Jakarta: Hingga sekarang ini masih banyak yang meragukan kemampuan mobil listrik, khususnya daya tahan mobil tanpa emisi gas buang ini tidak 'sebandel' mobil konvensional. Tetapi nyatanya, sudah lahir sebuah mobil listrik yang memang diperuntukan menghadapi kondisi bencana alam.
Nissan baru sama memperkenalkan mobil purwarupa RE-Leaf yang merupakan pengembangan dari Leaf. Mobil ini dirancang dengan sejumlah kemampuan khusus dan menjadi unit reaksi bencana di masa depan.
Kemampuan unggulan utama yang ditawarkan mobil ini adalah sistem kelistrikan yang bisa digunakan dua arah, bisa dikonsumsi sebagai sumber energi penggerak dan bisa digunakan sebagai power bank untuk mengalirkan listrik ke berbagai perangkat. Fitur ini jelas sangat bermanfaat di daerah-daerah yang terkena bencana dan mengalami putus listrik.
Sebagai sumber listrik, Leaf mengandalkan baterai berukuran 62 kWh yang bisa digunakan untuk berbagai peralatan elektronik. Bahkan klaim dari pabrikan ini, listrik yang dimiliki mobil hatchback ini mampu menghidupkan satu rumah rata-rata di Eropa sampai enam hari.
Ketika datang sebagai recovery vehicle, ia pun dapat memberikan sokongan daya peralatan 230v terus menerus sampai 24 jam. Contoh Electric jack Hammer, Pressure Ventilation Fan, pemanas sup 10 liter, ventilator pernapasan, atau lampu makanan LED 100 watt.
Mengingat kemampuannya yang sangat cocok untuk mengunjungi daerah bencana, kemampuan jelajahnya pun ditingkatkan. Para insinyur Nissan membuat mobil ini lebih siap untuk melewati berbagai kondisi jalan, baik aspal maupun non aspal.
Sektor kaki-kakinya dibuat lebih tinggi 70 mm dan bagian kolongnya diberikan pelindung khusus guna menjaga baterai dari berbagai benda di jalan. Sebagai pelengkap, RE-Leaf mengusung sistem penggerak All Wheel Drive (AWD) dan didukung dengan pelek Compomotive MO5 berukuran 17 inci dibungkus ban All-Terrain BF Goodrich.
Masuk ke interior, jok belakang dihilangkan untuk meningkatkan kapasitas bagasi mobil. Ketika sampai zona bencana, dari bagasi muncul layar LED 32 inci dan power supply. Dapat menjadikan RE-Leaf sebagai pusat operasional untuk komunikasi sekaligus mengatur proses recovery.
Jakarta: Hingga sekarang ini masih banyak yang meragukan kemampuan mobil listrik, khususnya daya tahan mobil tanpa emisi gas buang ini tidak 'sebandel' mobil konvensional. Tetapi nyatanya, sudah lahir sebuah mobil listrik yang memang diperuntukan menghadapi kondisi bencana alam.
Nissan baru sama memperkenalkan mobil purwarupa RE-Leaf yang merupakan pengembangan dari Leaf. Mobil ini dirancang dengan sejumlah kemampuan khusus dan menjadi unit reaksi bencana di masa depan.
Kemampuan unggulan utama yang ditawarkan mobil ini adalah sistem kelistrikan yang bisa digunakan dua arah, bisa dikonsumsi sebagai sumber energi penggerak dan bisa digunakan sebagai power bank untuk mengalirkan listrik ke berbagai perangkat. Fitur ini jelas sangat bermanfaat di daerah-daerah yang terkena bencana dan mengalami putus listrik.
Sebagai sumber listrik, Leaf mengandalkan baterai berukuran 62 kWh yang bisa digunakan untuk berbagai peralatan elektronik. Bahkan klaim dari pabrikan ini, listrik yang dimiliki mobil hatchback ini mampu menghidupkan satu rumah rata-rata di Eropa sampai enam hari.
Ketika datang sebagai recovery vehicle, ia pun dapat memberikan sokongan daya peralatan 230v terus menerus sampai 24 jam. Contoh Electric jack Hammer, Pressure Ventilation Fan, pemanas sup 10 liter, ventilator pernapasan, atau lampu makanan LED 100 watt.
Halaman Selanjutnya