IIMS 2022 Targetkan Jualan 8.000 Unit Mobil, Transaksi sampai 3T

Jakarta: Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 memasang target optimis di tahun ini. Pameran otomotif ini ingin mencapai target yang lebih tinggi dari tahun lalu meski pandemi Covid-19 masih berlangsung.   Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh, menjelaskan optimisme ini tidak terlepas dari persiapan dari seluruh pemangku kepentingan dan diyakini bisa mencatatkan peningkatan nilai transaksi. Dia tidak tanggung-tanggung, diharapkan IIMS 2022 bisa menorehkan transaksi hingga Rp3 Triliun.   "Tahun lalu, total transaksi IIMS sekitar Rp 2 triliun. Tahun ini, total transaksi ditargetkan bisa mencapai Rp 3 triliun," kata Hendra Noor Saleh Rabu (30/3/2022) Di JIExpo Kemayoran Jakarta.   Angka ini diharapkan bisa tercapai melalui penjualan 8 ribu uni kendaraan dari berbagai jenis. "Ini transaksi yang tercatat resmi. Kami tidak bisa memaksa kepada peserta untuk melaporkan hasil transaksi mereka."   Soal rincian IIMS, pameran yang diperkirakan akan diramaikan oleh 300 ribu pengunjung ini akan dimeriahkan oleh sejumlah brand seperti Chery, DFSK, MG, Mitsubishi, Suzuki, BMW, Honda, Hyundai, Toyota, Wuling, Astra Honda Motor, Benelli Keeway, Gesits, Husqvarna, Kawasaki, KTM, Royal Enfield, Utomocorp, Vespa, Volta dan Yamaha.     Insentif PPnBM Tidak Terlalu Berdampak IIMS 2022 ini juga akan berlangsung 31 Maret - 10 April 2022. Ini berarti hari pertama gelaran pameran otomotif tersebut bertepatan dengan hari terakhir insentif PPnBM sebesar 50 persen.   Hendra Noor Saleh melihat hal tersebut bukanlah masalah dan berdampak kepada pengunjung pameran. Menurutnya, konsumen tidak terlalu mengejar diskon tersebut dan nilai yang ditawarkan tidak lebih besar dari insentif PPnBM di tahun lalu.   "Jadi silakan datang 31 Maret, langsung bayar. Tapi itu (PPnBM) tidak terlalu dikejar. Karena dibanding tahun lalu juga insentifnya lebih kecil," ujar Hendra Noor Saleh, di JIExpo Kemayoran, Rabu (30/3/2022).   Ia menambahkan, insentif PPnBM sekarang lagi tidak 100 persen. Mobil yang mendapat insentif juga kebanyakan low budget. "Karena kaya model-model seperti Honda HR-V saja tidak dapat PPnBM," ungkap Kohen, sapaan Hendra Noor Saleh.