Jakarta: Sejumlah Perguruan Tinggi dan Universitas di Indonesia memang menaruh minat terhadap riset kendaraan listrik. Melihat animo ini, mereka perlu mendapatkan dukungan dari pihak pabrikan otomotif agar bisa meningkatkan risetnya lebih baik lagi.
Ketua MPR, Bambang Soesatyo, mengungkapkan perguruan tinggi masih banyak mengalami kendala untuk mengembangkan riset kendaraan listriknya lebih baik. Sehingga mereka juga memerlukan bantuan dari pihak pabrikan otomotif.
"Spesifikasi kendaraan listrik yang dikembangkan Universitas Budi Luhur (UBL) masih menggunakan dinamo impor, dengan baterai lithium. Sebagai institusi pendidikan, UBL memiliki keterbatasan dalam penelitian dan pengembangan kendaraan listrik. Sehingga perlu dukungan dari stakeholder otomotif," ungkap pria yang akrab disapa Bamsoet tersebut pada Senin (6/7/2021).
Selain itu, dia juga mengingatkan kepada pemerintah untuk lebih berperan aktif dalam membantu riset-riset yang dikembangkan institusi pendidikan. Salah satu yang bisa diupayakan adalah menjadi penghubung antar perusahaan otomotif dengan institusi pendidikan.
Pria yang juga menjabat sebagai ketua IMI ini juga mengapresiasi minat riset UBL terhadap kendaraan listrik. Hal ini tampak betul dari sepeda motor listrik BL-SEV01 yang kini sedang dikembangkan, dan mobil listrik Neo Blits.
"UBL juga telah mengembangkan motor listrik BL EC-40, kolaborasi dengan Katros Garage. Memiliki spesifikasi kapasitas motor 9500 watt, baterai 15 Kwh, daya angkut maksimal 200 Kg, kecepatan maksimal 190 Km/jam, jarak tempuh maksimal hingga 160 Km dan waktu pengisian baterai hingga 6 jam," urai Bamsoet.
Selain UBL, ada juga ITS yang memang cukup aktif meriset soal kendaraan listrik. Jika dahulu ada cikal bakal skuter listrik Gesits lahir dari Surabaya, kini mereka sudah menatap riset mobil listrik SACH i-Deora.
Jakarta: Sejumlah Perguruan Tinggi dan Universitas di Indonesia memang menaruh minat terhadap riset kendaraan listrik. Melihat animo ini, mereka perlu mendapatkan dukungan dari pihak pabrikan otomotif agar bisa meningkatkan risetnya lebih baik lagi.
Ketua MPR, Bambang Soesatyo, mengungkapkan perguruan tinggi masih banyak mengalami kendala untuk mengembangkan riset kendaraan listriknya lebih baik. Sehingga mereka juga memerlukan bantuan dari pihak pabrikan otomotif.
"Spesifikasi kendaraan listrik yang dikembangkan Universitas Budi Luhur (UBL) masih menggunakan dinamo impor, dengan baterai lithium. Sebagai institusi pendidikan, UBL memiliki keterbatasan dalam penelitian dan pengembangan kendaraan listrik. Sehingga perlu dukungan dari stakeholder otomotif," ungkap pria yang akrab disapa Bamsoet tersebut pada Senin (6/7/2021).
Selain itu, dia juga mengingatkan kepada pemerintah untuk lebih berperan aktif dalam membantu riset-riset yang dikembangkan institusi pendidikan. Salah satu yang bisa diupayakan adalah menjadi penghubung antar perusahaan otomotif dengan institusi pendidikan.
Pria yang juga menjabat sebagai ketua IMI ini juga mengapresiasi minat riset UBL terhadap kendaraan listrik. Hal ini tampak betul dari sepeda motor listrik BL-SEV01 yang kini sedang dikembangkan, dan mobil listrik Neo Blits.