Canberra: Jeep tampaknya sudah sangat marah terhadap Mahindra yang diklaim meniru desain mobilnya. Bahkan, pabrikan asal Amerika Serikat tersebut sampai-sampai menyeret Mahindra ke persidangan untuk merampungkan masalah ini.
Duduk permasalahan dari kemarahan Jeep tidak terlepas dari peluncuran Mahindra Thar yang diklaim mengkloning desain Wrangler. Hal kemudian membuat Jeep mengirimkan gugatan kepada Mahindra melalui pengadilan di Australia.
Pabrikan yang identik dengan mobil offroad ini meminta Mahindra untuk tidak menjual Thar di Australia. Sidang ini bahkan sudah di mulai pada Senin (11/5/2021) waktu setempat.
Tim pengacara Jeep melihat Mahindra bersiap untuk memasarkan Thar di Australia. Pihak Mahindra kemudian berkelit mereka tidak berminat menjual mobil 4x4 tersebut di sana, namun sekali lagi pihak pengacara oposisi memberikan bukti.
Mereka menunjukkan tampilan situs yang menjadi tempat mendaftar minat pemesanan Thar di Australia. Setelah mendaftar dengan memasukkan alamat email, calon konsumen menerima email yang isinya, "Terima kasih atas minat Anda pada all-new Mahindra Thar. Saat kami semakin dekat dengan peluncuran model baru yang menarik ini di Australia, kami akan berkomunikasi dengan Anda melalui alamat email ini".
Belakangan akhirnya pihak Mahindra menutup situs ini. Selain itu mereka juga mengakui belum melakukan homologasi sebagai salah satu syarat memasarkan kendaraan di Negeri Kanguru tersebut.
"FCA (induk perusahaan Jeep) sangat meyakini bahwa Mahindra secara sengaja melanggar hak kekayaan intelektual merek Jeep kami, khususnya Jeep Wrangler," tulis pernyataan Jeep usai sidang. "FCA akan mengejar semua jalan yang tersedia untuk menghentikan Mahindra agar tidak terus membuat representasi yang menyesatkan dan menipu terkait merek Jeep kami, menawarkan Thar mereka sebagai Jeep Wrangler, dan melanggar hak desain kami."
Kasus plagiat yang dilakukan Mahindra terhadap Jeep kali ini jelas bukan yang pertama kalinya. Pada tahun 1940-an, Mahindra pernah mengajukan lisensi Willys CJ untuk dibuat di pasar India, kemudian berusaha menjual model yang diberi nama Roxor tersebut di Amerika Serikat pada tahun 2019. Pengadilan di Amerika Serikat kemudian memutuskan Mahindra bersalah atas pelanggaran merek dagang.
Tidak sampai di itu, Tim desain Mahindra kemudian mengubah beberapa desain dan menyebutnya sebagai UTV sehingga bisa dijual. Hal ini jelas membuat Jeep meradang hingga sekarang ini.
Canberra: Jeep tampaknya sudah sangat marah terhadap Mahindra yang diklaim meniru desain mobilnya. Bahkan, pabrikan asal Amerika Serikat tersebut sampai-sampai menyeret Mahindra ke persidangan untuk merampungkan masalah ini.
Duduk permasalahan dari kemarahan Jeep tidak terlepas dari peluncuran Mahindra Thar yang diklaim mengkloning desain Wrangler. Hal kemudian membuat Jeep mengirimkan gugatan kepada Mahindra melalui pengadilan di Australia.
Pabrikan yang identik dengan mobil offroad ini meminta Mahindra untuk tidak menjual Thar di Australia. Sidang ini bahkan sudah di mulai pada Senin (11/5/2021) waktu setempat.
Tim pengacara Jeep melihat Mahindra bersiap untuk memasarkan Thar di Australia. Pihak Mahindra kemudian berkelit mereka tidak berminat menjual mobil 4x4 tersebut di sana, namun sekali lagi pihak pengacara oposisi memberikan bukti.
Mereka menunjukkan tampilan situs yang menjadi tempat mendaftar minat pemesanan Thar di Australia. Setelah mendaftar dengan memasukkan alamat email, calon konsumen menerima email yang isinya, "Terima kasih atas minat Anda pada all-new Mahindra Thar. Saat kami semakin dekat dengan peluncuran model baru yang menarik ini di Australia, kami akan berkomunikasi dengan Anda melalui alamat email ini".