Seoul: Hankook i-Flex akhirnya secara resmi diperkenalkan dengan mengusung teknologi non-pneumatik (NPT). Jelas kehadiran si karet bundar satu ini menjadi musuh para tukang tambal ban dipinggir jalan.
Produsen ban asal Korea Selatan tersebut berdedikasi untuk membangun lebih banyak keberlanjutan dalam mobilitas masa depan, salah satu upayanya adalah mengembangkan ban berteknologi non-pneumatik sejak 2010.
Upaya keberlanjutan ini melahirkan ban i-Flex, sebuah ban airless atau tanpa udara dengan keamanan serta tingkat pemeliharaan rendah dan keberlanjutan, sehingga menjadikan terobosan ini sebagai solusi ideal untuk mobilitas masa depan. Hankook juga melanjutkan riset dan pengembangannya untuk penyempurnaan lebih lanjutnya.
Kehadiran ban ini bersamaan dengan modul Plug & Drive (PnD) untuk pertama kalinya. Modul tersebut dibuat berdasarkan teknologi robotik yang memungkinkan Mobility of Things (MoT), sebuah ekosistem di mana semua objek dapat bergerak (mobile). Ban i-Flex dipasang untuk memaksimalkan karakteristik dan fungsi modul PnD.
Dari segi keamanan, ban ini lebih aman dari kecelakaan yang disebabkan oleh tusukan. Selain itu, ban ini tidak memerlukan perawatan tekanan udara sehingga ban ini memberikan solusi optimal untuk kendaraan yang bergerak secara otomatis.
Ban i-Flex ini dikembangkan melalui studi dan pengujian biomimetik yang teliti. Untuk menyerap guncangan jalanan dan menanggung beban, ban ini mengadopsi spoke multi-layer saling terkait yang terinspirasi dari struktur seluler organisme hidup.
Struktur multi lapisan yang saling terkait sel tiga dimensi memungkinkan penyerapan kejut (shock absorption) yang lebih baik, serta memungkinkan struktur sel heksagonal dan tetragonal pada level kekakuan yang berbeda untuk bersatu dan meningkatkan dukungan beban yang lebih stabil.
Selain itu, profil cekung berbentuk C telah diterapkan untuk mengamankan kontak patch yang maksimal untuk memungkinkan pengalaman berkendara yang aman. Pola ban yang dioptimalkan untuk gerakan kendaraan multi arah ini juga diadopsi dengan cara memuat bentuk struktur sel pada desain tapak.
Seoul: Hankook i-Flex akhirnya secara resmi diperkenalkan dengan mengusung teknologi non-pneumatik (NPT). Jelas kehadiran si karet bundar satu ini menjadi musuh para tukang tambal ban dipinggir jalan.
Produsen ban asal Korea Selatan tersebut berdedikasi untuk membangun lebih banyak keberlanjutan dalam mobilitas masa depan, salah satu upayanya adalah mengembangkan ban berteknologi non-pneumatik sejak 2010.
Upaya keberlanjutan ini melahirkan ban i-Flex, sebuah ban airless atau tanpa udara dengan keamanan serta tingkat pemeliharaan rendah dan keberlanjutan, sehingga menjadikan terobosan ini sebagai solusi ideal untuk mobilitas masa depan. Hankook juga melanjutkan riset dan pengembangannya untuk penyempurnaan lebih lanjutnya.
Kehadiran ban ini bersamaan dengan modul Plug & Drive (PnD) untuk pertama kalinya. Modul tersebut dibuat berdasarkan teknologi robotik yang memungkinkan Mobility of Things (MoT), sebuah ekosistem di mana semua objek dapat bergerak (mobile). Ban i-Flex dipasang untuk memaksimalkan karakteristik dan fungsi modul PnD.
Dari segi keamanan, ban ini lebih aman dari kecelakaan yang disebabkan oleh tusukan. Selain itu, ban ini tidak memerlukan perawatan tekanan udara sehingga ban ini memberikan solusi optimal untuk kendaraan yang bergerak secara otomatis.
Ban i-Flex ini dikembangkan melalui studi dan pengujian biomimetik yang teliti. Untuk menyerap guncangan jalanan dan menanggung beban, ban ini mengadopsi spoke multi-layer saling terkait yang terinspirasi dari struktur seluler organisme hidup.
Struktur multi lapisan yang saling terkait sel tiga dimensi memungkinkan penyerapan kejut (shock absorption) yang lebih baik, serta memungkinkan struktur sel heksagonal dan tetragonal pada level kekakuan yang berbeda untuk bersatu dan meningkatkan dukungan beban yang lebih stabil.
Selain itu, profil cekung berbentuk C telah diterapkan untuk mengamankan kontak patch yang maksimal untuk memungkinkan pengalaman berkendara yang aman. Pola ban yang dioptimalkan untuk gerakan kendaraan multi arah ini juga diadopsi dengan cara memuat bentuk struktur sel pada desain tapak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
