Denpasar: Bali merupakan salah satu destinasi wisata kelas dunia karena keindahan alamnya. Untuk meningkatkan kualitas pengalaman berwisata di Bali, pemerintah setempat berniat mengadopsi kendaraan listrik.
Dinas Perhubungan Provinsi Bali diketahui mulai melakukan uji coba DFSK Gelora model minibus. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta, menyebutkan mobil ini diakui sudah siap mendukung ekosistem pariwisata di Bali yang nyaman, efisien, dan ramah lingkungan sehingga diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan di masa mendatang.
“Bali sebagai destinasi wisata bertaraf global perlu didukung dengan ekosistem yang berkelanjutan, termasuk dari aspek transportasi. Oleh sebab itu, kami mencoba Gelora E untuk melihat kesesuaian kendaraan listrik untuk mendukung pariwisata di Pulau Dewata,” ucap I Gde Wayan Samsi Gunarta melalui keterangan resminya.
Uji coba sudah dilakukan di sekitar Kawasan Pura Besakih yang menjadi salah satu ikon wisata dan kebudayaan Bali.
Baca Juga:
Jurus Garda Oto Edukasi Masyarakat Soal Pentingnya Asuransi Kendaraan
Sebagai informasi, Gelora E yang dicoba ini 100 persen bertenaga listrik. Mobil listriknya menggunakan teknologi baterai Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH, dan sanggup untuk menyuplai energi sejauh 300 KM. Untuk pengisiannya didukungan fast charging sehingga pengisian daya 20-80 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit.
Gelora E juga ditunjang dengan efisiensi energi yang tinggi dan mampu mengurangi biaya operasional yang ditimbulkan oleh penggunaan kendaraan. Konsumen cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional.
Denpasar: Bali merupakan salah satu destinasi wisata kelas dunia karena keindahan alamnya. Untuk meningkatkan kualitas pengalaman berwisata di Bali, pemerintah setempat berniat mengadopsi kendaraan listrik.
Dinas Perhubungan Provinsi Bali diketahui mulai melakukan uji coba DFSK Gelora model minibus. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta, menyebutkan mobil ini diakui sudah siap mendukung ekosistem pariwisata di Bali yang nyaman, efisien, dan ramah lingkungan sehingga diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan di masa mendatang.
“Bali sebagai destinasi wisata bertaraf global perlu didukung dengan ekosistem yang berkelanjutan, termasuk dari aspek transportasi. Oleh sebab itu, kami mencoba Gelora E untuk melihat kesesuaian kendaraan listrik untuk mendukung pariwisata di Pulau Dewata,” ucap I Gde Wayan Samsi Gunarta melalui keterangan resminya.
Uji coba sudah dilakukan di sekitar Kawasan Pura Besakih yang menjadi salah satu ikon wisata dan kebudayaan Bali.
Baca Juga:
Jurus Garda Oto Edukasi Masyarakat Soal Pentingnya Asuransi Kendaraan
Sebagai informasi, Gelora E yang dicoba ini 100 persen bertenaga listrik. Mobil listriknya menggunakan teknologi baterai Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH, dan sanggup untuk menyuplai energi sejauh 300 KM. Untuk pengisiannya didukungan fast charging sehingga pengisian daya 20-80 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit.
Gelora E juga ditunjang dengan efisiensi energi yang tinggi dan mampu mengurangi biaya operasional yang ditimbulkan oleh penggunaan kendaraan. Konsumen cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)