Penjualan Motor Listrik Masih 1 Persen, Sepenting Itukah Insentif?

Jakarta - Penjualan kendaraan listrik terutama di segmen sepeda motor, bisa dibilang masih sangat kecil dari total penjualan sepeda motor secara nasional dalam setahun. Yaitu sekitar 1 persen dari total 6-7 juta unit sepeda motor.  Jika melihat performa penjualan sepeda motor nihil emisi itu pada tahun sebelumnya, tentu ini cukup memprihatinkan. Lantaran angka penjualan 1 persen tersebut tercapai, salah satunya karena faktor insentif.  Lalu saat ini pemerintah belum juga memberikan kejelasan seperti apa insentif lanjutan untuk tetap menggairahkan penjualan sepeda motor listrik ini. Dikatakan oleh CEO & Founder MAKA Motors, Raditya Wibowo, bahwa banyak orang yang cenderung menunggu kepastian ini. "Ya, faktanya seperti itu. Orang-orang menunggu kepastian untuk melakukan pembelian sepeda motor listrik dengan adanya insentif dari pemerintah. Jika pun ada, seharusnya sudah dipastikan, begitu pula jika memang tidak ada juga harus dipastikan. Jangan dibuat menunggu," ujar Raditya Wibowo.    Mengingat konsumen saat ini hanya butuh hal tersebut. Sehingga mereka bisa mengalokasikan pembelian sepeda motor listrik dan memilih yang sesuai bajetnya. Namun jika Ada alokasi untuk insentif, tentu mereka juga bisa segera melakukan pembelian. Insentif ini dikatakan oleh Peneliti LPEM UI, Riyanto, punya pengaruh yang cukup besar. Pertimbangan untuk membeli sepeda motor listrik ini kan, dibutuhkan oleh masyarakat menengah ke bawah. Dan jika itu ditetapkan segera, setidaknya bisa membantu produsen sepeda motor listrik untuk tahu pangsa pasarnya seperti apa. Lalu bagaimana jika insentif ini ditetapkan tidak ada lagi? Tentu ini akan memperlihatkan daya beli yang sebenarnya untuk segmen sepeda motor listrik di Indonesia. Apakah memang punya daya tarik besar ataukah orang-orang membeli karena ada insentif saja.