Jakarta: Industri otomotif Indonesia merupakan salah satu pusat produksi global dan sudah dipasarkan ke berbagai negara dengan berbagai skema ekspor. Bahkan, mobil-mobil Indonesia terus mendapatkan banjir permintaan dari pasar luar negeri.
Menurut data per caturwulan I 2022 lansiran Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Indonesia sudah mengirimkan 131.941 unit kendaraan dalam bentuk completely build up (CBU) ke berbagai tujuan ekspor. Kemudian, ada juga 31.330 unit kendaraan dalam bentuk completely knock down (CKD) juga dikirim ke berbagai pasar luar negeri.
Suzuki juga membuka dapur ekspornya, dalam periode yang sama, mengalami peningkatan permintaan. Dalam kategori CBU, pabrikan bermerek Jepang itu mencatatkan peningkatan ekspor 17 persen. Dari angka tersebut, XL7 mendominasi sebesar 30 persen dan berkontribusi hingga 16,4 persen dari total ekspor mobil Suzuki. Posisi kedua adalah APV dengan peningkatan 26 persen, diikuti oleh Ertiga dan Carry Pick Up yang masing-masing mencatatkan angka peningkatan 14 persen jika dibandingkan periode Januari-April 2021.
Khusus model XL7, disebutkan mengalami peningkatan 30 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Production Planning Control Assistant to Dept Head PT Suzuki Indomobil Motor, Jati Pradono, menyebutkan mayoritas mobil dengan tujuh penumpang itu dikirim ke Vietnam, Filipina, Meksiko, Thailand, dan Taiwan.
"Sepanjang tahun 2022, Suzuki melakukan ekspor ke 51 negara yang tersebar di Asia, Timur Tengah, Amerika Selatan, Oseania, hingga Afrika, baik melalui pelabuhan Patimban maupun Tanjung Priok,” terang Wijananto Jati.
Sedangkan untuk CKD atau Completely Knocked Down, pabrikan ini berhasil mencatatkan peningkatan ekspor hingga 22 persen dengan kontribusi Karimun Wagon R sebesar 23,6 persen. Sehingga total ekpsor Suzuki periode Januari-April 2022, baik CBU atau CKD, berhasil meningkat hingga 20 persen.
“Kami harap dengan meningkatnya kinerja ekspor yang mayoritas produknya merupakan buatan Indonesia dapat memberikan kontribusi positif dan berdampak baik terhadap perekonomian dan industri otomotif di Indonesia,” tutup Wijananto.
Jakarta: Industri otomotif Indonesia merupakan salah satu pusat produksi global dan sudah dipasarkan ke berbagai negara dengan berbagai skema ekspor. Bahkan, mobil-mobil Indonesia terus mendapatkan banjir permintaan dari pasar luar negeri.
Menurut data per caturwulan I 2022 lansiran Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Indonesia sudah mengirimkan 131.941 unit kendaraan dalam bentuk completely build up (CBU) ke berbagai tujuan ekspor. Kemudian, ada juga 31.330 unit kendaraan dalam bentuk completely knock down (CKD) juga dikirim ke berbagai pasar luar negeri.
Suzuki juga membuka dapur ekspornya, dalam periode yang sama, mengalami peningkatan permintaan. Dalam kategori CBU, pabrikan bermerek Jepang itu mencatatkan peningkatan ekspor 17 persen. Dari angka tersebut, XL7 mendominasi sebesar 30 persen dan berkontribusi hingga 16,4 persen dari total ekspor mobil Suzuki. Posisi kedua adalah APV dengan peningkatan 26 persen, diikuti oleh Ertiga dan Carry Pick Up yang masing-masing mencatatkan angka peningkatan 14 persen jika dibandingkan periode Januari-April 2021.
Khusus model XL7, disebutkan mengalami peningkatan 30 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Production Planning Control Assistant to Dept Head PT Suzuki Indomobil Motor, Jati Pradono, menyebutkan mayoritas mobil dengan tujuh penumpang itu dikirim ke Vietnam, Filipina, Meksiko, Thailand, dan Taiwan.
"Sepanjang tahun 2022, Suzuki melakukan ekspor ke 51 negara yang tersebar di Asia, Timur Tengah, Amerika Selatan, Oseania, hingga Afrika, baik melalui pelabuhan Patimban maupun Tanjung Priok,” terang Wijananto Jati.