Ada saja cara yang dilakukan oleh beberapa perusahaan untuk mendukung industri otomotif agar tetap bisa bergerak dan berputar. Bukan hanya di segmen kendaraan baru, di sektor bisnis mobil bekas, banyak juga problematika yang butuh solusi untuk membuat siklus penjualan tetap berjalan. Terutama jika Anda yang menginginkan kendaraan yang unitnya sulit dicari namun showroom bersangkutan harus berebut barang, sementara modalnya tak cukup.
Hal inilah yang coba dijawab oleh Broom yang menjalanan bisnisnya secara B2B atau business to business. Mereka melihat terkadang sebuah dealer mobil bekas mengalami stagnasi untuk unit tertentu. Bisa saja karena memang unit tersebut sedang sepi peminat atau memang lagi tak dibutuhkan lagi.
Terkadang mobil bekas seperti ini adalah kategori yang slow moving dan menjadi beban bagi dealer bersangkuta. Hal ini membuat Broom hadir sebagai penengah dengan solusi cerdasnya yang mereka bahasakan sebagai program BuyBack.
Menurut CEO & Co-Founder Broom, Pandu Adi Laras, bahwa program yang mereka rilis ini adalah solusi yang diberikan kepada showroom mobil bekas yang terdapat mobil yang agak sulit laku. Sementara mereka butuh dana cepat untuk menjalankan bisnisnya. Mobil yang belum laku itu bisa dijual sementara atau bahasa lainnya adalah digadai dalam tenggang waktu yang disepakati bersama.
Baca Juga:
Pembuktian Repsol Di Lintasan MotoGP
"Ini adalah cara bagi dealer mobil bekas untuk mendapatkan sumber dana yang cepat melalui pemanfaatan stok inventori yang menumpuk. Agar mereka bisa membeli mobil lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan memutar bisnisnya tetap berjalan. Setelah ada pembeli atau mau distok kembali, bisa ditebus lagi oleh dealer bersangkutan sesuai dengan masa yang disepakati saat pengajuan awal," papar Pandu Adi Laras dalam sesi jumpa pers pada Kamis 27 Oktober 2022.
Pandu melanjutkan bahwa dengan adanya program BuyBack tersebut, Broom berharap dapat memberikan solusi fleksibel bagi para pemilik dealer untuk memaksimalkan sumber daya yang ada dan cash flow agar bisnis tetap berjalan. Adapun opsi program BuyBack yang mereka hadirkan mulai dari 7 hari, 14 hari, 30 hari dan terakhir 60 hari.
"Sayangnya program ini masih akan kami berlakukan untuk segmen B2B dulu, kalau untuk perorangan, ini kami belum bisa layani. Ada banyak hal yang harus kami pertimbangkan seperti kondisi unit yang dijual itu harus sesuai dengan standard tertinggi dari yang mereka tetapkan. Dan dealer yang bisa kerja sama pun harus yang punya rekam jejak bagus."
Di momen yang bersamaan mereka tetap optimis bahwa penjualan mobil bekas tetap akan bersinar. Berdasaran data BPS, pertumbuhan kendaraan penumpang dari 2018-2020 mencapai lebih dari 6,5 persen. Tren ini terus tumbuh meski sedikit terdisrupsi di momentum pandemi. Tapi sektor mobil bekas mengalami peningkatan permintaan meski harganya berfluktuasi.
Baca Juga:
Unik, Audi Punya Mobil Listrik yang Bersihkan Udara
Diklaim, Broom sendiri sudah membantu lebih dari 3000 showroom mobil bekas yang tersebar di Jabodetabek plus Surabaya. Produk ini juga dikatakan mampu melecut inventaris showroom hingga 65 persen dan dorong tumbuhnya omset hingga 2,5 kali lipat perbulan.
Jangan lupa untuk update berita lain dan Ikuti akun medcom.id di Google News
Ada saja cara yang dilakukan oleh beberapa perusahaan untuk mendukung industri otomotif agar tetap bisa bergerak dan berputar. Bukan hanya di segmen kendaraan baru, di sektor bisnis mobil bekas, banyak juga problematika yang butuh solusi untuk membuat siklus penjualan tetap berjalan. Terutama jika Anda yang menginginkan kendaraan yang unitnya sulit dicari namun showroom bersangkutan harus berebut barang, sementara modalnya tak cukup.
Hal inilah yang coba dijawab oleh Broom yang menjalanan bisnisnya secara B2B atau business to business. Mereka melihat terkadang sebuah dealer mobil bekas mengalami stagnasi untuk unit tertentu. Bisa saja karena memang unit tersebut sedang sepi peminat atau memang lagi tak dibutuhkan lagi.
Terkadang mobil bekas seperti ini adalah kategori yang slow moving dan menjadi beban bagi dealer bersangkuta. Hal ini membuat Broom hadir sebagai penengah dengan solusi cerdasnya yang mereka bahasakan sebagai program BuyBack.
Menurut CEO & Co-Founder Broom, Pandu Adi Laras, bahwa program yang mereka rilis ini adalah solusi yang diberikan kepada showroom mobil bekas yang terdapat mobil yang agak sulit laku. Sementara mereka butuh dana cepat untuk menjalankan bisnisnya. Mobil yang belum laku itu bisa dijual sementara atau bahasa lainnya adalah digadai dalam tenggang waktu yang disepakati bersama.
Baca Juga:
Pembuktian Repsol Di Lintasan MotoGP
"Ini adalah cara bagi dealer mobil bekas untuk mendapatkan sumber dana yang cepat melalui pemanfaatan stok inventori yang menumpuk. Agar mereka bisa membeli mobil lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan memutar bisnisnya tetap berjalan. Setelah ada pembeli atau mau distok kembali, bisa ditebus lagi oleh dealer bersangkutan sesuai dengan masa yang disepakati saat pengajuan awal," papar Pandu Adi Laras dalam sesi jumpa pers pada Kamis 27 Oktober 2022.
Pandu melanjutkan bahwa dengan adanya program BuyBack tersebut, Broom berharap dapat memberikan solusi fleksibel bagi para pemilik dealer untuk memaksimalkan sumber daya yang ada dan cash flow agar bisnis tetap berjalan. Adapun opsi program BuyBack yang mereka hadirkan mulai dari 7 hari, 14 hari, 30 hari dan terakhir 60 hari.
"Sayangnya program ini masih akan kami berlakukan untuk segmen B2B dulu, kalau untuk perorangan, ini kami belum bisa layani. Ada banyak hal yang harus kami pertimbangkan seperti kondisi unit yang dijual itu harus sesuai dengan standard tertinggi dari yang mereka tetapkan. Dan dealer yang bisa kerja sama pun harus yang punya rekam jejak bagus."
Di momen yang bersamaan mereka tetap optimis bahwa penjualan mobil bekas tetap akan bersinar. Berdasaran data BPS, pertumbuhan kendaraan penumpang dari 2018-2020 mencapai lebih dari 6,5 persen. Tren ini terus tumbuh meski sedikit terdisrupsi di momentum pandemi. Tapi sektor mobil bekas mengalami peningkatan permintaan meski harganya berfluktuasi.
Baca Juga:
Unik, Audi Punya Mobil Listrik yang Bersihkan Udara
Diklaim, Broom sendiri sudah membantu lebih dari 3000 showroom mobil bekas yang tersebar di Jabodetabek plus Surabaya. Produk ini juga dikatakan mampu melecut inventaris showroom hingga 65 persen dan dorong tumbuhnya omset hingga 2,5 kali lipat perbulan.
Jangan lupa untuk update berita lain dan Ikuti akun medcom.id di Google News Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)