Jakarta - Maraknya penggunaan strobo dan sirene untuk kendaraan yang tidak masuk dalam aturan prioritas pengguna jalan dan lalu lintas, menjadi perhatian besar bagi Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia, Irjen Pol Agus Suryonugroho.
Dalam pembukaan pameran otomotif Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025 yang berlangsung di ICE, BSD City, Kabupaten Tangerang pada Rabu (24/9), Ia menegaskan masih mengutamakan peneguran. Mengingat ini adalah penerapan yang harusnya bisa dikontrol secara menyeluruh.
"Masih kita evaluasi, dan Kami tidak akan mengedepankan penindakan. Jadi kami mengimbau khususnya untuk masyarakat sipil, kendaraan pribadi agar tidak memasang strobo dan sirene. Karena memang peraturan soal itu sudah ada dalam Undang-Undang Kementerian Berhubungan pasal 59 ayat 5," ujar Irjen Pol Agus Suryo.
Ia mengimbau agar masyarakat yang sudah memasang, agar dengan sendirinya dilepas.
Karena ini mengganggu masyarakat lain, terutama dalam kepadatan. Dan Satlantas Polri pun kemarin sudah berkoordinasi dengan Menteri Berhubungan soal ini.
Baca Juga:
Fleksibilitas Perjalanan Mazda CX-80
"Ini sedang Kami evaluasi, mulai dari kita lakukan peneguran lalu melakukan evaluasi nanti yang tepat seperti apa. Karena semuanya itu sudah diatur dalam Undang-Undang Kementerian Perhubungan. Jadi intinya saat ini Kami mengimbau saja dulu."
Agus Suryonugroho juga melihat banyaknya penyalahgunaan lampu strobo dan sirene ini. Tapi pengawalan pejabat tinggi negara itu masih tetap diberikan kelonggaran. Sementara untuk patroli kepolisian juga masih tetap diberlakukan.
Hal ini menurutnya adalah prosedur untuk keselamatan di jalan raya. Ia menegaskan bahwa bisa dibayangkan jika mobil patroli kepolisian memacu kendaraan cukup tinggi di jalan tol, kalau tidak ada lampu isyarat seperti ini, tentunya akan membahayakan pengguna jalan lain.
Jakarta - Maraknya penggunaan
strobo dan
sirene untuk kendaraan yang tidak masuk dalam aturan prioritas pengguna jalan dan lalu lintas, menjadi perhatian besar bagi
Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia, Irjen Pol Agus Suryonugroho.
Dalam pembukaan
pameran otomotif Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025 yang berlangsung di ICE, BSD City, Kabupaten Tangerang pada Rabu (24/9), Ia menegaskan masih mengutamakan peneguran. Mengingat ini adalah penerapan yang harusnya bisa dikontrol secara menyeluruh.
"Masih kita evaluasi, dan Kami tidak akan mengedepankan penindakan. Jadi kami mengimbau khususnya untuk masyarakat sipil, kendaraan pribadi agar tidak memasang strobo dan sirene. Karena memang peraturan soal itu sudah ada dalam Undang-Undang Kementerian Berhubungan pasal 59 ayat 5," ujar Irjen Pol Agus Suryo.
Ia mengimbau agar masyarakat yang sudah memasang, agar dengan sendirinya dilepas.
Karena ini mengganggu masyarakat lain, terutama dalam kepadatan. Dan Satlantas Polri pun kemarin sudah berkoordinasi dengan Menteri Berhubungan soal ini.
"Ini sedang Kami evaluasi, mulai dari kita lakukan peneguran lalu melakukan evaluasi nanti yang tepat seperti apa. Karena semuanya itu sudah diatur dalam Undang-Undang Kementerian Perhubungan. Jadi intinya saat ini Kami mengimbau saja dulu."
Agus Suryonugroho juga melihat banyaknya penyalahgunaan lampu strobo dan sirene ini. Tapi pengawalan pejabat tinggi negara itu masih tetap diberikan kelonggaran. Sementara untuk patroli kepolisian juga masih tetap diberlakukan.
Hal ini menurutnya adalah prosedur untuk keselamatan di jalan raya. Ia menegaskan bahwa bisa dibayangkan jika mobil patroli kepolisian memacu kendaraan cukup tinggi di jalan tol, kalau tidak ada lampu isyarat seperti ini, tentunya akan membahayakan pengguna jalan lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)
