Munich: Sejumlah merek otomotif sudah mengumumkan akan beralih ke kendaraan listrik, dan beberapa diantaranya akan menghentikan produksi kendaraan bermesin konvensional atau mesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE). Akan tetapi berbeda dengan BMW yang berkomitmen dengan mesin-mesin konvensional.
Komitmen jenama asal Jerman tersebut akan mesin-mesin penegak bensin ini diumumkan jurnalis Phil LeBeau melalui cuitan Twitter yang mengutip ucapan CEO BMW Oliver Zipse. Keputusan itu diambil karena BMW melihat permintaan mobil dengan mesin konvensional masih cukup besar dalam beberapa tahun ke depan.
"Permintaan akan kendaraan ICE akan tetap kuat selama tahun-tahun yang akan datang," tulis Phil.
Meski demikian, bukan berarti BMW memandang sebelah mata pengembangan mobil listrik. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran mobil listrik terbarunya i4 dan rencana membuat MINI menjadi produsen mobil listrik sepenuhnya.
Langkah BMW jelas bertolak belakang dengan sejumlah merek lain yang sudah berencana menghentikan produksi mesin ICE. Bahkan Jaguar sudah mempersiapkan diri dengan menghentikan produksi mesin-mesin konvensional mereka.
Langkah ini diketahui akan mulai mereka lakukan pada tahun 2025. Efek dari penghentian produksi mesin konvensional ini akan berefek kepada mesin-mesin V8 yang ada di F-Type, dan mesin Turbocharged inline 6 silinder dalam 4 tahun ke depan.
Kemudian, dikutip dari Paultan, Audi juga menjelaskan mulai meninggalkan pengembangan mesin konvensional. CEO Audio, Markus Duesmann, menyebutkan regulasi emisi gas buang yang semakin ketat membuat pengembangan mesin baru semakin mahal dan tidak sepadan
"Kami akan akan menghentikan pengembangan mesin ICE, sebagai gantinya akan mengadopsi mesin yang ada dengan standar emisi."
Munich: Sejumlah merek otomotif sudah mengumumkan akan beralih ke kendaraan listrik, dan beberapa diantaranya akan menghentikan produksi kendaraan bermesin konvensional atau mesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE). Akan tetapi berbeda dengan BMW yang berkomitmen dengan mesin-mesin konvensional.
Komitmen jenama asal Jerman tersebut akan mesin-mesin penegak bensin ini diumumkan jurnalis Phil LeBeau melalui cuitan Twitter yang mengutip ucapan CEO BMW Oliver Zipse. Keputusan itu diambil karena BMW melihat permintaan mobil dengan mesin konvensional masih cukup besar dalam beberapa tahun ke depan.
"Permintaan akan kendaraan ICE akan tetap kuat selama tahun-tahun yang akan datang," tulis Phil.
Meski demikian, bukan berarti BMW memandang sebelah mata pengembangan mobil listrik. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran mobil listrik terbarunya i4 dan rencana membuat MINI menjadi produsen mobil listrik sepenuhnya.
Langkah BMW jelas bertolak belakang dengan sejumlah merek lain yang sudah berencana menghentikan produksi mesin ICE. Bahkan Jaguar sudah mempersiapkan diri dengan menghentikan produksi mesin-mesin konvensional mereka.
Langkah ini diketahui akan mulai mereka lakukan pada tahun 2025. Efek dari penghentian produksi mesin konvensional ini akan berefek kepada mesin-mesin V8 yang ada di F-Type, dan mesin Turbocharged inline 6 silinder dalam 4 tahun ke depan.
Kemudian, dikutip dari Paultan, Audi juga menjelaskan mulai meninggalkan pengembangan mesin konvensional. CEO Audio, Markus Duesmann, menyebutkan regulasi emisi gas buang yang semakin ketat membuat pengembangan mesin baru semakin mahal dan tidak sepadan
"Kami akan akan menghentikan pengembangan mesin ICE, sebagai gantinya akan mengadopsi mesin yang ada dengan standar emisi."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ERA)