Jakarta: Industri otomotif dan elektronik di Indonesia, bahkan global, sedang mengalami krisis pasokan chip semikonduktor. Indonesia sebagai negara basis industri otomotif seharusnya memiliki pabrik chip semikonduktor sendiri.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai Industri otomotif Indonesia tidak sampai mengalami krisis chip semikonduktor apabila memiliki pabriknya di dalam negeri. Mengingat komponen ini kini menjadi salah satu bagian penting dalam sebuah kendaraan bermotor.
"kita terpengaruh juga (kelangkaan chip semikonduktor). Karena sekarang tidak ada satu pun mobil yang tidak pakai chip semikonduktor," ungkap Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, beberapa waktu lalu di BSD City Tangerang Selatan.
Kukuh menyebutkan asosiasi sudah beberapa kali menyebutkan bahwa Indonesia harus mengembangkan industri chip semikonduktor. Sebagai contoh, Malaysia dan Taiwan kini sudah memiliki pabrik produksi chip semikonduktor.
Pengembangan pabrik chip semikonduktor perlu dilakukan agar tidak tergantung dengan negara lain. Terlebih, saat menghadapi krisis seperti ini.
"Kan semuanya hilirisasi. Jadi kita harus kita siapkan. Kalau kemudian tergantung (dengan negara lain), berat juga. Paling nggak kita bisa bikin," terang Kukuh.
Ada sejumlah produsen otomotif yang mengakui terpengaruh dengan krisis chip semikonduktor ini. Mulai dari Honda, BMW, hingga produsen sepeda motor juga mengalaminya. Keberadaan komponen mungil ini berfungsi untuk mendukung kerja-kerja perangkat elektronik dan digital yang ada di kendaraan, misalkan cluster meter.
Jakarta: Industri otomotif dan elektronik di Indonesia, bahkan global, sedang mengalami krisis pasokan chip semikonduktor. Indonesia sebagai negara basis industri otomotif seharusnya memiliki pabrik chip semikonduktor sendiri.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai Industri otomotif Indonesia tidak sampai mengalami krisis chip semikonduktor apabila memiliki pabriknya di dalam negeri. Mengingat komponen ini kini menjadi salah satu bagian penting dalam sebuah kendaraan bermotor.
"kita terpengaruh juga (kelangkaan chip semikonduktor). Karena sekarang tidak ada satu pun mobil yang tidak pakai chip semikonduktor," ungkap Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, beberapa waktu lalu di BSD City Tangerang Selatan.
Kukuh menyebutkan asosiasi sudah beberapa kali menyebutkan bahwa Indonesia harus mengembangkan industri chip semikonduktor. Sebagai contoh, Malaysia dan Taiwan kini sudah memiliki pabrik produksi chip semikonduktor.
Pengembangan pabrik chip semikonduktor perlu dilakukan agar tidak tergantung dengan negara lain. Terlebih, saat menghadapi krisis seperti ini.