Tokyo: Daihatsu Motor Corporation (DMC) akui sudah melakukan kecurangan untuk melewati proses uji tabrak kendaraan untuk sejumlah model Toyota uang mereka produksi. Skandal ini kemudian menarik perhatian CEO Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda, dan meminta maaf kepada konsumen di seluruh dunia.
“Kesalahan yang dilakukan oleh Daihatsu Motor Corporation (DMC Co. Ltd.) menyangkut aspek keselamatan yang merupakan aspek terpenting dari sebuah kendaraan. Kami menyatakan tindakan ini sama sekali tidak dapat diterima dan merupakan pengkhianatan terhadap kepercayaan pelanggan. Kami mohon maaf kepada semua pelanggan yang terlibat di seluruh dunia dan semua pihak yang terlibat karena masalah yang terjadi" tutur Akio melalui keterangan resminya.
Akio menjelaskan Daihatsu telah melakukan manipulasi data terkait perangkat door trim atau kemasan pintu dengan tujuan meminimakan resiko cedera pada penumpang. Saat uji tabrak dilakukan, perangkat khusus ini memang dimasukkan sebagai desain standar. Namun saat kendaraan tersebut diproduksi secara massal, fitur lekukan khusus ini dihilangkan.
Baca Juga:
Berhenti Jualan Mobil Kompak, Chevrolet Hentikan Produksi Bolt
Akio percaya masalah ini tidak terbatas pada anak perusahaannya saja, dan akan memulai investigasi menyeluruh dan komprehensif dengan mengumpulkan semua data dan fakta untuk memahami situasi sebenarnya, menentukan penyebab masalah, dan mencegah hal ini terjadi di masa depan.
Saat ini belum dapat dipastikan pihak mana yang bertanggung jawab untuk mengubah atau memerintahkan perubahan desain doortrim saat uji tabrak, saat produksi dilakukan, serta sejauh mana hal ini diketahui oleh manajemen DMC. Akio berjanji kan mencari tahu pihak mana yang bertanggung jawab atas masalah ini.
Dalam keterangan resmi yang dirilis DMC, terdapat lebih dari 88.000 unit mobil yang terlibat dalam skandal tersebut. Perusahaan menyatakan model yang terkena dampak dalam kasus ini adalah Toyota Yaris Ativs buatan Thailand pada Agustus 2022 dan Perodua Axias diproduksi di Malaysia mulai Februari. Kemudian ada juga Toyota Agya buatan Indonesia yang akan diekspor ke Ekuador, namun mobil ini belum memasuki masa produksi sehingga belum dikirim kepada konsumen.
Tokyo: Daihatsu Motor Corporation (DMC) akui sudah melakukan kecurangan untuk melewati proses uji tabrak kendaraan untuk sejumlah model Toyota uang mereka produksi. Skandal ini kemudian menarik perhatian CEO Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda, dan meminta maaf kepada konsumen di seluruh dunia.
“Kesalahan yang dilakukan oleh Daihatsu Motor Corporation (DMC Co. Ltd.) menyangkut aspek keselamatan yang merupakan aspek terpenting dari sebuah kendaraan. Kami menyatakan tindakan ini sama sekali tidak dapat diterima dan merupakan pengkhianatan terhadap kepercayaan pelanggan. Kami mohon maaf kepada semua pelanggan yang terlibat di seluruh dunia dan semua pihak yang terlibat karena masalah yang terjadi" tutur Akio melalui keterangan resminya.
Akio menjelaskan Daihatsu telah melakukan manipulasi data terkait perangkat door trim atau kemasan pintu dengan tujuan meminimakan resiko cedera pada penumpang. Saat uji tabrak dilakukan, perangkat khusus ini memang dimasukkan sebagai desain standar. Namun saat kendaraan tersebut diproduksi secara massal, fitur lekukan khusus ini dihilangkan.
Baca Juga:
Berhenti Jualan Mobil Kompak, Chevrolet Hentikan Produksi Bolt
Akio percaya masalah ini tidak terbatas pada anak perusahaannya saja, dan akan memulai investigasi menyeluruh dan komprehensif dengan mengumpulkan semua data dan fakta untuk memahami situasi sebenarnya, menentukan penyebab masalah, dan mencegah hal ini terjadi di masa depan.
Saat ini belum dapat dipastikan pihak mana yang bertanggung jawab untuk mengubah atau memerintahkan perubahan desain doortrim saat uji tabrak, saat produksi dilakukan, serta sejauh mana hal ini diketahui oleh manajemen DMC. Akio berjanji kan mencari tahu pihak mana yang bertanggung jawab atas masalah ini.
Dalam keterangan resmi yang dirilis DMC, terdapat lebih dari 88.000 unit mobil yang terlibat dalam skandal tersebut. Perusahaan menyatakan model yang terkena dampak dalam kasus ini adalah Toyota Yaris Ativs buatan Thailand pada Agustus 2022 dan Perodua Axias diproduksi di Malaysia mulai Februari. Kemudian ada juga Toyota Agya buatan Indonesia yang akan diekspor ke Ekuador, namun mobil ini belum memasuki masa produksi sehingga belum dikirim kepada konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
