Indonesia.
“Adanya berbagai keunggulan yang kami hadirkan di Vision.ev, kami yakin produk ini akan menjadi solusi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan," ucap Co-Founder iMoto Indonesia, Doddy Lukito.
Kata Doddy lagi, motor yang ramah lingkungan ini juga akan menyelesaikan kekhawatiran dasar konsumen terkait electric vehicle (EV). Seperti pengisian daya cepat, umur baterai, jarak tempuh sekali isi, dan performa motor yang akan membantu meningkatkan adopsi EV dengan lebih cepat.
Dijelaskan, dalam upaya memastikan kemudahan pada penggunaannya, iMoto saat ini juga tengah mengembangkan ekosistem pengisian daya cepat yang luas. Jaringan pengisian daya publik akan tersedia di berbagai titik strategis di perkotaan dan antar kota, dengan 200 titik pengisian yang direncanakan tahap pertama peluncuran.
Mengenai harga, kata Doddy harganya bervariasi, menyesuaikan dengan konfigurasi baterai yang dipilih pada motor tersebut. Untuk fasilitas produksi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, saat ini mampu memproduksi 1.000 unit per bulan dan bisa ditingkatkan menjadi 2.000 unit per bulan. (Autogear.id/Alun Segoro)
Jakarta: Dirancang dan dikembangkan sepenuhnya di Indonesia, iMoto yang berdiri sejak 2021 menghadirkan Vision.ev.
Kuda besi ini di target memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 75 persen dan siap dipasarkan pada tahun 2025.
Vision.ev diklaim sepenuhnya dirancang dan dikembangkan di Indonesia, melalui tangan-tangan terampil para pemuda Indonesia, hanya dalam kurun waktu 2,5 tahun. "Kami berharap hadirnya Vision.ev dapat mendorong adopsi
kendaraan listrik di Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global," jelas Co-Founder iMoto Indonesia, Antony Lesmana, di Jakarta Selatan Selasa (16/7/2024).
Dia menambahkan, mengusung semangat "Made in Indonesia, for the World", mencerminkan komitmen membawa karya anak bangsa ke pasar internasional. "Target TKDN yang 75 persen, akan coba kami tingkatkan hingga 85 persen," ujarnya.
Motor listrik Vision.ev hadir dengan berbagai keunggulan dan fitur inovatif, termasuk teknologi pengisian daya cepat yang memungkinkan baterai terisi penuh hanya dalam waktu 30 menit, dari 20 persen hingga 80 persen. Didukung baterai 5,7 kWh yang membuat motor ini mampu menempuh jarak hingga 160 km dalam satu kali pengisian, dengan kecepatan maksimum 105 km/jam yang menjadikannya kompetitif di kelasnya.
Fitur digital canggih yang dilengkapi dengan layar sentuh, sistem infotainment, keyless entry, dan aplikasi untuk pelacakan, geofencing, dan manajemen armada, serta desain futuristik dan ergonomis yang dirancang untuk kenyamanan dan selera pasar Indonesia.
“Adanya berbagai keunggulan yang kami hadirkan di Vision.ev, kami yakin produk ini akan menjadi solusi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan," ucap Co-Founder iMoto Indonesia, Doddy Lukito.
Kata Doddy lagi, motor yang ramah lingkungan ini juga akan menyelesaikan kekhawatiran dasar konsumen terkait electric vehicle (EV). Seperti pengisian daya cepat, umur baterai, jarak tempuh sekali isi, dan performa motor yang akan membantu meningkatkan adopsi EV dengan lebih cepat.
Dijelaskan, dalam upaya memastikan kemudahan pada penggunaannya, iMoto saat ini juga tengah mengembangkan ekosistem pengisian daya cepat yang luas. Jaringan pengisian daya publik akan tersedia di berbagai titik strategis di perkotaan dan antar kota, dengan 200 titik pengisian yang direncanakan tahap pertama peluncuran.
Mengenai harga, kata Doddy harganya bervariasi, menyesuaikan dengan konfigurasi baterai yang dipilih pada motor tersebut. Untuk fasilitas produksi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, saat ini mampu memproduksi 1.000 unit per bulan dan bisa ditingkatkan menjadi 2.000 unit per bulan.
(Autogear.id/Alun Segoro) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)