Jakarta: Ratusan mobil sudah berpartisipasi dalam kompetisi Hot Wheels Legends Tour Indonesia. Akhirnya, sebanyak 30 mobil modifikasi terbaik dipajang dan dipamerkan pada babak final bertajuk Hot Wheels Legends Tour Indonesia Finale.
Para juri akan melakukan penilaian serta mengumumkan pemenang yang akan mewakili Indonesia untuk bersaing dengan modifikator terbaik dari negara-negara lain.
Adapun pemenang dari kompetisi Hot Wheels Legends Tour ini akan diabadikan sebagai miniatur mobil diecast Hot Wheels berskala 1:64 yang akan diproduksi dan dipasarkan secara masal ke seluruh dunia dan akan dikenang dalam koleksi legenda mobil diecast miniatur Hot Wheels.
Perjalanan Hot Wheels Legends Tour di Indonesia
Di Indonesia sendiri, beberapa tahap kompetisi sudah dilakukan, mulai dari pendaftaran online, aktivitas pre-event dengan berkolaborasi bersama Indonesia Diecast Expo (IDE) dan The Elite, serta penjurian oleh juri lokal maupun internasional.
“Antusiasme para penggemar modifikasi Indonesia untuk mengikuti Hot Wheels Legends Tour Indonesia ini sangat besar sekali yang terlihat dari jumlah peserta yang mendaftar. Mobil yang sangat variatif dan memiliki kelebihan masing-masing membuat kami harus lebih teliti untuk memilih pemenangnya,” kata Didietbanditoz pemilik rumah kustom Banditoz garage, sekaligus juri dari Hot Wheels Legends Tour Indonesia.
Rangkaian Hot Wheels Legends Tour Indonesia ini akan diselenggarakan di QBIG BSD City, Kabupaten Tangerang dari tanggal 16-31 Agustus 2022. Sedangkan acara puncak digelar tanggal 20-21 Agustus 2022.
Selain menampilkan 30 mobil modifikasi terbaik, acara juga dikemas dengan beragam booth penjualan produk-produk Hot Wheels yang didukung langsung oleh Toys Kingdom. Pameran ini menawarkan beragam promo-promo eksklusif, acara talkshow, serta aktivitas untuk anak-anak berupa Hot Wheels Track sepanjang 16 meter dan Hot Wheels Track Builder Trackset.
“Kami dari Toys Kingdom sudah menjalin kerja sama dengan Mattel Indonesia, terutama Hot Wheels dalam jangka yang tidak sebentar. Memang saya melihat besarnya potensi dari Brand Hot Wheels ini untuk lebih dekat bukan hanya pada anak-anak dan kolektor diecast, tapi juga ke para pecinta otomotif," ucap Direktur dari PT. Toys Games Indonesia, Stephanus Bart Nureka.
Kriteria penjurian
Kriteria penjurian melihat dari 5 elemen yaitu yang pertama adalah Hot Wheels Story atau juri ingin melihat sedalam apa peserta terinspirasi dari mobil-mobil diecast Hot Wheels dalam memodifikasi mobil mereka.
Kedua, dari sisi desainnya, lalu yang ketiga adalah originalitas atau authenticity dari karya modifikasi. Keempat, ada semangat garasi atau garage spirit. Seperti tagline Hot Wheels, “It’s built not bought”.
Kemudian yang terakhir adalah performa dan keasyikan berkendara dalam penggunaan modifikasi mobil tersebut, apakah masih layak dan menyenangkan apabila dikendarai dijalanan.
Penjurian dilakukan langsung secara hybrid oleh desainer Hot Wheels dari Amerika Serikat dan juga para juri lokal dari Indonesia. Untuk juri lokalnya sendiri adalah Audi Wajong, seorang pegiat otomotif yang terkenal, Didiet Bandietoz, dan Feldani Effendy pemimpin redaksi Majalah Diecast Indonesia sekaligus kolektor diecast.
Pemenang Hot Wheels Legends Tour Indonesia akan mendapatkan kesempatan masuk dalam Semifinal APAC (Asia Pasifik), dimana pemenang dari beberapa negara seperti dari Malaysia, Filipina, Jepang, Australia dan New Zealand akan diadu sebelum berlanjut ke Semifinal Global yang akan mempertandingkan juara dari masing-masing region.
VW 'Kecebong Kembar Siam' jadi pemenang
Setelah melalui penilaian yang ketat, para juri akhirnya memutuskan mobil modifikasi VW 'Kecebong Kembar Siam' karya Denny Kusumah keluar sebagai pemenang.
“Akhirnya kami sepakat untuk memutuskan Denny Kusumah dengan mobil VW “Kecebong Kembar Siam” ini keluar sebagai pemenang. Selain mobilnya memenuhi kriteria kompetisi ini diperkuat lagi Denny sendiri sangat paham sekali dengan konsep dari semua produk-produk Hot Wheels yang selalu menghadirkan faktor WOW-nya dan mengundang decak kagum penggemarnya,” kata Audi Wajong, salah satu juri.
Basic mobil modifikasi Denny Kusumah merupakan Volkswagen Beetle tahun 1962. Karya modifikasi Denny dinobatkan sebagai juara pertama dari Hot Wheels Legends Tour Indonesia dan Siap Mewakili Indonesia di tahap Final Asia Pasifik.
Modifikasi yang boleh dibilang sangat ekstrim ini memadukan dua jenis mobil VW yang berbeda menjadi satu mobil. Dengan memotong sasis langsung dari tengah dengan keseluruhan body mobil VW Kombi pada bagian depan lalu menyambungnya dengan buritan mobil VW Beetle atau lebih dikenal dengan VW Kodok memang sangat terlihat ekstrim.
Hebatnya mobil berjuluk 'kecebong' yang dikerjakan selama 3 tahun ini dapat berjalan dengan handling yang normal. Dipadu dengan dominasi warna Merah dan Putih tampaknya sangat sesuai sekali dengan bulan kemerdekaan Republik Indonesia di bulan Agustus ini.
“Saya sangat senang dan bangga bisa menjadi pemenang Hot Wheels Legends Tour Indonesia dan mewakili negara saya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu berkompetisi dengan negara-negara lainnya," kata Denny.
Denny Kusumah berhasil menyingkirkan seluruh peserta dari Indonesia yang totalnya sebanyak 130 mobil modifikasi.
Selain menampilkan 30 mobil modifikasi terbaik, acara juga dikemas dengan beragam booth penjualan produk-produk Hot Wheels yang didukung langsung oleh Toys Kingdom. Pameran ini menawarkan beragam promo-promo eksklusif, acara talkshow, serta aktivitas untuk anak-anak berupa Hot Wheels Track sepanjang 16 meter dan Hot Wheels Track Builder Trackset.
“Kami dari Toys Kingdom sudah menjalin kerja sama dengan Mattel Indonesia, terutama Hot Wheels dalam jangka yang tidak sebentar. Memang saya melihat besarnya potensi dari Brand Hot Wheels ini untuk lebih dekat bukan hanya pada anak-anak dan kolektor diecast, tapi juga ke para pecinta otomotif," ucap Direktur dari PT. Toys Games Indonesia, Stephanus Bart Nureka.
Kriteria penjurian
Kriteria penjurian melihat dari 5 elemen yaitu yang pertama adalah Hot Wheels Story atau juri ingin melihat sedalam apa peserta terinspirasi dari mobil-mobil diecast Hot Wheels dalam memodifikasi mobil mereka.
Kedua, dari sisi desainnya, lalu yang ketiga adalah originalitas atau authenticity dari karya modifikasi. Keempat, ada semangat garasi atau garage spirit. Seperti tagline Hot Wheels, “It’s built not bought”.
Kemudian yang terakhir adalah performa dan keasyikan berkendara dalam penggunaan modifikasi mobil tersebut, apakah masih layak dan menyenangkan apabila dikendarai dijalanan.
Penjurian dilakukan langsung secara hybrid oleh desainer Hot Wheels dari Amerika Serikat dan juga para juri lokal dari Indonesia. Untuk juri lokalnya sendiri adalah Audi Wajong, seorang pegiat otomotif yang terkenal, Didiet Bandietoz, dan Feldani Effendy pemimpin redaksi Majalah Diecast Indonesia sekaligus kolektor diecast.
