Jakarta: Industri otomotif nasional merupakan salah satu sektor yang mampu berkontribusi besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Bahkan sektor satu ini juga menunjukan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan menghadirkan kendaraan-kendaraan yang minim emisi gas buang dan berkelanjutan.
“Industri otomotif juga akan mendukung komitmen utama dalam Presidensi Indonesia di G20 pada tahun ini, yakni isu yang terkait dengan transisi menuju energi yang berkelanjutan,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, pada pembukaan Jakarta Auto Week (JAW) 2022 di Jakarta, Selasa (15-3-2022).
Agus mengemukakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Indonesia mengedepankan langkah konkret dalam menghadapi isu lingkungan dan perubahan iklim. Dalam kaitannya dengan isu ramah lingkungan, Indonesia menargetkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030 sebesar 29 persen secara mandiri atau 41 persen jika mendapat dorongan internasional.
”Salah satu yang mencerminkan leading by example adalah penggunaan kendaraan listrik dalam penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia untuk para official,” ungkapnya. Selain itu, telah dikeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 Tahun 2021 tentang Kendaraan Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).
”Kami berharap pabrikan untuk dapat melakukan percepatan produksi kendaraan emisi rendah karbon sehingga mendukung target pemerintah dalam menuju kendaraan yang ramah lingkungan,” tegas Agus. Menurutnya, selain menjadi motor penggerak ekonomi nasional, industri otomotif juga sebagai sektor yang ikut menyumbang signifikan dalam penerapan mobilitas hijau yang rendah emisi.
“Hal ini dibuktikan melalui program LCEV, dan juga nanti ada komitmen terhadap implementasi Euro 4. Mulai tanggal 12 April sudah ada ketentuan atau regulasi bahwa mobil-mobil baru yang diproduksi itu sudah harus berstandar Euro 4,” paparnya.
Agus pun memberikan apresiasi kepada para pabrikan yang siap menerapkan kebijakan tersebut. “Dalam ajang JAW 2022, sudah ada penandatanganan penjualan produk Euro 4 dan ini menjadi salah satu simbol industri otomotif di Indonesia sudah siap untuk memproduksi kendaraan yang berteknologi Euro 4,” tuturnya.
Lebih lanjut, pemerintah memiliki komitmen untuk mengakselerasi pembangunan ekosistem kendaraan listrik. “Kami juga sedang memacu percepatan TKDN-nya. Apalagi dalam waktu dekat, kita sudah bisa memproduksi baterai untuk electrical vehicle. Kami berharap para industri menyiapkan komponen lain yang dapat mendukung produksi kendaraan listrik di dalam negeri,” imbuhnya.
Menurut Agus, sudah banyak investor yang mengajukan proposal dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. “Ada industri yang ingin investasi memproduksi baterainya, termasuk dari sektor otomotif.”.
Agus menyampaikan, Kementerian Perindustrian bersama Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bertekad untuk semakin meningkatkan kinerja industri otomotif dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional. “Kemenperin memberikan peluang kepada seluruh pabrikan dalam pengembangan teknologi apapun, termasuk berkontribusi menciptakan lingkungan yang ramah,” ujarnya.
“Hal ini dibuktikan melalui program LCEV, dan juga nanti ada komitmen terhadap implementasi Euro 4. Mulai tanggal 12 April sudah ada ketentuan atau regulasi bahwa mobil-mobil baru yang diproduksi itu sudah harus berstandar Euro 4,” paparnya.
Agus pun memberikan apresiasi kepada para pabrikan yang siap menerapkan kebijakan tersebut. “Dalam ajang JAW 2022, sudah ada penandatanganan penjualan produk Euro 4 dan ini menjadi salah satu simbol industri otomotif di Indonesia sudah siap untuk memproduksi kendaraan yang berteknologi Euro 4,” tuturnya.
Lebih lanjut, pemerintah memiliki komitmen untuk mengakselerasi pembangunan ekosistem kendaraan listrik. “Kami juga sedang memacu percepatan TKDN-nya. Apalagi dalam waktu dekat, kita sudah bisa memproduksi baterai untuk electrical vehicle. Kami berharap para industri menyiapkan komponen lain yang dapat mendukung produksi kendaraan listrik di dalam negeri,” imbuhnya.
Menurut Agus, sudah banyak investor yang mengajukan proposal dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. “Ada industri yang ingin investasi memproduksi baterainya, termasuk dari sektor otomotif.”.
Agus menyampaikan, Kementerian Perindustrian bersama Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bertekad untuk semakin meningkatkan kinerja industri otomotif dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional. “Kemenperin memberikan peluang kepada seluruh pabrikan dalam pengembangan teknologi apapun, termasuk berkontribusi menciptakan lingkungan yang ramah,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)