Silicon Valley: Sejumlah pabrikan otomotif mengumumkan pengembangan wireless charging untuk mobil listrik. Tesla juga tidak ingin kalah dan berjuang untuk menghadirkan pengisian daya nirkabel seperti yang ada pada ponsel pintar.
Kepala desainer Tesla, Franz von Holzhausen, dan VP Teknik Kendaraan Tesla, Lars Moravy, mengkonformasi pengisian daya nirkabel saat ini sedang dalam pengerjaan.
"Kami sedang mengerjakan pengisian daya induktif. Jadi Anda tidak perlu mencolokkan apa pun pada saat itu. Kamu cukup menarik garasi kamu, berkendara di atas pad, dan Anda sedang mengisi daya,” kata Holzhausen dikutip dari Antara.
Tesla telah menunjukkan prestasi seperti itu sebelumnya pada pertemuan dengan investor Maret. Meski begitu, pernyataan itu menjadi konfirmasi langsung yang didapatkan dari para eksekutif perusahaan mereka sedang mengembangkan perangkat pengisi daya nirkabel.
Perangkat pengisi daya nirkabel diperkirakan tidak akan mengubah durasi pengisian daya kendaraan listrik. Hal itu akan menjadi keunikan tersendiri karena para pemilik tidak perlu lagi menempatkan port pengisian daya mobil di sisi yang sama dengan pengisi daya dinding.
Pengisian daya nirkabel akan dapat menjadi perubahan besar jika produsen teknologi menyediakan fasilitas itu di tempat parkir umum, seperti area pengisian daya umum untuk kendaraan listrik saat ini.
Selain mereka, Volvo juga mengembangkan teknologi serupa. Volvo diketahui sudah mengintegrasikan dan uji coba pengecasan tanpa kabel di perkotaan bersama rekan-rekan terpilih, sebagai klien potensial di masa depan. Dalam 3 tahun ini saja, merek asal Swedia tersebut menggunakan SUV Volvo CX40 Recharge.
Kemudian BMW juga sudah emperkenalkan sebuah alat pengisian daya nirkabel. Teknologi terbaru pengisian daya listrik ini sudah bisa digunakan untuk mobil plug-in hibrida BMW iPerformance 530e.
Alat pengisian daya nirkabel itu menggunakan daya listrik 220 volt. Bahkan alat ini sudah memiliki kemampuan fast charging yang mampu membuat baterai terisi penuh hanya dalam waktu 3,5 jam.
Silicon Valley: Sejumlah pabrikan
otomotif mengumumkan pengembangan wireless charging untuk
mobil listrik. Tesla juga tidak ingin kalah dan berjuang untuk menghadirkan pengisian daya nirkabel seperti yang ada pada ponsel pintar.
Kepala desainer Tesla, Franz von Holzhausen, dan VP Teknik Kendaraan Tesla, Lars Moravy, mengkonformasi pengisian daya nirkabel saat ini sedang dalam pengerjaan.
"Kami sedang mengerjakan pengisian daya induktif. Jadi Anda tidak perlu mencolokkan apa pun pada saat itu. Kamu cukup menarik garasi kamu, berkendara di atas pad, dan Anda sedang mengisi daya,” kata Holzhausen dikutip dari Antara.
Tesla telah menunjukkan prestasi seperti itu sebelumnya pada pertemuan dengan investor Maret. Meski begitu, pernyataan itu menjadi konfirmasi langsung yang didapatkan dari para eksekutif perusahaan mereka sedang mengembangkan perangkat pengisi daya nirkabel.
Perangkat pengisi daya nirkabel diperkirakan tidak akan mengubah durasi pengisian daya kendaraan listrik. Hal itu akan menjadi keunikan tersendiri karena para pemilik tidak perlu lagi menempatkan port pengisian daya mobil di sisi yang sama dengan pengisi daya dinding.
Pengisian daya nirkabel akan dapat menjadi perubahan besar jika produsen teknologi menyediakan fasilitas itu di tempat parkir umum, seperti area pengisian daya umum untuk kendaraan listrik saat ini.
Selain mereka, Volvo juga mengembangkan teknologi serupa. Volvo diketahui sudah mengintegrasikan dan uji coba pengecasan tanpa kabel di perkotaan bersama rekan-rekan terpilih, sebagai klien potensial di masa depan. Dalam 3 tahun ini saja, merek asal Swedia tersebut menggunakan SUV Volvo CX40 Recharge.
Kemudian BMW juga sudah emperkenalkan sebuah alat pengisian daya nirkabel. Teknologi terbaru pengisian daya listrik ini sudah bisa digunakan untuk mobil plug-in hibrida BMW iPerformance 530e.
Alat pengisian daya nirkabel itu menggunakan daya listrik 220 volt. Bahkan alat ini sudah memiliki kemampuan fast charging yang mampu membuat baterai terisi penuh hanya dalam waktu 3,5 jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)