Jakarta: Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) menggelar kontes modifikasi kendaraan bernama Kemenperin PowerAce Digimodz. Uniknya, kontes modifikasi ini tidak bisa diikuti oleh sembarangan mobil dan motor.
Kemenperin PowerAce Digimodz merupakan kompetisi modifikasi digital yang bertujuan memberi kontribusi masyarakat umum dalam memberikan ide dan gagasan terhadap pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Dikesempatan kali ini, para desainer otomotif bakal merancang modifikasi kendaraan roda tiga PowerAce sehingga memiliki daya guna maksimal dan ramah lingkungan.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Republik Indonesia, Sony Sulaksono, menjelaskan Kemenperin PowerAce Digimodz menjelaskan para peserta ditantang untuk membuat konsep modifikasi kendaraan roda tiga listrik dengan mengedepankan unsur entrepreneurship atau fungsi yang sejalan dengan jenis usahanya. Meski sektor fungsional diutamakan, namun segi desain penampilan juga menjadi salah satu pertimbangan.
“PowerAce yang 100 persen berpenggerak motor listrik berbasis sumber daya listrik dari baterai merupakan implementasi amanah Perpres 55 tahun 2019, untuk percepatan kendaraan listrik di jalan raya. PowerAce diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kalangan masyarakat luas terhadap teknologi kendaraan listrik yang efisien, harga terjangkau, dan ramah lingkungan dalam menjalankan kegiatan usaha produktif,” jelas Sony Sulaksono melalui jumpa pers virtual.
Peserta kontes modifikasi virtual ini bakal diperbolehkan untuk melakukan ubahan di sektor warna, pelek, dan aksesoris untuk menambah kesan styling. Sedangkan dari segi fungsional, desain yang ditawarkan haruslah aplikatif dalam menunjang produktivitas UMKM.
Periode pengiriman karya kompetisi Kemenperin PowerAce Digimodz berlangsung pada 2-30 Agustus 2021, dan pemenang yang berhasil menjadi 5 besar akan diumumkan pada 15 September 2021. Kemudian untuk 2 pemenang utama karya digital modification akan dibuat versi aslinya dan dipamerkan di IMX 2021.
“Kami di NMAA dan IMX senantiasa mendukung setiap program yang bertujuan memajukan ekosistem otomotif nasional. Melalui kegiatan Kemenperin PowerAce Digimodz ini diharapkan dapat menjadi wadah kegiatan positif bagi para desainer digital tanah air dalam berkontribusi nyata mendukung UMKM, terlebih di masa pandemi seperti saat ini,” kata IMX Project Director, Andre Mulyadi, dikesempatan yang sama.
Jakarta: Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) menggelar kontes modifikasi kendaraan bernama Kemenperin PowerAce Digimodz. Uniknya, kontes modifikasi ini tidak bisa diikuti oleh sembarangan mobil dan motor.
Kemenperin PowerAce Digimodz merupakan kompetisi modifikasi digital yang bertujuan memberi kontribusi masyarakat umum dalam memberikan ide dan gagasan terhadap pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Dikesempatan kali ini, para desainer otomotif bakal merancang modifikasi kendaraan roda tiga PowerAce sehingga memiliki daya guna maksimal dan ramah lingkungan.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Republik Indonesia, Sony Sulaksono, menjelaskan Kemenperin PowerAce Digimodz menjelaskan para peserta ditantang untuk membuat konsep modifikasi kendaraan roda tiga listrik dengan mengedepankan unsur entrepreneurship atau fungsi yang sejalan dengan jenis usahanya. Meski sektor fungsional diutamakan, namun segi desain penampilan juga menjadi salah satu pertimbangan.
“PowerAce yang 100 persen berpenggerak motor listrik berbasis sumber daya listrik dari baterai merupakan implementasi amanah Perpres 55 tahun 2019, untuk percepatan kendaraan listrik di jalan raya. PowerAce diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kalangan masyarakat luas terhadap teknologi kendaraan listrik yang efisien, harga terjangkau, dan ramah lingkungan dalam menjalankan kegiatan usaha produktif,” jelas Sony Sulaksono melalui jumpa pers virtual.
Peserta kontes modifikasi virtual ini bakal diperbolehkan untuk melakukan ubahan di sektor warna, pelek, dan aksesoris untuk menambah kesan styling. Sedangkan dari segi fungsional, desain yang ditawarkan haruslah aplikatif dalam menunjang produktivitas UMKM.
