Jakarta: Rencana Indonesia untuk membangun pabrik baterai di Indonesia sudah terwujud melalui kerja sama dengan LG Chem. Selain pabrik dari LGC Chem, Indonesia bakal memiliki pabrik baterai lebih dari satu karena ada produsen lain yang juga siap untuk membangun pabrik di Indonesia.
Diketahui perusahaan baterai asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology (CATL), sudah siap membangun pabrik baterai di Indonesia. Meskipun merek ini asal Tiongkok namun soal kualitas sudah teruji karena menjadi salah satu pemasok baterai untuk mobil-mobil Tesla.
Produsen baterai ini siap untuk menggelontorkan dana hingga USD5 miliar. Bahkan apabila tidak ada aral melintang, pabrik ini sudah bisa memproduksi baterai mulai dari tahun 2024, seperti dikutip dari Hindustan.
Pembangunan pabrik ini jelas untuk memaksimalkan sumber daya nikel yang berlimpah sebagai bahan utama baterai. Sehingga nantinya nikel ini bisa diolah di Indonesia, tidak hanya sekadar ekspor ke berbagai negara dalam bentuk bahan mentah.
Tinggal menantikan saja bagaimana realisasi untuk pembangunan pabrik baterai CATL di Indonesia. Mengingat LG Cham sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Seoul, Korea Selatan, yang berisikan komitmen kerja sama proyek investasi raksasa dan strategis di bidang industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi dengan pertambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining), serta industri prekursor dan katoda.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan nilai investasi perusahaan asal Negeri Ginseng itu mencapai USD9,8 miliar atau Rp142 triliun.
"MoU ini menjadi sinyal keseriusan yang sangat tinggi dari pihak LG dan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan industri baterai terintegrasi. Nilai investasinya fantastis untuk satu korporasi mencapai USD9,8 miliar," tutur Bahlil pada Desember 2020.
Jakarta: Rencana Indonesia untuk membangun pabrik baterai di Indonesia sudah terwujud melalui kerja sama dengan LG Chem. Selain pabrik dari LGC Chem, Indonesia bakal memiliki pabrik baterai lebih dari satu karena ada produsen lain yang juga siap untuk membangun pabrik di Indonesia.
Diketahui perusahaan baterai asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology (CATL), sudah siap membangun pabrik baterai di Indonesia. Meskipun merek ini asal Tiongkok namun soal kualitas sudah teruji karena menjadi salah satu pemasok baterai untuk mobil-mobil Tesla.
Produsen baterai ini siap untuk menggelontorkan dana hingga USD5 miliar. Bahkan apabila tidak ada aral melintang, pabrik ini sudah bisa memproduksi baterai mulai dari tahun 2024, seperti dikutip dari Hindustan.
Pembangunan pabrik ini jelas untuk memaksimalkan sumber daya nikel yang berlimpah sebagai bahan utama baterai. Sehingga nantinya nikel ini bisa diolah di Indonesia, tidak hanya sekadar ekspor ke berbagai negara dalam bentuk bahan mentah.
Tinggal menantikan saja bagaimana realisasi untuk pembangunan pabrik baterai CATL di Indonesia. Mengingat LG Cham sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Seoul, Korea Selatan, yang berisikan komitmen kerja sama proyek investasi raksasa dan strategis di bidang industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi dengan pertambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining), serta industri prekursor dan katoda.