Jakarta: Semangat menghadirkan lingkungan yang lebih bersih dan hijau tidak hanya dilakukan oleh produsen otomotif saja, bahkan perusahaan energi turut memiliki program yang ramah lingkungan. Shell bahkan sudah mencanangkan energi yang bebas emisi di tahun 2050.
Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia, Dian Andyasuri, menyebutkan perusahan yang dipimpinnya sedang menuju kepada perusahaan energi dengan 0 emisi di tahun 2050. Hal ini juga sejalan arahan dari kantor pusat dimana mereka juga ingin menghasilkan energi yang bebas dari emisi dan ramah lingkungan.
“Strategi secara global berupaya menjadi yang terdepan dalam mendukung masyarakat dunia untuk menggunakan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Dukungan ini kami wujudkan dengan menghadirkan produk-produk rendah karbon dan berbagai solusi efisiensi energi sebagai bagian dari strategi yang baru, yaitu Powering Progress,” ujar Dian Andyasuri melalui keterangan resminya.
Dalam menuju terget bebas emisi di tahun 2050, mereka pun sudah memulai dengan menghadirkan energi yang lebih ramah lingkungan. Bentuk energi yang ditawarkan beraneka ragam, mulai dari bahan baka minyak (BBM) hingga energi listrik.
Di sektor BBM, mereka sudah menghadirkan V-Power Nitro+ yang telah memenuhi standar Euro 4, dan V-Power Diesel yang telah memenuhi standar Euro 5 dengan kadar sulfur ultra rendah 10 ppm.
Dian menjelaskan standar Euro digunakan untuk membatasi kadar bahan pencemar dalam emisi kendaraan bermotor. "Keberadaan BBM dengan standar Euro 4 and Euro 5 memberikan dampak positif bagi konsumen di Indonesia dan industri otomotif karena proses pembakaran mesin akan menjadi lebih efisien, menghemat BBM, dan mencegah korosi mesin sehingga menghasilkan kadar emisi karbon kendaraan yang lebih rendah."
Selain itu, mereka juga sudah mulai merambah ke dunia stasiun pengisian listrik umum (SPLU) untuk kendaraan listrik yang diberi nama Shell Recharge. Kehadiran SPLU ini juga bagian dari dukungan terhadap agenda pemerintah untuk bertransisi menuju energi yang lebih bersih.
Dian juga menekankan pentingnya kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung efektivitas proses transisi energi di Indonesia. “Kolaborasi yang erat dengan seluruh pemangku kepentingan sangat dibutuhkan dalam mewujudkan agenda penyediaan energi yang lebih bersih. Kami siap untuk terus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan tujuan bersama yang mulia tersebut,” tambah Dian.
Dian menjelaskan standar Euro digunakan untuk membatasi kadar bahan pencemar dalam emisi kendaraan bermotor. "Keberadaan BBM dengan standar Euro 4 and Euro 5 memberikan dampak positif bagi konsumen di Indonesia dan industri otomotif karena proses pembakaran mesin akan menjadi lebih efisien, menghemat BBM, dan mencegah korosi mesin sehingga menghasilkan kadar emisi karbon kendaraan yang lebih rendah."
Selain itu, mereka juga sudah mulai merambah ke dunia stasiun pengisian listrik umum (SPLU) untuk kendaraan listrik yang diberi nama Shell Recharge. Kehadiran SPLU ini juga bagian dari dukungan terhadap agenda pemerintah untuk bertransisi menuju energi yang lebih bersih.
Dian juga menekankan pentingnya kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung efektivitas proses transisi energi di Indonesia. “Kolaborasi yang erat dengan seluruh pemangku kepentingan sangat dibutuhkan dalam mewujudkan agenda penyediaan energi yang lebih bersih. Kami siap untuk terus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan tujuan bersama yang mulia tersebut,” tambah Dian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ERA)