Chery Tiggo 8 PHEV. Chery

Chery Prediksi Mobil PHEV Jadi Primadona Masa Depan, Kok Bisa?

Ekawan Raharja • 03 November 2023 16:21

Wuhu: Dunia saat ini sedang menuju era kendaraan elektrifikasi dalam upaya menghadirkan lingkungan yang lebih baik. Namun Chery melihat bahwa di masa mendatang bukan mobil-mobil battery electric vehicle (BEV), melainkan mobil dengan teknologi plug-in hybrid (PHEV). CEO Chery International, Guibing Zhang, melihat tren penurunan minat beli kendaraan listrik BEV sudah sangat menurun. Dia berkaca kepada kondisi di negaranya sendiri, yakni China. “Kini subsidi tahun lalu sudah habis. Jadi kami merasakan pasar mengalami perubahan total. Saya kira lima tahun lalu mungkin pangsa pasarnya (BEV) 10 kali lipat dari PHEV, tapi sekarang menurut saya tahun ini dan tahun lalu PHEV meningkat tajam tetapi Bev-nya turun,” kata Guibing Zhang dikutip dari Antara. Dia juga memperkirakan penjualan kendaraan PHEV akan semakin subur di tahun-tahun mendatang dan bisa melampaui penjualan kendaraan dari BEV yang ada saat ini. Menurut dia, pada awal-awal gerbang teknologi peralihan dari ICE ke kendaraan listrik (EV) dibuka, banyak para konsumen ramai-ramai berpindah untuk menggunakannya. Hal itu juga berkaitan dengan adanya support dari pemerintah di berbagai negara tidak hanya China. Penurunan Karena Subsidi Mulai Berkurang Kemunduran minat beli untuk kendaraan listrik itu disebabkan karena subsidi yang sudah tidak lagi didukung oleh pemerintah, sehingga sangat berpengaruh terhadap minat beli saat ini. Menurut dia, penjualan kendaraan elektrik pada saat masih didukung dengan program tersebut bisa melebihi 10 kali lipat dari penjualan PHEV. “Jadi menurut saya juga begitu, tapi bagaimanapun juga kami akan terus siapkan teknologinya, jadi kapan saja pasarnya berubah dan butuh apa, kita sudah persiapkan, menurut saya ini adalah keuntungan utama yang kita butuhkan untuk menjaganya tetap baik,” tutur dia. Chery Miliki Teknologi Elektrifikasi Lengkap Saat in, pihaknya tengah mempersiapkan berbagai hal dalam menyambut tren yang ada, baik untuk EV maupun PHEV yang nantinya akan diincar banyak konsumen di berbagai negara “Sekarang, Chery memiliki teknologi PHEV terbaik melalui generasi terbaru kami dan kami berpikir bahwa kami memimpin dalam hal yang oke,” jelas dia. Meski begitu, pihaknya akan lebih dahulu menghadirkan kendaraan EV di Indonesia dalam waktu dekat seperti Omoda 5 EV yang sudah mereka kenalkan pada ajang GIIAS 2023 lalu. Hal itu dilakukan karena adanya dukungan dan juga regulasi dari pemerintah Indonesia saat ini. Selain itu, pihaknya juga turut mendukung percepatan ekosistem EV di tanah air seperti yang digencarkan oleh pemerintah saat ini. Chery juga meyakini bahwa perakitan untuk kendaraan listrik mereka, nantinya juga akan dilakukan di Indonesia bersama dengan PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Pondok Ungu, Bekasi.

Wuhu: Dunia saat ini sedang menuju era kendaraan elektrifikasi dalam upaya menghadirkan lingkungan yang lebih baik. Namun Chery melihat bahwa di masa mendatang bukan mobil-mobil battery electric vehicle (BEV), melainkan mobil dengan teknologi plug-in hybrid (PHEV).

CEO Chery International, Guibing Zhang, melihat tren penurunan minat beli kendaraan listrik BEV sudah sangat menurun. Dia berkaca kepada kondisi di negaranya sendiri, yakni China.

“Kini subsidi tahun lalu sudah habis. Jadi kami merasakan pasar mengalami perubahan total. Saya kira lima tahun lalu mungkin pangsa pasarnya (BEV) 10 kali lipat dari PHEV, tapi sekarang menurut saya tahun ini dan tahun lalu PHEV meningkat tajam tetapi Bev-nya turun,” kata Guibing Zhang dikutip dari Antara.

Dia juga memperkirakan penjualan kendaraan PHEV akan semakin subur di tahun-tahun mendatang dan bisa melampaui penjualan kendaraan dari BEV yang ada saat ini. Menurut dia, pada awal-awal gerbang teknologi peralihan dari ICE ke kendaraan listrik (EV) dibuka, banyak para konsumen ramai-ramai berpindah untuk menggunakannya. Hal itu juga berkaitan dengan adanya support dari pemerintah di berbagai negara tidak hanya China.

Penurunan Karena Subsidi Mulai Berkurang

Kemunduran minat beli untuk kendaraan listrik itu disebabkan karena subsidi yang sudah tidak lagi didukung oleh pemerintah, sehingga sangat berpengaruh terhadap minat beli saat ini.

Menurut dia, penjualan kendaraan elektrik pada saat masih didukung dengan program tersebut bisa melebihi 10 kali lipat dari penjualan PHEV.

“Jadi menurut saya juga begitu, tapi bagaimanapun juga kami akan terus siapkan teknologinya, jadi kapan saja pasarnya berubah dan butuh apa, kita sudah persiapkan, menurut saya ini adalah keuntungan utama yang kita butuhkan untuk menjaganya tetap baik,” tutur dia.

Chery Miliki Teknologi Elektrifikasi Lengkap

Saat in, pihaknya tengah mempersiapkan berbagai hal dalam menyambut tren yang ada, baik untuk EV maupun PHEV yang nantinya akan diincar banyak konsumen di berbagai negara

“Sekarang, Chery memiliki teknologi PHEV terbaik melalui generasi terbaru kami dan kami berpikir bahwa kami memimpin dalam hal yang oke,” jelas dia.

Meski begitu, pihaknya akan lebih dahulu menghadirkan kendaraan EV di Indonesia dalam waktu dekat seperti Omoda 5 EV yang sudah mereka kenalkan pada ajang GIIAS 2023 lalu.

Hal itu dilakukan karena adanya dukungan dan juga regulasi dari pemerintah Indonesia saat ini. Selain itu, pihaknya juga turut mendukung percepatan ekosistem EV di tanah air seperti yang digencarkan oleh pemerintah saat ini.

Chery juga meyakini bahwa perakitan untuk kendaraan listrik mereka, nantinya juga akan dilakukan di Indonesia bersama dengan PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Pondok Ungu, Bekasi.