Test Drive
Impresi Kenyamanan Ioniq 5 Dibawa Keluar Kota
Ekawan Raharja • 22 Juni 2022 10:00
Jakarta: Hyundai menjadi salah satu pabrikan yang gencar memasarkan mobil listrik, di mana salah satunya adalah Ioniq 5. Tentunya banyak yang lumayan penasaran bagaimana rasanya mengendarai mobil listrik di tengah kondisi jalan raya di Tanah Air? Khususnya kota-kota besar seperti Jakarta, yang familiar dengan kemacetan lalu lintas.
Tim Medcom.id mendapatkan kesempatan untuk merasakan bagaimana kenyamanan berkendara keluar kota dengan mengendarai mobil listrik. 1 unit Ioniq 5 dipinjamkan kepada tester driver Medcom.id dengan melibas rute dari Senayan, Jakarta, menuju kawasan Cikole, Jawa Barat, dengan jarak sekitar 160 Km. Perjalanan dimulai dengan kondisi baterai 98 persen.
Impresi masuk pertama memasuki kabin adalah kelapangan visualisasi kaca depan terpampang. Nuansa futuristis yang mencoba menawarkan kenyamanan, diikuti tema ‘Living Space’ seolah melebur jadi satu. Dampak dari pemanfaatan platform khusus BEV E-GMP langsung terasa dengan lapangnya ruang interior yang dapat digunakan untuk penumpang serta bagasi.
Konsol tengah yang dapat dipindahkan serta dapat digeser mundur sejauh 140 mm, menawarkan sesuatu yang berbeda. Dipadu lantai datar tempat baterai disimpan, kursi depan yang dapat disesuaikan dan direbahkan sepenuhnya, memungkinkan lebih banyak kebebasan bergerak di dalam mobil.
Memalingkan wajah ke atas, keleluasaan dan keterbukaan ruang kabin Ioniq 5 semakin kentara dengan penempatan Vision Roof, yaitu panel kaca besar yang memberi pandangan luas ke langit, untuk penumpang di baris depan hingga belakang.
Setiap kursi, pada model ini, menurut pihak PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) memiliki beragam fitur yang sesuai dengan kriteria kebutuhan masing-masing penumpang dalam memperoleh kenyamanan optimal. Sebut saja kursi pengemudi dilengkapi power adjustable, lumbar support, memory function, height adjuster, serta fungsi cooling dan heater untuk kursi.
Tersedia pula fitur Premium Relaxation Seat, yaitu fitur yang akan menyesuaikan posisi bantalan dan sudut sandaran kursi serta penyangga kaki, ke pengaturan relaksasi yang lebih menjanjikan. Nuansa kemewahan untuk menikmati perjalanan jauh juga didukung kehadiran LED ambient mood lighting, dan BOSE Premium Sound System dengan 8 speakers.
Ketika mulai diajak berkendara, kemudi mobil ini menawarkan kestabilan yang mumpuni. Secara sederhana, posisi mengendarai mobil listrik ini sama seperti mobil matik kebanyakan. Bedanya, tungkai transmisi otomatisnya berada di sisi sebelah kanan kemudi, bersebelahan dengan tungkai lampu sein. Digunakan memutar, untuk pindah dari posisi D, N dan R, serta ditekan untuk posisi P.
Sejumlah tombol fitur berkendara dan hiburan berada di kemudi. Mencoba mempermudah jangkauan pengemudi untuk mengoperasikannya, walaupun lingkar kemudi terkesan jadi ramai. Ada sedikit resiko tombol fitur berkendara tertekan telapak tangan kanan pengemudi ketika menggenggam setir.
Sewaktu pengemudi ingin memperoleh kenyamanan berkendara lebih ketika perjalanan jarak jauh, dapat memanfaatkan fitur Smart Cruise Control with Stop & Go Function (SCC w/ S&G), yang bisa digunakan untuk mempertahankan jarak yang ditentukan dari mobil di depan. Secara otomatis mengurangi atau meningkatkan kecepatan ke batas yang telah ditentukan sebelumnya. Pada mode ‘stop & go’, jarak yang stabil cenderung dipertahankan.
Bagaimana rasanya mengendarai mobil listrik di tengah guyuran hujan deras, dan melewati genangan air cukup dalam? Jawabannya jelas baik-baik saja. Sepertinya tak perlu ada kekhawatiran mobil listrik akan ‘nyetrum’ ketika kena air.
Walaupun ada sedikit catatan bagi pengguna, mobil ini tidak dilengkapi wiper kaca belakang. Melainkan ditopang teknologi yang dikatakan Product Expert PT HMID, Bonar Pakpahan, ada semacam lubang udara. Dimana bagian tersebut akan menghembuskan udara dari atas ke bawah, mendorong air hujan yang membasahi kaca belakang turun ke segala arah.
Kendati hal ini masih sedikit bisa diperdebatkan, bagaimana bila air hujan tersebut bercampur cipratan lumpur atau kotoran? Seberapa kuat hembusan udara tadi bisa membersihkannya?
Sekitar pukul 15.30, tibalah di lokasi glamping, disambut jajaran pohon pinus bak pagar ayu yang melambai, seakan memberi ucapan selamat datang. Setelah memarkirkan mobil, intip posisi daya baterai, berada di angka 58 persen. (Autogear.id/ALUN)
Jakarta: Hyundai menjadi salah satu pabrikan yang gencar memasarkan mobil listrik, di mana salah satunya adalah Ioniq 5. Tentunya banyak yang lumayan penasaran bagaimana rasanya mengendarai mobil listrik di tengah kondisi jalan raya di Tanah Air? Khususnya kota-kota besar seperti Jakarta, yang familiar dengan kemacetan lalu lintas.
Tim Medcom.id mendapatkan kesempatan untuk merasakan bagaimana kenyamanan berkendara keluar kota dengan mengendarai mobil listrik. 1 unit Ioniq 5 dipinjamkan kepada tester driver Medcom.id dengan melibas rute dari Senayan, Jakarta, menuju kawasan Cikole, Jawa Barat, dengan jarak sekitar 160 Km. Perjalanan dimulai dengan kondisi baterai 98 persen.
Impresi masuk pertama memasuki kabin adalah kelapangan visualisasi kaca depan terpampang. Nuansa futuristis yang mencoba menawarkan kenyamanan, diikuti tema ‘Living Space’ seolah melebur jadi satu. Dampak dari pemanfaatan platform khusus BEV E-GMP langsung terasa dengan lapangnya ruang interior yang dapat digunakan untuk penumpang serta bagasi.
Konsol tengah yang dapat dipindahkan serta dapat digeser mundur sejauh 140 mm, menawarkan sesuatu yang berbeda. Dipadu lantai datar tempat baterai disimpan, kursi depan yang dapat disesuaikan dan direbahkan sepenuhnya, memungkinkan lebih banyak kebebasan bergerak di dalam mobil.
Memalingkan wajah ke atas, keleluasaan dan keterbukaan ruang kabin Ioniq 5 semakin kentara dengan penempatan Vision Roof, yaitu panel kaca besar yang memberi pandangan luas ke langit, untuk penumpang di baris depan hingga belakang.
Halaman Selanjutnya