Jakarta: Pandemi yang terjadi tahun lalu dan insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) membuat laju pasar mobil bekas di Indonesia terhambat. Hambatan ini pun membuat para pemain mobil bekas di Tanah Air harus bersiasat untuk bisa menanggulangi penurunan permintaan.
Hasil studi bertajuk 'Consumer Research' yang dilakukan OLX Autos memperlihatkan bahwa terjadi penurunan 9 persen jika dibandingkan kuartal IV 2020 terhadap niat membeli mobil bekas. Adanya faktor eksternal seperti pemberlakuan PPnBM 0 persen membuat penurunan ini tergolong wajar.
Meski demikian, ada sejumlah faktor yang membuat penurunan ini tidak terlalu jauh. Faktor-faktor yang membuat konsumen tetap membeli mobil bekas antara lain 31 persen masyarakat mencari mode transportasi yang aman karena orang sudah banyak yang beraktivitas normal. Kemudian 28 persen masyarakat mencari mobil yang usianya masih terbilang baru, mulai terlihatnya sentimen yang positif pada konsumen, serta keadaan ekonomi yang sudah mulai membaik.
"Terlepas adanya beberapa faktor eksternal, kami optimis industri mobil bekas masih sangat menyimpan potensi yang besar untuk dieksplorasi lebih lanjut. Terlebih walaupun sudah setahun, data kami menunjukkan masyarakat masih memprioritaskan keamanan, dan mobil bekas menjadi salah satu opsi yang tidak hanya aman tetapi juga relatif terjangkau," ungkap CEO OLX Group Indonesia, Johnny Widodo, Kamis (22/4/2021) melalui jumpa pers virtual.
Kemudian riset bertajuk 'Individual Seller Segmentation', pandemi ini masih membuat konsumen membutuhkan tambahan dana sehingga melepas aset yang mereka miliki, tidak terkecuali mobil. Sebanyak 39 persen pelanggan melepas aset mobil dengan alasan adanya kebutuhan yang mendesak untuk keperluan keluarga. Sedangkan 29 persen pelanggan menjual mobil untuk meningkatkan dan mempunyai keinginan untuk memiliki mobil yang lebih baik dari mobil sebelumnya.
Selama proses ini, mereka menghadapi tantangan tersendiri diantaranya 36 persen penjual mengatakan menjual mobil menghabiskan terlalu banyak waktu, dan 57 persen penjual memiliki kendala saat proses negosiasi seperti tidak mencapai kesepakatan ataupun kecocokan harga. Sementara 58 persen pembeli menyatakan budget mereka terbatas, dan sebanyak 38 persen pembeli mengatakan mereka belum bisa menemukan mobil yang pas.
Melihat kondisi ini, perusahaan yang bergerak di bidang jual beli mobil bekas tersebut meluncurkan kampanye #GampangnyaPasti untuk membantu pelanggan mereka menjual serta menemukan mobil bekas lebih mudah. Dengan adanya campaign ini, OLX Autos berharap dapat menstimulasi masyarakat baik untuk menjual maupun membeli mobil bekas berkualitas. Selain itu, di bulan Ramadhan ini tersedia program Ramadhan Berkah dengan setiap melakukan jual, beli, tukar, dan tambah bisa mendapatkan hadiah menarik setiap hari serta berhak mengikuti undian untuk mendapatkan motor.
“Selain itu campaign ini juga diluncurkan sebagai bentuk solusi dari keluhan pelanggan yang menginginkan kemudahan, kenyamanan serta yang masih kesulitan melakukan transaksi,” Head of Brand OLX Indonesia, Sandy Maulana.
Jakarta: Pandemi yang terjadi tahun lalu dan insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) membuat laju pasar mobil bekas di Indonesia terhambat. Hambatan ini pun membuat para pemain mobil bekas di Tanah Air harus bersiasat untuk bisa menanggulangi penurunan permintaan.
Hasil studi bertajuk 'Consumer Research' yang dilakukan OLX Autos memperlihatkan bahwa terjadi penurunan 9 persen jika dibandingkan kuartal IV 2020 terhadap niat membeli mobil bekas. Adanya faktor eksternal seperti pemberlakuan PPnBM 0 persen membuat penurunan ini tergolong wajar.
Meski demikian, ada sejumlah faktor yang membuat penurunan ini tidak terlalu jauh. Faktor-faktor yang membuat konsumen tetap membeli mobil bekas antara lain 31 persen masyarakat mencari mode transportasi yang aman karena orang sudah banyak yang beraktivitas normal. Kemudian 28 persen masyarakat mencari mobil yang usianya masih terbilang baru, mulai terlihatnya sentimen yang positif pada konsumen, serta keadaan ekonomi yang sudah mulai membaik.
"Terlepas adanya beberapa faktor eksternal, kami optimis industri mobil bekas masih sangat menyimpan potensi yang besar untuk dieksplorasi lebih lanjut. Terlebih walaupun sudah setahun, data kami menunjukkan masyarakat masih memprioritaskan keamanan, dan mobil bekas menjadi salah satu opsi yang tidak hanya aman tetapi juga relatif terjangkau," ungkap CEO OLX Group Indonesia, Johnny Widodo, Kamis (22/4/2021) melalui jumpa pers virtual.
Kemudian riset bertajuk 'Individual Seller Segmentation', pandemi ini masih membuat konsumen membutuhkan tambahan dana sehingga melepas aset yang mereka miliki, tidak terkecuali mobil. Sebanyak 39 persen pelanggan melepas aset mobil dengan alasan adanya kebutuhan yang mendesak untuk keperluan keluarga. Sedangkan 29 persen pelanggan menjual mobil untuk meningkatkan dan mempunyai keinginan untuk memiliki mobil yang lebih baik dari mobil sebelumnya.