Seoul: Pengembangan mobil tanpa sopir alias mobil otonom terus dilakukan berbagai produsen mobil. Lantas apabila mobil otonom mengalami kecelakaan, siapa yang harus bertanggung jawab?
Head of Autonomous Driving Development Group Hyundai, Byoung Choon Lee, menjelaskan teknologi otonom terdiri atas 5 level. Sedangkan untuk teknologi otonom yang banyak beredar saat ini baru di level 2, ditunjukan dengan Advance Driver Assistance System (ADAS).
"Kalau kendaraan level 2, kalau terjadi kecelakaan mungkin tanggung jawabnya di pengemudi. Karena level 2 hanya support," kata Byoung Choon Lee di Seoul Korea Selatan.
Sejumlah merek yang mengembangkan ADAS adalah Hyundai SmartSense, Toyota Safety Sense, Honda Sensing, dan lain-lainnya. Bahkan Tesla akui fitur Full-Self Driving (FSD) yang mereka gaungkan pun masih di level 2.
Baca Juga:
Pemerintah akan Kembangkan Bioetanol Secara Masif
Namun ketika masuk ke level 3, Byoung Choon Lee, menjelaskan teknologi ini akan mengontrol mobil sepenuhnya. Sehingga jika terjadi kecelakaan maka pembuatnya juga harus bertanggung jawab.
"Masalah siapa yang harus tanggung jawab saat terjadi kecelakaan itu isu penting bagi perusahaan mobil otonom. Oleh karena itu, saat ini hampir semua perusahaan kendaraan mereka memproduksi kendaraan level 2. Tapi kalau di masa depan, kami percaya bahwa ke depan teknologinya lebih canggih lagi. Saat itu terjadi, kami bisa pastikan keamanan di mobil otonom level 3 dan level 4," ujarnya.
Chief Technology Officer Hyundai Motor, Yong Wha Kim, juga menekankan tanggung jawab hal penting saat mobil otomom mengalami kecelakaan. Dia bilang, mobil otonom harus memastikan semua pihak.
"Tidak hanya penumpang, tapi juga harus memastikan keamanan pengendara lain dan lingkungan sekitar. Kendaraan otonom harus dipastikan keamanannya untuk semua orang," ujar Yong Wha Kim.
Seoul: Pengembangan mobil tanpa sopir alias mobil otonom terus dilakukan berbagai produsen mobil. Lantas apabila mobil otonom mengalami kecelakaan, siapa yang harus bertanggung jawab?
Head of Autonomous Driving Development Group Hyundai, Byoung Choon Lee, menjelaskan teknologi otonom terdiri atas 5 level. Sedangkan untuk teknologi otonom yang banyak beredar saat ini baru di level 2, ditunjukan dengan Advance Driver Assistance System (ADAS).
"Kalau kendaraan level 2, kalau terjadi kecelakaan mungkin tanggung jawabnya di pengemudi. Karena level 2 hanya support," kata Byoung Choon Lee di Seoul Korea Selatan.
Sejumlah merek yang mengembangkan ADAS adalah Hyundai SmartSense, Toyota Safety Sense, Honda Sensing, dan lain-lainnya. Bahkan Tesla akui fitur Full-Self Driving (FSD) yang mereka gaungkan pun masih di level 2.
Baca Juga:
Pemerintah akan Kembangkan Bioetanol Secara Masif
Namun ketika masuk ke level 3, Byoung Choon Lee, menjelaskan teknologi ini akan mengontrol mobil sepenuhnya. Sehingga jika terjadi kecelakaan maka pembuatnya juga harus bertanggung jawab.
"Masalah siapa yang harus tanggung jawab saat terjadi kecelakaan itu isu penting bagi perusahaan mobil otonom. Oleh karena itu, saat ini hampir semua perusahaan kendaraan mereka memproduksi kendaraan level 2. Tapi kalau di masa depan, kami percaya bahwa ke depan teknologinya lebih canggih lagi. Saat itu terjadi, kami bisa pastikan keamanan di mobil otonom level 3 dan level 4," ujarnya.
Chief Technology Officer Hyundai Motor, Yong Wha Kim, juga menekankan tanggung jawab hal penting saat mobil otomom mengalami kecelakaan. Dia bilang, mobil otonom harus memastikan semua pihak.
"Tidak hanya penumpang, tapi juga harus memastikan keamanan pengendara lain dan lingkungan sekitar. Kendaraan otonom harus dipastikan keamanannya untuk semua orang," ujar Yong Wha Kim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
