Tokyo: Mazda menghadirkan sejumlah pembaruan untuk model Mazda2 terbaru. Mobil hatchback ini bahkan memiliki efisiensi bahan bakar yang setara dengan low cost green car (LCGC) yang ada di Indonesia.
Rival Toyota Yaris dan Honda Jazz ini masih menggunakan mesin Skyactiv 1.500 cc seperti yang sudah ada sebelumnya. Namun untuk di model year terbaru ditambahkan dengan teknologi Diagonal Vortex Combustion.
Para insinyur mesin membuat rasio kompresi mesin Skyactive 1.500 meningkat dari 12:1 sekarang menjadi 14:1. Kompresi ini mendekati spesifikasi yang dimiliki oleh mesin diesel.
Prinsip teknologi diagonal vortex ialah mencampur udara sesuai dengan injeksi bahan bakar ke dalam mesin. Komposisi dibikin secara merata, membuat turbulensi dan campuran itu dapat dengan mudah dinyalakan di sekitar busi.
Alhasil, konsumsi bensin lebih hemat hingga 6,8 persen dari mesin sebelumnya. Mereka pun mengklaim kini konsumsi bensin Mazda2 bisa mencapai 20,3 km/liter berdasar pengujian WLTP.
Secara tidak langsung, efisiensi yang ditawarkan oleh Mazda2 ini setara dengan mobil-mobil LCGC seperti Ayla, Agya, atau Brio Satya. Permenperin 33/2013 dipaparkan detail spesifikasi mobil LCGC sebagai syarat mendapatkan subsidi atas pajak barang mewah sebagaimana diatur PP 42/2013. Di antaranya penggunaan mesin motor bakar cetus api kapasitas kapasitas 980-1200 cc dengan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) RON 92 sedikitnya 20 km/liter.
Tidak hanya sekadar teknologi di mesin, pihak pabrikan juga menambahkan pengisian daya nirkabel untuk digunakan di ponsel pitar. Selain itu, bagian konektivitas ditingkatkan dengan koneksi nirkabel Apple CarPlay di head unit.
Sebagai pelengkap, Mazda2 baru ini ditawarkan dengan warna baru Sunlit Citrus. Kemudian di interior, penumpang akan mendapatkan jok dengan material kulit buatan Greige.
Tokyo: Mazda menghadirkan sejumlah pembaruan untuk model Mazda2 terbaru. Mobil hatchback ini bahkan memiliki efisiensi bahan bakar yang setara dengan low cost green car (LCGC) yang ada di Indonesia.
Rival Toyota Yaris dan Honda Jazz ini masih menggunakan mesin Skyactiv 1.500 cc seperti yang sudah ada sebelumnya. Namun untuk di model year terbaru ditambahkan dengan teknologi Diagonal Vortex Combustion.
Para insinyur mesin membuat rasio kompresi mesin Skyactive 1.500 meningkat dari 12:1 sekarang menjadi 14:1. Kompresi ini mendekati spesifikasi yang dimiliki oleh mesin diesel.
Prinsip teknologi diagonal vortex ialah mencampur udara sesuai dengan injeksi bahan bakar ke dalam mesin. Komposisi dibikin secara merata, membuat turbulensi dan campuran itu dapat dengan mudah dinyalakan di sekitar busi.
Alhasil, konsumsi bensin lebih hemat hingga 6,8 persen dari mesin sebelumnya. Mereka pun mengklaim kini konsumsi bensin Mazda2 bisa mencapai 20,3 km/liter berdasar pengujian WLTP.