Jakarta: Kehadiran insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) tentu diharapkan bisa memberikan stimulus akan penjualan mobil baru di Indonesia. Bahkan tidak tanggung-tanggung, relaksasi pajak ini bahakna diperkirakan bisa mendongkrak penjualan otomotif hingga 20 persen.
4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales, Donny Saputra, menjabarkan untuk sekarang ini ada 2 model kendaraan yang mendapatkan insentif yakni XL7 dan Ertiga. Merek berharap dengan hadirnya insentif ini, volume kedua model ini bisa mencapai 6.250-6.500 unit per bulan.
"Secara kalkulasi kami sudah melakukan studi, kemungkinan ada kenaikan kira-kira 20 persen. Ini adalah estimasi kami," ungkap Donny melalui jumpa pers virtual Kamis (4/3/2021).
Donny juga menjelaskan dengan adanya insentif PPnBM ini akan memicu daya beli masyarakat. Sehingga pembelian kendaraan akan meningkat karena harganya lebih terjangkau.
"Dampaknya seperti efek bola salju, jadi memicu konsumen untuk melakukan pembelian," tambah dia.
Donny pun memaparkan sejak diumumkan pada 1 - 4 Maret ini, ada lonjakan penjualan sampai 42 persen. "Kami masih evaluasi seiring berjalannya waktu. Ada lonjakan kenaikkan dari faktor kebijakan, ini data sementara," tambah dia.
Suzuki sendiri menargetkan bisa menguasai 13 persen pangsa pasar otomotif nasional. Sedangkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi penjualan di tahun 2021 akan mencapai di level 750 ribu uni kendaraan.
"Jika mengacu kepada target market share sebesar 13 persen, penjualan mobil suzuki akan berada di 97.500 unit," ujarnya.
Jakarta: Kehadiran insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) tentu diharapkan bisa memberikan stimulus akan penjualan mobil baru di Indonesia. Bahkan tidak tanggung-tanggung, relaksasi pajak ini bahakna diperkirakan bisa mendongkrak penjualan otomotif hingga 20 persen.
4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales, Donny Saputra, menjabarkan untuk sekarang ini ada 2 model kendaraan yang mendapatkan insentif yakni XL7 dan Ertiga. Merek berharap dengan hadirnya insentif ini, volume kedua model ini bisa mencapai 6.250-6.500 unit per bulan.
"Secara kalkulasi kami sudah melakukan studi, kemungkinan ada kenaikan kira-kira 20 persen. Ini adalah estimasi kami," ungkap Donny melalui jumpa pers virtual Kamis (4/3/2021).
Donny juga menjelaskan dengan adanya insentif PPnBM ini akan memicu daya beli masyarakat. Sehingga pembelian kendaraan akan meningkat karena harganya lebih terjangkau.
"Dampaknya seperti efek bola salju, jadi memicu konsumen untuk melakukan pembelian," tambah dia.