Stuttgart: Berbicara Porsche 911 Sport Classic bukan hanya sekadar penampilannya yang klasik layaknya sebuah mobil balap tahun 1960-an saja. Tetapi mobil ini kembali kepada akarnya sebagai sebuah sportcars murni dengan 3 pedal.
Para insinyur di Jerman menerjemahkan 911 Sport Classic sebagai sebuah sportcars bertransmisi manual terkuat sepanjang sejarah mereka. Mesin flat-six 3.700 cc twin-turbo mampu menghadirkan 550 PS melalui roda belakang, dengan sensasi berkendara transmisi manual 7 percepatan manual.
Gearbox yang digunakan memiliki fungsi auto-blip yang mengkompensasi perbedaan kecepatan mesin antara gigi dengan putaran singkat saat perpindahan gigi ke bawah. Sistem knalpot sport standar secara khusus disesuaikan dengan model untuk pengalaman suara yang lebih emosional.
Sektor kaki-kaki mendukung kinerja tinggi berkat teknologi Porsche Active Suspension Management (PASM) standar, peredam kejutnya merespons perubahan dinamis dengan kecepatan kilat. PASM dikombinasikan sebagai standar dengan suspensi sport, yang memiliki ketinggian berkendara 10 milimeter lebih rendah.
“Model Heritage Design mewakili konsep strategi produk yang paling didorong secara emosional. Pendekatan unik ini melihat departemen desain Style bekerja dengan Porsche Exclusive Manufaktur untuk menafsirkan kembali model dan peralatan 911 yang ikonik dari tahun 1950-an hingga 1980-an dan untuk menghidupkan kembali fitur-fitur desain dari dekade-dekade itu,” ungkap Vice President Individualization and Classic, Alexander Fabig, melalui keterangan resminya.
Menafsirkan Kembali Elemen Desain Sejarah
911 Sport Classic ini terinspirasi dari 911 di masa 1965 - 1973 dan 911 Carrera RS 2.7 tahun 1972. Secara khusus, Porsche Exclusive Manufaktur menghadirkan heritage design-nya hanya sebanyak 1.250 unit saja.
Body lebar dengan spoiler belakang ducktail layaknya Carrera RS 2.7, dan atap double-bubble menggarisbawahi kekhasan 911 Sport Classic yang baru.
Kemudian laburan catnya terinspirasi oleh paintwork Fashion Grey dari Porsche 356. 3 garis-garis kembar di cat di atas kap mesin, atap, dan spoiler belakang berwarna Sports warna abu-abu menonjolkan desain mobil yang sporty.
"911 Sport Classic baru adalah kendaraan pertama yang menampilkan cat Sport Grey Metallic. Abu-abu tidak pernah membosankan, cukup sering menjadi warna statement dan selalu keren," ungkap Vice President Style Porsche, Michael Mauer, melalui keterangan resminya.
Di interior, pola Pepita yang ikonik dapat ditemukan di panel pintu dan bagian tengah jok, sementara jok kulit two-tone semi-anilin dalam Black/Classic Cognac memberikan kontras yang elegan dengan warna eksterior.
Stuttgart: Berbicara Porsche 911 Sport Classic bukan hanya sekadar penampilannya yang klasik layaknya sebuah mobil balap tahun 1960-an saja. Tetapi mobil ini kembali kepada akarnya sebagai sebuah sportcars murni dengan 3 pedal.
Para insinyur di Jerman menerjemahkan 911 Sport Classic sebagai sebuah sportcars bertransmisi manual terkuat sepanjang sejarah mereka. Mesin flat-six 3.700 cc twin-turbo mampu menghadirkan 550 PS melalui roda belakang, dengan sensasi berkendara transmisi manual 7 percepatan manual.
Gearbox yang digunakan memiliki fungsi auto-blip yang mengkompensasi perbedaan kecepatan mesin antara gigi dengan putaran singkat saat perpindahan gigi ke bawah. Sistem knalpot sport standar secara khusus disesuaikan dengan model untuk pengalaman suara yang lebih emosional.
Sektor kaki-kaki mendukung kinerja tinggi berkat teknologi Porsche Active Suspension Management (PASM) standar, peredam kejutnya merespons perubahan dinamis dengan kecepatan kilat. PASM dikombinasikan sebagai standar dengan suspensi sport, yang memiliki ketinggian berkendara 10 milimeter lebih rendah.
“Model Heritage Design mewakili konsep strategi produk yang paling didorong secara emosional. Pendekatan unik ini melihat departemen desain Style bekerja dengan Porsche Exclusive Manufaktur untuk menafsirkan kembali model dan peralatan 911 yang ikonik dari tahun 1950-an hingga 1980-an dan untuk menghidupkan kembali fitur-fitur desain dari dekade-dekade itu,” ungkap Vice President Individualization and Classic, Alexander Fabig, melalui keterangan resminya.