Gqebera: BMW R nineT merupakan salah satu motor sport bergaya scrambler yang cukup dikenal dengan mesin boxernya. Konsep ini kemudian diubah oleh Wayne Buys dengan memasukan konsep pesawat terbang untuk kuda besinya ini.
Pria asal Afrika Selatan tersebut meng-custom motor kesayangannya tersebut dengan mengambil konsep aerodinamis jet tempur perang dunia kedua. Hasilnya, sebuah sepeda motor yang dia beri nama Strom ini lahir dari garasi rumahnya.
Di dalam garasinya, dia membuat semua komponen yang dibutuhkan mulai dari ekor kustom, penutup tangki bulat, penutup lampu depan, penutup roda dan spakbor, penutup lengan ayun, dan penutup full-length. Panel aluminium juga tampak pada sisi tangki untuk menyalurkan udara dingin ke kepala silinder.
Terdapat dua intake kecil di kedua sisi fender depan yang tertutup dan mengarahkan udara ke rem. Sementara intake di bagian belakang dilengkapi dengan kipas, membantu mendinginkan oil cooler yang sudah diposisikan ulang. Ada kipas depan untuk mendinginkan elektronik, yang semuanya berada di bawah penutup tangki.
Knalpot dan header dibuat secara tersembunyi, kemudian keluar melalui tiga port di kedua sisi perut. Kotak lubang di bawah header membantu menghentikan udara panas agar tidak berkumpul di dalam.
Di aspek pengendalian, Wayne membuat sepasang stang aluminium yang menjepit garpu, secara efektif bertindak sebagai clip-on. Lampu sein berada di ujung setang, dan kaca spion hanya menempel di kanan setang. Wayne juga membuat tuas mundur yang dibuat khusus, begitu pula throttle internal.
Semua kabel berjalan di dalam setang, dengan master silinder rem dan kopling terselip di bawah bodywork. Di bagian atas ada dasbor khusus yang dibangun dengan speedo Acewell, serta terdapat beberapa tombol tekan untuk melakukan fungsi dasar. Storm tidak menggunakan kunci kontak melainkan dengan remote untuk menyalakannya.
Uniknya, Storm lahir melalui pengerjaan handmade di garasi rumahnya. Di meng-custom R NineT tanpa satu sketsa, render, atau template.
Kemudian pengolahan lembaran alumunium ini dilakukan secara manual dan satu per satu. Secara keseluruhan, ia membuat seluruh panel bodi selama 8 bulan.
Di aspek pengendalian, Wayne membuat sepasang stang aluminium yang menjepit garpu, secara efektif bertindak sebagai clip-on. Lampu sein berada di ujung setang, dan kaca spion hanya menempel di kanan setang. Wayne juga membuat tuas mundur yang dibuat khusus, begitu pula throttle internal.
Semua kabel berjalan di dalam setang, dengan master silinder rem dan kopling terselip di bawah bodywork. Di bagian atas ada dasbor khusus yang dibangun dengan speedo Acewell, serta terdapat beberapa tombol tekan untuk melakukan fungsi dasar. Storm tidak menggunakan kunci kontak melainkan dengan remote untuk menyalakannya.
Uniknya, Storm lahir melalui pengerjaan handmade di garasi rumahnya. Di meng-custom R NineT tanpa satu sketsa, render, atau template.
Kemudian pengolahan lembaran alumunium ini dilakukan secara manual dan satu per satu. Secara keseluruhan, ia membuat seluruh panel bodi selama 8 bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
