Jakarta - Diluncurkannya Mazda MX-30 hari ini, Senin (11/11/2024) di markas besar Mazda Indonesia bilangan Kebayoran, Jakarta Selatan, cukup mengagetkan. Lantaran mobil tersebut bisa dibilang bukan mobil yang benar-benar baru. Mobil ini sudah ada sejak 2019 meski beberapa ubahan memang terlihat diperbarui.
Namun bicara soal spesifikasi jarak tempuh dan harga yang ditetapkan, sepertinya menimbulkan tanya yang tinggi. Mobil ini diklaim hanya bisa menempuh jarak sejauh 200 km saja namun dijual dengan harga yang cukup fantastis yaitu Rp860 juta. Lalu apa alasan Mazda untuk ini?
Dikatakan oleh Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia (Mazda Indonesia), Ricky Thio bahwa mobil ini adalah manifestasi dari idealisme Mazda. Mereka menciptakan mobil yang sesuai dengan filosofi dari tim risetnya yaitu filosofi Jinba-Ittai.
"Ini menjadi rangkaian Kami, di mana kita mengikuti arahan dari Mazda Global, kenalkan EV dengan range lebih panjang. Tapi ada orang yang memang suka Mazda, Jinba-Ittai dan 200 km untuk di perkotaan cukup kok. Paling utama adalah bagaimana mengembangkan idealisme kami. Itu yang mau kami tekankan. Harga, ya memang bukan hanya dari sisi baterai tapi desain. Jadi untuk MX-30 saya rasa bukan hanya tentang EV tapi all rounder, apa yang jadi prinsip kami," ujar Ricky Thio.
Jika membandingkannya dengan kendaraan listrik yang dipasarkan beberapa pabrikan mobil asal Tiongkok seperti BYD dengan sedan Seal-nya hingga AION dengan Hyptec HT dan Ultra yang juga bermain di rentang harga itu, jarak tempuh, kelengkapan fitur hingga juga desain adalah sebagian dari daya tariknya.
Rata-rata mobil listrik asal Tiongkok atau pun yang dipasarkan oleh pabrikan mobil Korea seperti Hyundai Ioniq 5 dan harganya berada di level setara itu, menawarkan jarak tempuh yang cukup jauh bisa sampai 600 km. Sementara untuk mobil listrik dengan jarak tempuh sejauh itu bisa didapatkan oleh Wuling Air ev. Meski demikian, Mazda Indonesia sepertinya sangat optimis dengan produknya ini.
"Selain brand minded, filosofi dan soal desain, apa yang membuat Kami optimis adalah karena orang yang ingin menggunakan MX-30 ini adalah orang-orang yang perjalanan kesehariannya terprediksi. Sehingga asumsi Kami untuk penggunakan di dalam kota saja, rasanya sudah lebih dari cukup."
Lalu menurut Anda bagaimana?
Jakarta - Diluncurkannya
Mazda MX-30 hari ini, Senin (11/11/2024) di markas besar
Mazda Indonesia bilangan Kebayoran, Jakarta Selatan, cukup mengagetkan. Lantaran mobil tersebut bisa dibilang bukan mobil yang benar-benar baru. Mobil ini sudah ada sejak 2019 meski beberapa ubahan memang terlihat diperbarui.
Namun bicara soal spesifikasi jarak tempuh dan harga yang ditetapkan, sepertinya menimbulkan tanya yang tinggi. Mobil ini diklaim hanya bisa menempuh jarak sejauh 200 km saja namun dijual dengan harga yang cukup fantastis yaitu Rp860 juta. Lalu apa alasan Mazda untuk ini?
Dikatakan oleh Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia (Mazda Indonesia), Ricky Thio bahwa mobil ini adalah manifestasi dari idealisme Mazda. Mereka menciptakan mobil yang sesuai dengan filosofi dari tim risetnya yaitu filosofi Jinba-Ittai.
"Ini menjadi rangkaian Kami, di mana kita mengikuti arahan dari Mazda Global, kenalkan EV dengan range lebih panjang. Tapi ada orang yang memang suka Mazda, Jinba-Ittai dan 200 km untuk di perkotaan cukup kok. Paling utama adalah bagaimana mengembangkan idealisme kami. Itu yang mau kami tekankan. Harga, ya memang bukan hanya dari sisi baterai tapi desain. Jadi untuk MX-30 saya rasa bukan hanya tentang EV tapi all rounder, apa yang jadi prinsip kami," ujar Ricky Thio.
Jika membandingkannya dengan kendaraan listrik yang dipasarkan beberapa pabrikan mobil asal Tiongkok seperti BYD dengan sedan Seal-nya hingga AION dengan Hyptec HT dan Ultra yang juga bermain di rentang harga itu, jarak tempuh, kelengkapan fitur hingga juga desain adalah sebagian dari daya tariknya.
Rata-rata mobil listrik asal Tiongkok atau pun yang dipasarkan oleh pabrikan mobil Korea seperti Hyundai Ioniq 5 dan harganya berada di level setara itu, menawarkan jarak tempuh yang cukup jauh bisa sampai 600 km. Sementara untuk mobil listrik dengan jarak tempuh sejauh itu bisa didapatkan oleh Wuling Air ev. Meski demikian, Mazda Indonesia sepertinya sangat optimis dengan produknya ini.
"Selain brand minded, filosofi dan soal desain, apa yang membuat Kami optimis adalah karena orang yang ingin menggunakan MX-30 ini adalah orang-orang yang perjalanan kesehariannya terprediksi. Sehingga asumsi Kami untuk penggunakan di dalam kota saja, rasanya sudah lebih dari cukup."
Lalu menurut Anda bagaimana?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)