Jakarta - Kemunculan MAKA Motors dengan membawa Cavalry sebagai produk sepeda motor listrik perdananya ke publik pada pertengahan Januari lalu, diikuti dengan pembukaan beberapa jejaring mereka. Bukan hanya menyiapkan layanan penjualan, servis dan penyiapan komponen pengganti. Namun juga penyediaan sistem pengisian baterai cepat yaitu fast charging khusus untuk motor listrik mereka.
Soket untuk menyambungkan ke fast charging itu pun sudah disiapkan khusus untuk kendaraan mereka. Sehingga ekosistem kendaraan listrik ini baru bisa digunakan untuk motor mereka saja. Menurut pengakuan CMO MAKA Motors, Ghalila Gumai bahwa penyediaan ekosistem kendaraan listrik mereka memang sudah dirancang sejak awal.
"Untuk saat ini Kami memang merancang ekosistem kendaraan listrik Kami agar konsumen yang ingin membeli kendaraan listrik MAKA Motors tak lagi merasa ketakutan tentang bagaimana mereka akan menjalani rutinitas harian mereka dalam bermobilisasi. Tentu range anxiety atau ketakutan akan jarak tempuh ini juga Kami bekali dengan kapasitas baterai kendaraan yang bisa mencapai hingga 160 km untuk sekali pengisian penuh," ujar Ghalila Gumai kepada Medcom.id.
Meski masih sangat baru di pasar kendaraan sepeda motor listrik di Indonesia, Ghalila Gumai mengakui bahwa mereka sudah punya perencanaan tersendiri untuk layanan pengecasan cepat ini. "Kami sedang menjajaki kemungkinan untuk bekerja sama dengan beberapa pihak dalam hal pengadaan sistem fast charging di beberapa titik krusial. Namun hingga saat ini belum menentukan di mana-mana saja titiknya. Semoga dalam waktu dekat segera Kami umumkan."
Ditambahkan oleh CTO MAKA Motors, Arief Fadillah bahwa fast charging yang mereka desain khusus ini sanggup mengisi baterai Cavalery yang mempunyai daya lebih dari 4 kWh itu mencapai 100 persen dari kondisi bateari nol persen baterai hanya dalam waktu 1 jam 30 menit. Ini yang paling cepat dan sudah tersedia di 5 showroom maka saat ini.
"Opsi kedua adalah reguler charging yang diberikan sekalian motornya saat pembelian itu adalah home charger. Dayanya 500 watt dan perlu 8 jam dari kondisi baterai 0 persen. Menurut riset kami 65 persen orang di Indonesia itu listrik di rumahnya masih 900 VA jadi kalau kita kasih lebih belum tentu listriknya mampu. Takutnya ngejepret tapi sekarang lagi ada bundle tebus murah yaitu charger yang 1200 watt 1200 watt hanya 4 jam," ujar Arief Fadillah.
Ia melanjutkan bahwa yang listrik rumahnya sebesar 4400 VA atau minimal 2200 VA juga aman. Bersamaan dengan ajang IIMS 2025, bisa tebus murah charger yang charger plus. Lantaran namanya charger plus jadi mereka ngasih alternatif di tengah-tengah. Menurut Arief jadi solusi yang mereka tawarkan tak melulu hanya fast charging dan reguler charging saja.
Arief juga memberikan edukasi untuk memaksimalkan penggunaan energi di motor listrik. Mengingat perilaku penggunaan motor listrik dengan motor berbahan bakar itu sangat berbeda. Semuanya perlu diperhitungkan, sehingga efisiensi dalam penggunaan energi bisa tercapai. Termasuk penggunaan sistem regeneratif braking yang memanfaatkan energi panas di sistem pengereman, jadi energi baterai.
"Jika fitur high regen diaktifkan, maksimal jarak tempuh yang bisa dicapai dari hasil pengetesan internal mereka, bisa mencapai total jarak 160 km. Tentu ini jadi hal yang akan sangat diperhitungkan oleh mereka yang ingin mencari sepeda motor listrik dengan jangkauan jauh. Apalagi nanti Kami sudah merencanakan untuk menempatkan beberapa fast charging di titik-titik krusial."
Jadi bagaimana pendapat Anda?
Jakarta - Kemunculan MAKA Motors dengan membawa Cavalry sebagai produk sepeda motor listrik perdananya ke publik pada pertengahan Januari lalu, diikuti dengan pembukaan beberapa jejaring mereka. Bukan hanya menyiapkan layanan penjualan, servis dan penyiapan komponen pengganti. Namun juga penyediaan sistem pengisian baterai cepat yaitu fast charging khusus untuk motor listrik mereka.
Soket untuk menyambungkan ke fast charging itu pun sudah disiapkan khusus untuk kendaraan mereka. Sehingga ekosistem kendaraan listrik ini baru bisa digunakan untuk motor mereka saja. Menurut pengakuan CMO MAKA Motors, Ghalila Gumai bahwa penyediaan ekosistem kendaraan listrik mereka memang sudah dirancang sejak awal.
"Untuk saat ini Kami memang merancang ekosistem kendaraan listrik Kami agar konsumen yang ingin membeli kendaraan listrik MAKA Motors tak lagi merasa ketakutan tentang bagaimana mereka akan menjalani rutinitas harian mereka dalam bermobilisasi. Tentu range anxiety atau ketakutan akan jarak tempuh ini juga Kami bekali dengan kapasitas baterai kendaraan yang bisa mencapai hingga 160 km untuk sekali pengisian penuh," ujar Ghalila Gumai kepada Medcom.id.
Meski masih sangat baru di pasar kendaraan sepeda motor listrik di Indonesia, Ghalila Gumai mengakui bahwa mereka sudah punya perencanaan tersendiri untuk layanan pengecasan cepat ini. "Kami sedang menjajaki kemungkinan untuk bekerja sama dengan beberapa pihak dalam hal pengadaan sistem fast charging di beberapa titik krusial. Namun hingga saat ini belum menentukan di mana-mana saja titiknya. Semoga dalam waktu dekat segera Kami umumkan."
Ditambahkan oleh CTO MAKA Motors, Arief Fadillah bahwa fast charging yang mereka desain khusus ini sanggup mengisi baterai Cavalery yang mempunyai daya lebih dari 4 kWh itu mencapai 100 persen dari kondisi bateari nol persen baterai hanya dalam waktu 1 jam 30 menit. Ini yang paling cepat dan sudah tersedia di 5 showroom maka saat ini.
"Opsi kedua adalah reguler charging yang diberikan sekalian motornya saat pembelian itu adalah home charger. Dayanya 500 watt dan perlu 8 jam dari kondisi baterai 0 persen. Menurut riset kami 65 persen orang di Indonesia itu listrik di rumahnya masih 900 VA jadi kalau kita kasih lebih belum tentu listriknya mampu. Takutnya ngejepret tapi sekarang lagi ada bundle tebus murah yaitu charger yang 1200 watt 1200 watt hanya 4 jam," ujar Arief Fadillah.
Ia melanjutkan bahwa yang listrik rumahnya sebesar 4400 VA atau minimal 2200 VA juga aman. Bersamaan dengan ajang IIMS 2025, bisa tebus murah charger yang charger plus. Lantaran namanya charger plus jadi mereka ngasih alternatif di tengah-tengah. Menurut Arief jadi solusi yang mereka tawarkan tak melulu hanya fast charging dan reguler charging saja.
Arief juga memberikan edukasi untuk memaksimalkan penggunaan energi di motor listrik. Mengingat perilaku penggunaan motor listrik dengan motor berbahan bakar itu sangat berbeda. Semuanya perlu diperhitungkan, sehingga efisiensi dalam penggunaan energi bisa tercapai. Termasuk penggunaan sistem regeneratif braking yang memanfaatkan energi panas di sistem pengereman, jadi energi baterai.
"Jika fitur high regen diaktifkan, maksimal jarak tempuh yang bisa dicapai dari hasil pengetesan internal mereka, bisa mencapai total jarak 160 km. Tentu ini jadi hal yang akan sangat diperhitungkan oleh mereka yang ingin mencari sepeda motor listrik dengan jangkauan jauh. Apalagi nanti Kami sudah merencanakan untuk menempatkan beberapa fast charging di titik-titik krusial."
Jadi bagaimana pendapat Anda?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
