Jakarta: Pelaksanaan Operasi Lilin dalam rangka pengamanan libur Natal dan Tahun Baru sudah berakhir. Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, menyebutkan angka kecelakaan lalu lintas ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pelaksanaan momen Natal dan tahun baru sebelumnya.
“Jika kita bandingkan periode sebelumnya ini untuk angka kasus kecelakaan ini turun 12 persen penurunannya atau setara dengan 33 kasus dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Aan dikutip dari situs resmi Korlantas Polri.
“Kemudian jumlah korban kecelakaan yang meninggal dunia juga mengalami penurunan ini sebesar 13 persen. Artinya ini selisihnya 55 orang meninggal dunia dibandingkan tahun lalu,” tambahnya.
Berdasarkan data yang diterima, Aan menyebut kendaraan roda dua menyumbang angka paling tinggi dalam kecelakaan lalu lintas selama pelaksanaan Operasi Lilin sebanyak 74 persen.
"Untuk keterlibatan kendaraan ini masih didominasi oleh kendaraan roda dua, kita lihat data roda dua ini ada 74 persen, atau setara 3.209 kasus, kemudian roda empat atau angkutan barang ada 12 persen, kemudian angkutan orang atau bis ada 6 persen, angkutan penumpang 7 persen,” ucap dia.
Selain itu, pengguna kendaraan roda dua menyumbang data pelanggaran tertinggi seperti tidak menggunakan helm hingga berboncengan lebih dari satu orang.
“Pelanggaran ini sama didominasi oleh pengemudi roda dua seperti tidak menggunakan helm, kemudian pelanggaran marka ini ada 280.000 kemudian melawan arus berikutnya kelengkapan kendaraan terakhir boncengan lebih dari satu,” tutur dia.
“Kalau untuk kendaraan roda empat atau lebih, jenis pelanggarannya sama yang pertama melanggar marka jalan, kemudian melawan arus, yang ketiga sabuk keselamatan, yang keempat kelengkapan kendaraan, dan yang kelima muatan lebih atau overload,” sambungnya.
Terakhir, Aan mengimbau kepada masyarakat agar mendownload aplikasi IRSMS Mobile untuk mengetahui titik-titik mana yang menjadi daerah rawan kecelakaan sehingga para pengemudi bisa lebih fokus saat berkendara.
Ini maksudnya untuk mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan konsentrasi sehingga tidak terlibat pada peristiwa kecelakaan,” pungkasnya.
Jakarta: Pelaksanaan
Operasi Lilin dalam rangka pengamanan libur
Natal dan Tahun Baru sudah berakhir. Kepala Korps
Lalu Lintas (
Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, menyebutkan angka kecelakaan lalu lintas ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pelaksanaan momen Natal dan tahun baru sebelumnya.
“Jika kita bandingkan periode sebelumnya ini untuk angka kasus kecelakaan ini turun 12 persen penurunannya atau setara dengan 33 kasus dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Aan dikutip dari situs resmi Korlantas Polri.
“Kemudian jumlah korban kecelakaan yang meninggal dunia juga mengalami penurunan ini sebesar 13 persen. Artinya ini selisihnya 55 orang meninggal dunia dibandingkan tahun lalu,” tambahnya.
Berdasarkan data yang diterima, Aan menyebut kendaraan roda dua menyumbang angka paling tinggi dalam kecelakaan lalu lintas selama pelaksanaan Operasi Lilin sebanyak 74 persen.
"Untuk keterlibatan kendaraan ini masih didominasi oleh kendaraan roda dua, kita lihat data roda dua ini ada 74 persen, atau setara 3.209 kasus, kemudian roda empat atau angkutan barang ada 12 persen, kemudian angkutan orang atau bis ada 6 persen, angkutan penumpang 7 persen,” ucap dia.
Selain itu, pengguna kendaraan roda dua menyumbang data pelanggaran tertinggi seperti tidak menggunakan helm hingga berboncengan lebih dari satu orang.
“Pelanggaran ini sama didominasi oleh pengemudi roda dua seperti tidak menggunakan helm, kemudian pelanggaran marka ini ada 280.000 kemudian melawan arus berikutnya kelengkapan kendaraan terakhir boncengan lebih dari satu,” tutur dia.
“Kalau untuk kendaraan roda empat atau lebih, jenis pelanggarannya sama yang pertama melanggar marka jalan, kemudian melawan arus, yang ketiga sabuk keselamatan, yang keempat kelengkapan kendaraan, dan yang kelima muatan lebih atau overload,” sambungnya.
Terakhir, Aan mengimbau kepada masyarakat agar mendownload aplikasi IRSMS Mobile untuk mengetahui titik-titik mana yang menjadi daerah rawan kecelakaan sehingga para pengemudi bisa lebih fokus saat berkendara.
Ini maksudnya untuk mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan konsentrasi sehingga tidak terlibat pada peristiwa kecelakaan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)