BSD City: Indonesia akhirnya mulai melakukan uji coba kendaraan listrik dengan dukungan Sinar Mas Land. Untuk momen pertama ini, pihak Sinar Mas Land memilih Navya Arma sebagai bus shuttle di area BSD City Tangerang Selatan.
Dari segi ukuran, bus ini memiliki panjang 4,7 meter, lebar 2,1 meter, dan tinggia 2,6 meter. Kabinnya memiliki kapasitas penumpang hingga 15 orang, dengan format 11 duduk dan 4 berdiri.
Performa dari motor listrik yang digunakan sanggup menghadirkan 25 KW. Pihak pabrikan membatasi kecepatan maksimal dari bus ini hanya 25 kilometer per jam.
Bus ini juga sangat ramah lingkungan karena menggunakan energi listrik yang disimpan di dalam baterai lithium ion berkapasitas 33 kWh. Dari keterangan resmi, jarak operasinya terbatas di 30 km sekali pengecasan.
Sebagai kendaraan otonom, bus ini bisa beroperasi secara mandiri tanpa bantuan pengemudi. Sebagai gantinya, bus ini mengandalkan Global Navigation Satellite System (GNSS) yang dipadukan sensor LiDAR dengan kamera resolusi tinggi untuk kebutuhan analisis data serta pemetaan lingkungan di sekitar kendaraan.
Sistem tersebut mampu mendeteksi, melacak, dan mengklasifikasi halangan yang ada di sekitar bus secara real time. Dengan begitu sistem mampu menentukan lintasan dan profil kecepatan yang ideal, termasuk kemampuan akselerasi, kemudi, dan pengereman secara otomatis.
Chief Digital Tech Ecosystem & Development Sinar Mas Land, Irawan Harahap mengatakan Sinar Mas Land yang mentransformasi BSD City sebagai integrated smart digital city pun menghadirkan inovasi ini dengan Mitsubishi Corporation. Hal ini juga menjadi pembuktian sekaligus uji coba penggunaan kendaraan listrik tanpa sopir.
“Untuk menjadi kota pintar yang terdepan, kami menyiapkan BSD City untuk tanggap terhadap beragam alternatif solusi kehidupan masyarakat di masa depan. Ini membuat Research and Development menjadi salah satu agenda penting dalam transformasi BSD City sebagai integrated smart digital city. Keberadaan BSD City sebagai testbed untuk kendaraan listrik tanpa awak juga mewujudnyatakan kesiapan kota mandiri ini untuk futuristic and green mobility,” ungkap Irawan melalui keterangan resminya.
BSD City: Indonesia akhirnya mulai melakukan uji coba kendaraan listrik dengan dukungan Sinar Mas Land. Untuk momen pertama ini, pihak Sinar Mas Land memilih Navya Arma sebagai bus shuttle di area BSD City Tangerang Selatan.
Dari segi ukuran, bus ini memiliki panjang 4,7 meter, lebar 2,1 meter, dan tinggia 2,6 meter. Kabinnya memiliki kapasitas penumpang hingga 15 orang, dengan format 11 duduk dan 4 berdiri.
Performa dari motor listrik yang digunakan sanggup menghadirkan 25 KW. Pihak pabrikan membatasi kecepatan maksimal dari bus ini hanya 25 kilometer per jam.
Bus ini juga sangat ramah lingkungan karena menggunakan energi listrik yang disimpan di dalam baterai lithium ion berkapasitas 33 kWh. Dari keterangan resmi, jarak operasinya terbatas di 30 km sekali pengecasan.
Sebagai kendaraan otonom, bus ini bisa beroperasi secara mandiri tanpa bantuan pengemudi. Sebagai gantinya, bus ini mengandalkan Global Navigation Satellite System (GNSS) yang dipadukan sensor LiDAR dengan kamera resolusi tinggi untuk kebutuhan analisis data serta pemetaan lingkungan di sekitar kendaraan.
Sistem tersebut mampu mendeteksi, melacak, dan mengklasifikasi halangan yang ada di sekitar bus secara real time. Dengan begitu sistem mampu menentukan lintasan dan profil kecepatan yang ideal, termasuk kemampuan akselerasi, kemudi, dan pengereman secara otomatis.
Chief Digital Tech Ecosystem & Development Sinar Mas Land, Irawan Harahap mengatakan Sinar Mas Land yang mentransformasi BSD City sebagai integrated smart digital city pun menghadirkan inovasi ini dengan Mitsubishi Corporation. Hal ini juga menjadi pembuktian sekaligus uji coba penggunaan kendaraan listrik tanpa sopir.
“Untuk menjadi kota pintar yang terdepan, kami menyiapkan BSD City untuk tanggap terhadap beragam alternatif solusi kehidupan masyarakat di masa depan. Ini membuat Research and Development menjadi salah satu agenda penting dalam transformasi BSD City sebagai integrated smart digital city. Keberadaan BSD City sebagai testbed untuk kendaraan listrik tanpa awak juga mewujudnyatakan kesiapan kota mandiri ini untuk futuristic and green mobility,” ungkap Irawan melalui keterangan resminya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)