Mengawali balapan dari grid start di luar 10 besar, tentu jadi tantangan tersendiri buat para pembalap di MotoGP. Meski punya motor yang performanya superior, namun di awal balapan, tetap harus berhati-hati. Lantaran jarak antar pembalap masih sangat tipis dan akan gampang kehilangan kontrol dan bersenggolan. Hal ini tentu akan kembali dirasaan oleh duo pembalap Gresini Racing MotoGP yang didukung oleh Federal Oil.
Keduanya akan start dari posisi yang sangat menuntut performa maksimal dari Ducati Desmosedici GP21 di MotoGP Australia 2022. Dari hasil kualifikasi yang digelar Sabtu, 15 Oktober, Enea Bastianini bukukan waktu 1:28,647 detik menjadi pembalap tercepat ke 15. Adapun Fabio Di Giannantonio torehkan waktu 1:28,830 detik menjadi pembalap tercepat ke 20.
Membahas Sirkuit Philip Island yang memiliki lintasan sepanjang 4.448 meter dengan kombinasi 7 tikungan ke kiri dan 5 tikungan ke kanan, tentu butuh trik yang pas dengan kondisi dan temperatur sirkuit. Lantaran perubahan temperatur sangat cepat di sirkuit ini. Belum lagi jika hujan tiba-tiba turun di pertengahan balapan, ini bisa mengubah peta posisi finish para pembalap.
Penggunaan kompon ban untuk dikombinasikan dengan sedikit langkah agresif di sesi start, tentu jadi kunci untuk bisa bertarung di posisi depan. Kemudian kesiapan tim juga perlu lebih antisipatif jika diprediksi balapan bakal dihiasi kondisi hujan di pertengahan balapan. Lantaran melakukan flaf-to-flag race juga akan menentukan posisi finish.
Baca Juga:
Mobil Seharga Rp2 miliaran Jadi Safety Car di Mandalika
Berada di posisi 15 Enea Bastianini mengakui tak ada yang bisa diperbuat lebih banyak di sirkuit Philip Island. "Kita bisa saja lebih baik posisinya, mungkin tembus Q2 atau bila skenario terburuk di posisi 13. Nyatanya kita berada di garis akhir row lima akibat ada pembalap melakukan gerakan yang kurang rasional," ujar pembalap bernomor 23 ini.
"Mereka menghalangi jalan kami, tapi kita tak perlu menyikapinya sebagai alasan. Tentu saja saya kesal, tapi lebih baik memikirkan balapan besok - meskipun masih ada yang perlu disempurnakan memanfaatkan sesi warm up, dan tentunya kami percaya rekomendasi ahli dari tim mekanik," yakin Bastianini.
Sementara itu Fabio Di Giannantonio mengakui bahwa laju motornya sangat kencang. Hanya bimbang menentukan kompon ban untuk digunakan di MotoGP Australia ini. "Kita bisa enak menggeber motor gunakan kompon medium dan keras setelah mencobanya di sesi akhir," yakin Giannantonio.
Pembalap bernomor 49 tersebut mengakui puas dengan hasil latihan sepanjang pekan untuk hadapi MotoGP Australia. "Seharusnya bisa tampil bagus di kualifikasi, meskipun sayangnya ada kendala waktu untuk mendapat setelan sehingga tidak benar-benar siap di Q1. Kami bertekad untuk tampil lebih baik di balapan nanti, meskipun kita mengawalinya jauh dari garis paling belakang," tekad Giannantonio.
Baca Juga:
Pembangunan Sirkuit Bintan untuk F1 Tanpa Dana APBN
Bastianini saat ini berada di posisi 4 klasemen Juara Dunia MotoGP 2022 dengan perolehan 180 poin, hanya terpaut 39 poin dari pemegang puncak titel Fabio Quartararo. Sedangkan Diggia masih tetap di posisi 20 mengantongi 23 poin.
Mengawali balapan dari grid start di luar 10 besar, tentu jadi tantangan tersendiri buat para pembalap di MotoGP. Meski punya motor yang performanya superior, namun di awal balapan, tetap harus berhati-hati. Lantaran jarak antar pembalap masih sangat tipis dan akan gampang kehilangan kontrol dan bersenggolan. Hal ini tentu akan kembali dirasaan oleh duo pembalap Gresini Racing MotoGP yang didukung oleh Federal Oil.
Keduanya akan start dari posisi yang sangat menuntut performa maksimal dari Ducati Desmosedici GP21 di MotoGP Australia 2022. Dari hasil kualifikasi yang digelar Sabtu, 15 Oktober, Enea Bastianini bukukan waktu 1:28,647 detik menjadi pembalap tercepat ke 15. Adapun Fabio Di Giannantonio torehkan waktu 1:28,830 detik menjadi pembalap tercepat ke 20.
Membahas Sirkuit Philip Island yang memiliki lintasan sepanjang 4.448 meter dengan kombinasi 7 tikungan ke kiri dan 5 tikungan ke kanan, tentu butuh trik yang pas dengan kondisi dan temperatur sirkuit. Lantaran perubahan temperatur sangat cepat di sirkuit ini. Belum lagi jika hujan tiba-tiba turun di pertengahan balapan, ini bisa mengubah peta posisi finish para pembalap.
Penggunaan kompon ban untuk dikombinasikan dengan sedikit langkah agresif di sesi start, tentu jadi kunci untuk bisa bertarung di posisi depan. Kemudian kesiapan tim juga perlu lebih antisipatif jika diprediksi balapan bakal dihiasi kondisi hujan di pertengahan balapan. Lantaran melakukan flaf-to-flag race juga akan menentukan posisi finish.
Baca Juga:
Mobil Seharga Rp2 miliaran Jadi Safety Car di Mandalika
Berada di posisi 15 Enea Bastianini mengakui tak ada yang bisa diperbuat lebih banyak di sirkuit Philip Island. "Kita bisa saja lebih baik posisinya, mungkin tembus Q2 atau bila skenario terburuk di posisi 13. Nyatanya kita berada di garis akhir row lima akibat ada pembalap melakukan gerakan yang kurang rasional," ujar pembalap bernomor 23 ini.
"Mereka menghalangi jalan kami, tapi kita tak perlu menyikapinya sebagai alasan. Tentu saja saya kesal, tapi lebih baik memikirkan balapan besok - meskipun masih ada yang perlu disempurnakan memanfaatkan sesi warm up, dan tentunya kami percaya rekomendasi ahli dari tim mekanik," yakin Bastianini.
Sementara itu Fabio Di Giannantonio mengakui bahwa laju motornya sangat kencang. Hanya bimbang menentukan kompon ban untuk digunakan di MotoGP Australia ini. "Kita bisa enak menggeber motor gunakan kompon medium dan keras setelah mencobanya di sesi akhir," yakin Giannantonio.
Pembalap bernomor 49 tersebut mengakui puas dengan hasil latihan sepanjang pekan untuk hadapi MotoGP Australia. "Seharusnya bisa tampil bagus di kualifikasi, meskipun sayangnya ada kendala waktu untuk mendapat setelan sehingga tidak benar-benar siap di Q1. Kami bertekad untuk tampil lebih baik di balapan nanti, meskipun kita mengawalinya jauh dari garis paling belakang," tekad Giannantonio.
Baca Juga:
Pembangunan Sirkuit Bintan untuk F1 Tanpa Dana APBN
Bastianini saat ini berada di posisi 4 klasemen Juara Dunia MotoGP 2022 dengan perolehan 180 poin, hanya terpaut 39 poin dari pemegang puncak titel Fabio Quartararo. Sedangkan Diggia masih tetap di posisi 20 mengantongi 23 poin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)