Tesla Pertimbangkan Bitcoin Jadi Alat Pembayaran

California: Tesla berencana memberikan kemudahan pembelian bagi para calon pembeli mobil listriknya. Selain melakukan pembayaran dengan uang, merek asal Amerika Serikat tersebut berencana menyediakan pembayaran dengan bitcoin.   Mereka melihat perkembangan bitcoin sekarang ini cukup potensial dan bisa memberikan keuntungan untuk bisnisnya. Tidak tanggung-tanggung, Tesla bahkan memborong bitcoin dalam jumlah besar hingga USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun.   Setelah pengumuman setelah Jenama asal Jepang itu memborong bitcoin,  nilai Bitcoin melonjak sebesar 12 persen. Bahkan saham Tesla positif dengan naik 2 persen pada awal pembukaan bursa kemarin.   Jelas keputusan membeli bitcoin bisa menjadi pertanda penambahan investasi dari uang tunai yang dimiliki. Laporan keuangan di tahun 2020 menunjukan, produsen mobil listrik itu memiliki yang tunai mencapai USD 19 miliar.   Bahkan CEO Tesla, Elon Musk, menunjukan isyarat dukungan terhadap bitcoin. Dua pekan lalu, orang terkaya di muka bumi sempat menambahkan tagar #bitcoin di bio Twitternya.  Dukungan yang dilancarkan di Twitter membuat nilai mata uang kripto ini naik perlahan.     "Pada titik ini saya berpikir Bitcoin adalah sebuah hal yang baik. Saya terlambat mengikutinya, tapi saya pendukung Bitcoin," kata pria berjuluk Iron Man.   Apabila Tesla benar-benar menerima bitcoin sebagai alat pembayaran, maka mengikuti jejak dealer Lamborghini di California, Amerika Serikat, yang menerima bitcoin. Selain itu ada juga pabrikan motor asal Italia, Soriano Motori,yang menerima pembayaran menggunakan mata uang kripto, mulai dari Bitcoin, Ethereum, LiteCash dan LiteCoin, sampai BTC Cash.