Detroit: Ford berencana untuk memasarkan teknologi otonom yang kemudian diberi nama Bluecruise. Di sisi lain, General Motors (GM) pun berusaha agar kompetitornya tersebut tidak memberikan nama tersebut.
Menurut GM dalam rilis pernyataannya sebagaimana dikutip dari laporan Reuters, penggunaan nama BlueCruise oleh Ford melanggar merek dagang Super Cruise milik GM serta merek dagang Cruise.
"GM berharap menyelesaikan masalah pelanggaran merek dagang dengan Ford secara damai. Kami tidak punya pilihan selain mempertahankan merek kami dengan penuh semangat dan melindungi ekuitas yang telah diperoleh produk dan teknologi kami selama beberapa tahun di pasar," kata melalui pernyataan resminya yang disitat oleh MediaIndonesia.com.
Dalam gugatan yang diajukan pada hari Jumat waktu setempat, mereka telah mengadakan diskusi yang berlarut-larut mengenai masalah tersebut namun gagal menyelesaikan perselisihan.
"Keputusan Ford untuk mengubah citra dengan menggunakan merek inti yang digunakan oleh GM dan Cruise pasti akan menimbulkan kebingungan," isi gugatan tersebut.
Raksasa otomotif asal Amerika Serikat ini mengumumkan pada tahun 2012 akan menggunakan nama Super Cruise untuk teknologi mengemudi hands-free dan telah memasarkannya sejak 2017. Unit kendaraan self-driving Cruise yang dimiliki GM telah beroperasi sejak 2013.
Sementara itu, Ford mengumumkan akan menggunakan nama BlueCruise untuk teknologi mengemudi hands-free pada bulan April tahun ini. Ford menyebut gugatan yang diajukan di pengadilan federal di California tersebut sebagai sesuatu yang tidak pantas dan sembrono.
"Pengemudi selama beberapa dekade telah memahami apa itu cruise control, setiap pembuat mobil menawarkannya, dan cruise adalah singkatan umum untuk kemampuan itu," kata Ford dalam sebuah pernyataan.
"Itulah mengapa BlueCruise dipilih sebagai nama untuk evolusi selanjutnya dari Ford's Intelligent Adaptive Cruise Control dari Blue Oval," lanjutnya.
Sebagai informasi, produsen mobil telah menggunakan kata “cruise” selama beberapa dekade untuk menggambarkan sistem kontrol jelajah yang memungkinkan pengemudi mengatur kecepatan yang akan dipertahankan mobil, biasanya saat mengemudi di jalan raya.
Detroit: Ford berencana untuk memasarkan teknologi otonom yang kemudian diberi nama Bluecruise. Di sisi lain, General Motors (GM) pun berusaha agar kompetitornya tersebut tidak memberikan nama tersebut.
Menurut GM dalam rilis pernyataannya sebagaimana dikutip dari laporan Reuters, penggunaan nama BlueCruise oleh Ford melanggar merek dagang Super Cruise milik GM serta merek dagang Cruise.
"GM berharap menyelesaikan masalah pelanggaran merek dagang dengan Ford secara damai. Kami tidak punya pilihan selain mempertahankan merek kami dengan penuh semangat dan melindungi ekuitas yang telah diperoleh produk dan teknologi kami selama beberapa tahun di pasar," kata melalui pernyataan resminya yang disitat oleh MediaIndonesia.com.
Dalam gugatan yang diajukan pada hari Jumat waktu setempat, mereka telah mengadakan diskusi yang berlarut-larut mengenai masalah tersebut namun gagal menyelesaikan perselisihan.
"Keputusan Ford untuk mengubah citra dengan menggunakan merek inti yang digunakan oleh GM dan Cruise pasti akan menimbulkan kebingungan," isi gugatan tersebut.