Jakarta: Setiap jual/beli yang ada di Indonesia hampir seluruhnya menggunakan mata uang rupiah, baik dalam bentuk tunai maupun elektronik. Tetapi kini untuk membeli oli mesin bisa dilakukan dengan cara barter dengan sampah.
Pertamina Lubricants kini meluncurkan program Tukar Oli dengan Sampah di Kedai Kopi Sampah, Gresik, Jawa Timur dan akan diolah oleh Karang Taruna Jagal Bangkit RW 7 Sidokumpul untuk dijadikan kerajinan lampion. Melalui program ini, konsumen cukup menukarkan sejumlah sampah kering ke Kedai Kopi Sampah dan bisa membawa pulang beraneka macam oli/pelumas buatan dalam negeri tersebut.
SpV HSSE Production Unit Gresik PT Pertamina Lubricants, Ifan Sri Widodo, menjelaskan ini adalah bagian dari program sosial yang mengajak masyarakat untuk menukar sampah kering baik dari kardus bekas, kertas bekas, kaleng kosong, dan botol plastik dengan berat tertentu menjadi poin yang nantinya dapat ditukar dengan Pelumas Pertamina.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat mengenai pengendalian sampah, termasuk manajemen pemisahan antara sampah kering dan basah.
“Kami terus berkomitmen menjaga lingkungan dimana kami beroperasi termasuk pengendalian sampah. Dengan sinergi dan pembinaan perusahaan bersama Karang Taruna RW 07 Kelurahan Sidokumpul dan Kedai Kopi Sampah. Kami berharap dengan adanya program Tukar Oli dengan Sampah, masyarakat bisa lebih termotivasi untuk menjaga dan mencintai lingkungan dengan membantu mengendalikan sampah disekitar mereka,” ungkap Ifan Sri Widodo.
Untuk 1 kilogram sampah kering akan dikonversi menjadi 1 poin. Poin terendah yang dapat ditukar yakni 15 poin untuk 1 botol oli Enduro Gear. Sedangkan masyarakat harus mengumpulkan 34 poin untuk penukaran dengan Enduro Matic G 0.8 L, 40 poin untuk Enduro Matic 0.8 L, 37 poin untuk Enduro 4T 0.8L, 49 poin untuk Enduro Racing, dan 71 poin untuk pelumas mobil Fastron Techno 1L.
“Masyarakat tidak perlu membawa banyak sampah sekaligus, karena pengumpulan poin akan berbasis digital melalui aplikasi di Kedai Kopi Sampah sehingga memberikan kemudahan menabung sampah, Konsumen akan otomatis mendapatkan user id. Tujuan utama adalah untuk mengedukasi masyarakat untuk mengendalikan sampah dan mengurangi timbunan sampah ke TPS melalui penabungan sampah hingga penukaran menjadi Pelumas,” Ungkap Ketua Karang Taruna RW 07 Kelurahan Sidokumpul Gresik, Imam Wahyu.
Jakarta: Setiap jual/beli yang ada di Indonesia hampir seluruhnya menggunakan mata uang rupiah, baik dalam bentuk tunai maupun elektronik. Tetapi kini untuk membeli oli mesin bisa dilakukan dengan cara barter dengan sampah.
Pertamina Lubricants kini meluncurkan program Tukar Oli dengan Sampah di Kedai Kopi Sampah, Gresik, Jawa Timur dan akan diolah oleh Karang Taruna Jagal Bangkit RW 7 Sidokumpul untuk dijadikan kerajinan lampion. Melalui program ini, konsumen cukup menukarkan sejumlah sampah kering ke Kedai Kopi Sampah dan bisa membawa pulang beraneka macam oli/pelumas buatan dalam negeri tersebut.
SpV HSSE Production Unit Gresik PT Pertamina Lubricants, Ifan Sri Widodo, menjelaskan ini adalah bagian dari program sosial yang mengajak masyarakat untuk menukar sampah kering baik dari kardus bekas, kertas bekas, kaleng kosong, dan botol plastik dengan berat tertentu menjadi poin yang nantinya dapat ditukar dengan Pelumas Pertamina.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat mengenai pengendalian sampah, termasuk manajemen pemisahan antara sampah kering dan basah.

“Kami terus berkomitmen menjaga lingkungan dimana kami beroperasi termasuk pengendalian sampah. Dengan sinergi dan pembinaan perusahaan bersama Karang Taruna RW 07 Kelurahan Sidokumpul dan Kedai Kopi Sampah. Kami berharap dengan adanya program Tukar Oli dengan Sampah, masyarakat bisa lebih termotivasi untuk menjaga dan mencintai lingkungan dengan membantu mengendalikan sampah disekitar mereka,” ungkap Ifan Sri Widodo.