Kunjungan Menhan ke PT Pindad: Dukungan Pemerintah untuk Kemandirian Industri Pertahanan
Ekawan Raharja • 11 Januari 2025 14:58
Bandung: Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, melakukan kunjungan kerja ke PT Pindad di Bandung untuk meninjau kesiapan industri pertahanan dalam negeri menghadapi tantangan masa depan. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat komitmen pemerintah terhadap pengembangan industri pertahanan yang mandiri dan berdaya saing di pasar global.
Menggunakan kendaraan khusus MV3 Maung Komando VVIP, Sjafrie Sjamsoeddin disambut hangat oleh Direktur Utama PT Pindad, Sigit P Santosa, beserta jajaran Direksi dan Komisaris. Dalam kesempatan ini, Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan Kementerian Pertahanan memberikan dukungan penuh kepada PT Pindad agar dapat terus berkembang menjadi industri pertahanan yang unggul dan dapat memenuhi kebutuhan TNI, khususnya dalam hal perlengkapan operasional dan strategis.
“Kita ingin industri pertahanan ini menjadi penopang dari kemampuan pertahanan kita. Oleh karena itu yang kita perlukan adalah bukan hanya sekedar produsen, tetapi kita harapkan manajemen di Pindad ini betul-betul berorientasi kepada manajemen produksi,” ujar Sjafrie Sjamsoeddin melalui keterangan resminya.
Lebih lanjut, dia juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas produksi, terutama dalam hal senjata, munisi, dan kendaraan operasional.
“Karena selama 5 tahun ke depan ini pembangunan kekuatan TNI, khususnya untuk matra darat ini berlangsung sangat pesat, tidak hanya untuk kebutuhan perlengkapan operasional, tapi juga untuk kebutuhan strategis. Kementerian Pertahanan akan memberikan dukungan penuh untuk PT Pindad agar dapat dipergunakan secara menyeluruh oleh TNI,” jelas Sjafrie Sjamsoeddin.
Direktur Utama PT Pindad, Sigit P. Santosa, menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh yang diberikan oleh pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan. Ia menjelaskan PT Pindad sudah memiliki master plan transformasi industri pertahanan untuk beberapa tahun ke depan.
“Tidak hanya dalam kurun waktu 5 tahun kedepan saja, tapi kami sudah mempunyai master plan yang dimulai di tahun ini yaitu 2025, 2030, 2035, 2040 sampai 2045. Jadi nanti ada kesinambungan sehingga produk yang kami produksi ini betul-betul dimanfaatkan dan digunakan oleh TNI,” kata Sigit.
Sigit juga menjelaskan PT Pindad berkomitmen untuk mewujudkan arahan Presiden untuk meningkatkan kemandirian pertahanan dalam negeri dan terus menghasilkan berbagai capaian positif. Adapun prinsip transformasi PT Pindad menjadi industri pertahanan yang unggul memiliki 4 pilar utama, yaitu digitalisasi sistem, tata kelola bisnis dan efisiensi struktur biaya, sumber daya manusia, fasilitas produksi dan inovasi produk baru pertahanan.
Bandung: Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, melakukan kunjungan kerja ke PT Pindad di Bandung untuk meninjau kesiapan industri pertahanan dalam negeri menghadapi tantangan masa depan. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat komitmen pemerintah terhadap pengembangan industri pertahanan yang mandiri dan berdaya saing di pasar global.
Menggunakan kendaraan khusus MV3 Maung Komando VVIP, Sjafrie Sjamsoeddin disambut hangat oleh Direktur Utama PT Pindad, Sigit P Santosa, beserta jajaran Direksi dan Komisaris. Dalam kesempatan ini, Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan Kementerian Pertahanan memberikan dukungan penuh kepada PT Pindad agar dapat terus berkembang menjadi industri pertahanan yang unggul dan dapat memenuhi kebutuhan TNI, khususnya dalam hal perlengkapan operasional dan strategis.
“Kita ingin industri pertahanan ini menjadi penopang dari kemampuan pertahanan kita. Oleh karena itu yang kita perlukan adalah bukan hanya sekedar produsen, tetapi kita harapkan manajemen di Pindad ini betul-betul berorientasi kepada manajemen produksi,” ujar Sjafrie Sjamsoeddin melalui keterangan resminya.
Lebih lanjut, dia juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas produksi, terutama dalam hal senjata, munisi, dan kendaraan operasional.
“Karena selama 5 tahun ke depan ini pembangunan kekuatan TNI, khususnya untuk matra darat ini berlangsung sangat pesat, tidak hanya untuk kebutuhan perlengkapan operasional, tapi juga untuk kebutuhan strategis. Kementerian Pertahanan akan memberikan dukungan penuh untuk PT Pindad agar dapat dipergunakan secara menyeluruh oleh TNI,” jelas Sjafrie Sjamsoeddin.
Direktur Utama PT Pindad, Sigit P. Santosa, menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh yang diberikan oleh pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan. Ia menjelaskan PT Pindad sudah memiliki master plan transformasi industri pertahanan untuk beberapa tahun ke depan.
“Tidak hanya dalam kurun waktu 5 tahun kedepan saja, tapi kami sudah mempunyai master plan yang dimulai di tahun ini yaitu 2025, 2030, 2035, 2040 sampai 2045. Jadi nanti ada kesinambungan sehingga produk yang kami produksi ini betul-betul dimanfaatkan dan digunakan oleh TNI,” kata Sigit.
Sigit juga menjelaskan PT Pindad berkomitmen untuk mewujudkan arahan Presiden untuk meningkatkan kemandirian pertahanan dalam negeri dan terus menghasilkan berbagai capaian positif. Adapun prinsip transformasi PT Pindad menjadi industri pertahanan yang unggul memiliki 4 pilar utama, yaitu digitalisasi sistem, tata kelola bisnis dan efisiensi struktur biaya, sumber daya manusia, fasilitas produksi dan inovasi produk baru pertahanan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)