Peragaan pemadaman baterai kendaraan listrik. Dyandra Promosindo
Peragaan pemadaman baterai kendaraan listrik. Dyandra Promosindo

PEVS 2023

APAR Biasa Tidak Mempan Padamkan Kebakaran Baterai Litium

Ekawan Raharja • 21 Mei 2023 11:18
Jakarta: Hampir seluruh kendaraan listrik yang ada saat ini menggunakan baterai litium. Perlu diperhatikan bahwa apabila baterai sampai ini terbakar maka tidak bisa dipadamkan dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) biasa.
 
CEO PT FAST, Willy Hadiwijaya, menjelaskan perusahaannya memiliki APAR khusus untuk memadamkan kebakaran baterai kendaraan listrik yang diberi nama Lithium Fire Killer. Dia pun menegaskan APAR yang dimilikinya berbeda dengan APAR biasa.
 
“APAR itu sudah jelas judulnya alat pemadam api ringan, sementara api biasa bisa melahap dalam 10 detikan saja. Apa lagi api yang berasal dari baterai kendaraan listrik itu sudah tidak ada yang di bawah 1.600 derajat celsius,” jelas Willy di Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023.

Dia menerangkan bahwa APAR bertabung merah yang banyak digunakan berjenis powder (bubuk) dan bisa memadamkan api tipe A B C. Sedangkan untuk jenis-jenis api kebakaran bisa mencapai K. Willy menjelaskan api yang muncul dari kebakaran baterai lithium terhitung masuk semua kelas. Sehingga pemadamannya tidak bisa menggunakan cairan biasa.
 
Baca Juga:
Mau Heran Tapi Ini +62, Volvo Jual 100 Unit Tanpa Showroom

 
“Bisa dilihat tadi baterai kita coba ledakan dengan cara sengaja dibakar itu saja sudah sulit, artinya memang baterai itu dibuat seaman mungkin. Masalahnya ketika baterai sudah terbakar itu cara memadamkannya tidak gampang, bahkan ada mobil listrik yang terbakar, itu dimasukkan ke dalam air sungai dan itu masih nyala,” jelasnya.
 
FAST kemudian membuktikan dengan cara membakar baterai motor listrik. Kala menggunakan APAR biasa apa tidak padam, sedangkan api bisa padam menggunakan APAR Lithium Fire Killer dalam hitungan menit.
 
"Kebakaran baterai lithium ion adalah reaksi kimia, dan senyawa potassium dalam AF31 memadamkan dengan cara memecah reaksi tersebut. Selain memadamkan, risiko re-ignite (api menyala kembali) bisa dihilangkan,” ujar Pakar Formulasi Kimia FAST, Randall Hart.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan