Changzhou - Penggunaan bus listrik di Indonesia, sudah mulai terlihat banyak dan efektif. Meski masih sebatas penggunaan di lingkungan terbatas untuk angkutan dalam perkotaan seperti moda transporasi Busway atau Transjakarta, namun biaya operasional untuk bus-bus tersebut bisa dibilang cukup efektif.
Salah satu produsen bus listrk yang bekerja sama dengan Transjakarta yaitu BYD Motor Indonesia pun mengakui hal ini membuat mereka terlihat lebih optimis. Mengingat penggunaan bus mereka untuk kebutuhan angkutan umum dalam kota seperti itu, terlihat lebih proporsional.
Meski mulai ingin masuk ke segmen angkutan antar kota, namun BMI mengaku tak ingin gegabah soal itu. Mereka ingin bus yang mereka pasok benar-benar bisa memenuhi ekspektasi kebutuhan angkutan penumpang di Indonesia.
“Kami sudah punya beberapa model bus untuk penggunaan antar kota dan permintaan dari PO Bus dari Indonesia juga mulai banyak. Namun hingga saat ini Kami belum bisa memasok bus-bus yang ada saat ini. Mengingat kebutuhan orang Indonesia terkadangg dipaksakan dan tak sesuai lagi dengan spesifikasi bus yang Kami buat. BYD tak ingin ada anggapan tentang ketidakmampuan bus Kami dalam pelayanan penumpang di Indonesia,” ujar Head of Marketing, Luther Panjaitan saat berbicara dengan Medcom.id.
Hal yang dimaksud oleh Luther adalah soal kebiasaan pengusaha bus memaksakan modifikasi yang tak sesuai lagi dengan spesifikasi dan kemampuan bus. Misalnya dengan menambah dimensi dan kapasitas muatan. Hal ini tentu akan mengkhawatirkan, mengingat kendaraan listrk itu wajib memenuhi syarat agar performanya sesuai spesifikasi.
“Masih banyak pelanggaran seperti over dimension atau over load, sehingga memungkinkan kendaraan tak bisa memenuhi kriteria. Solusi yang Kami lakukan saat ini adalah membuat bus yang secara spesifikasi lebih kuat dan bisa memenuhi ekspektasi orang-orang Indonesia.”
Changzhou - Penggunaan bus listrik di Indonesia, sudah mulai terlihat banyak dan efektif. Meski masih sebatas penggunaan di lingkungan terbatas untuk angkutan dalam perkotaan seperti moda transporasi Busway atau Transjakarta, namun biaya operasional untuk bus-bus tersebut bisa dibilang cukup efektif.
Salah satu produsen bus listrk yang bekerja sama dengan Transjakarta yaitu BYD Motor Indonesia pun mengakui hal ini membuat mereka terlihat lebih optimis. Mengingat penggunaan bus mereka untuk kebutuhan angkutan umum dalam kota seperti itu, terlihat lebih proporsional.
Meski mulai ingin masuk ke segmen angkutan antar kota, namun BMI mengaku tak ingin gegabah soal itu. Mereka ingin bus yang mereka pasok benar-benar bisa memenuhi ekspektasi kebutuhan angkutan penumpang di Indonesia.
“Kami sudah punya beberapa model bus untuk penggunaan antar kota dan permintaan dari PO Bus dari Indonesia juga mulai banyak. Namun hingga saat ini Kami belum bisa memasok bus-bus yang ada saat ini. Mengingat kebutuhan orang Indonesia terkadangg dipaksakan dan tak sesuai lagi dengan spesifikasi bus yang Kami buat. BYD tak ingin ada anggapan tentang ketidakmampuan bus Kami dalam pelayanan penumpang di Indonesia,” ujar Head of Marketing, Luther Panjaitan saat berbicara dengan Medcom.id.
Hal yang dimaksud oleh Luther adalah soal kebiasaan pengusaha bus memaksakan modifikasi yang tak sesuai lagi dengan spesifikasi dan kemampuan bus. Misalnya dengan menambah dimensi dan kapasitas muatan. Hal ini tentu akan mengkhawatirkan, mengingat kendaraan listrk itu wajib memenuhi syarat agar performanya sesuai spesifikasi.
“Masih banyak pelanggaran seperti over dimension atau over load, sehingga memungkinkan kendaraan tak bisa memenuhi kriteria. Solusi yang Kami lakukan saat ini adalah membuat bus yang secara spesifikasi lebih kuat dan bisa memenuhi ekspektasi orang-orang Indonesia.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)