Jakarta: Bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia terbilang cukup menjanjikan dengan tumbuh suburnya berbagai operator di Indonesia. Namun Anomali terjadi dimana Total tampaknya mengakhiri bisnis bahan bakarnya di Indonesia.
Operator SPBU asal Perancis ini mengumumkan menutup seluruh SPBU yang mereka miliki di Tanah Air. Bahkan di akui mereka, langkah ini sudah diambil sejak akhir tahun 2020.
Marketing Manager PT Total Oil Indonesia, Magda Naibaho, menerangkan mereka memang melepas bisnis bahan bakar di Indonesia. Total ada 18 SPBU yang berlokasi di Jakarta dan Bandung harus tutup.
"Iya betul (tutup SPBU). Keputusan ini selaras dengan strategi total secara global dalam hal manajemen portofolio kami secara aktif," ungkap Magda kepada Media Indonesia Kamis (6/5/2021).
Meski demikian, dia menegaskan Total tidak sepenuhnya hengkang dari Indonesia. Mereka masih memasarkan sejumlah produk, dan salah satunya adalah pelumas.
Padahal kalau kita lihat, Indonesia merupakan salah satu lumbung otomotif dan hampir kendaraan yang lalu lalang di jalanan masih menggunakan BBM. Shell bahkan pernah membuka data survey yang dilakukan oleh McKinsey pada periode 21–30 September 2020 memperlihatkan bahwa konsumen Indonesia sudah mulai bepergian keluar rumah untuk berbagai macam tujuan, tetapi cenderung menghindari menggunakan transportasi umum dan beralih ke kendaraan pribadi. Hal ini juga menjadi salah satu indikator bisnis SPBU mulai kembali menggeliat setelah badai pandemi Covid-19 di awal tahun 2020.
Di lain sisi, Shell bahkan terus menggeliat dengan melakukan ekspansi bisnis SPBU di Tanah Air. Apabila di akhir tahun 2019 mereka hanya memiliki 108 SPBU, maka di akhir tahun 2020 sudah memiliki 137 SPBU.
Kemudian ada juga BP-AKR yang akhir tahun 2020 sudah mengoperasikan 16 SPBU di wilayah Jabodetabek dan Surabaya. Bahkan setelah dua tahun beroperasi, dan per November 2020, mereka sudah mendistribusikan 21 juta liter BBM.
Praktis kini operator SPBU di Indonesia dihuni oleh Pertamina, Shell, Vivo, dan BP-AKR. Kira-kira kalau anda suka isi bbm sekarang kemana?
Padahal kalau kita lihat, Indonesia merupakan salah satu lumbung otomotif dan hampir kendaraan yang lalu lalang di jalanan masih menggunakan BBM. Shell bahkan pernah membuka data survey yang dilakukan oleh McKinsey pada periode 21–30 September 2020 memperlihatkan bahwa konsumen Indonesia sudah mulai bepergian keluar rumah untuk berbagai macam tujuan, tetapi cenderung menghindari menggunakan transportasi umum dan beralih ke kendaraan pribadi. Hal ini juga menjadi salah satu indikator bisnis SPBU mulai kembali menggeliat setelah badai pandemi Covid-19 di awal tahun 2020.
Di lain sisi, Shell bahkan terus menggeliat dengan melakukan ekspansi bisnis SPBU di Tanah Air. Apabila di akhir tahun 2019 mereka hanya memiliki 108 SPBU, maka di akhir tahun 2020 sudah memiliki 137 SPBU.
Kemudian ada juga BP-AKR yang akhir tahun 2020 sudah mengoperasikan 16 SPBU di wilayah Jabodetabek dan Surabaya. Bahkan setelah dua tahun beroperasi, dan per November 2020, mereka sudah mendistribusikan 21 juta liter BBM.
Praktis kini operator SPBU di Indonesia dihuni oleh Pertamina, Shell, Vivo, dan BP-AKR. Kira-kira kalau anda suka isi bbm sekarang kemana?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
