Mobil listrik MG ZS EV dites jarak jauh rute Jakarta-Surabaya.
Mobil listrik MG ZS EV dites jarak jauh rute Jakarta-Surabaya.

Test Drive

Jajal MG ZS EV, Jakarta-Surabaya Hanya Modal Rp300 Ribuan

Adri Prima • 15 September 2022 15:05
Jakarta: Mobil listrik MG ZS EV pertama kali diperkenalkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 pada pertengahan Agustus lalu di BSD, Tangerang.
 
Meski belum resmi dijual, namun MG Indonesia mengajak jurnalis otomotif untuk menjajal langsung kenyamanan, performa, fitur, serta teknologi yang ditawarkan MG ZS EV.
 
Tidak tanggung-tanggung rute test drive terbilang cukup jauh dari Jakarta menuju Surabaya. Pengetesan ini juga bertujuan untuk membuktikan kepada konsumen Indonesia kalau perjalanan jauh dengan mobil listrik jauh lebih terjangkau dan irit biaya. Apalagi sudah banyak rest area di sepanjang tol Trans Jawa yang telah dilengkapi fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) fast charging

Berdasarkan pengetesan redaksi Medcom.id menjajal ZS EV, total jarak tempuh perjalanan dari Jakarta ke Surabaya tercatat sejauh 782,7 km. Secara keseluruhan, mobil dikendarai dengan kombinasi mode Eco, Normal, dan Sport. 
 
Jajal MG ZS EV, Jakarta-Surabaya Hanya Modal Rp300 Ribuan
 
Baca juga: Jakarta-Surabaya Pakai Mobil Listrik MG ZS EV, Pembuktian yang Bikin Deg-degan
 
Selama perjalanan, setidaknya ZS EV yang kami coba beberapa kali dicas ulang demi menuntaskan perjalanan menuju Kota Pahlawan.  
 
Start dari Pondok Pinang, Jakarta Selatan dengan kondisi baterai 100 persen, ZS EV kembali dicas ulang di Rest Area KM 207 Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) setelah menempuh perjalanan sejauh 226 km dengan status baterai tersisa 27 persen. 
 
Baterai dicas hingga mencapai 90 persen dengan biaya sebesar Rp106.316 sudah termasuk Pajak Penerangan Jalan (PPJ) serta biaya admin LinkAja untuk pembayaran via aplikasi. 
 
Kemudian, perjalanan kami lanjutkan, kali ini gaya berkendara didominasi penggunan mode Sport untuk merasakan performa ZS EV yang menawarkan sensasi sportscar. Terbukti, penggunaan mode Sport membuat konsumsi baterai jauh lebih boros. 
 
Jajal MG ZS EV, Jakarta-Surabaya Hanya Modal Rp300 Ribuan
 
Hanya menempuh jarak 190 km, status baterai langsung merosot tersisa 17 persen. Alhasil, ZS EV kembali dicas di Rest Area KM 379 Tol. Baterai kembali dicas penuh (100 persen) dengan biaya Rp124.000 untuk 46,3 kWh. Setelah itu, perjalanan berlanjut menuju Semarang, Jawa Tengah untuk beristirahat dan baterai kembali dicas penuh.
 
Setelah beristirahat di Semarang, ZS EV kembali digas menuju Surabaya. Namun kali ini, mode berkendara yang dipakai lebih fokus untuk mengejar efisiensi konsumsi baterai (Eco) dengan regenerative braking di level 3. 
 
Terbukti dengan mode Eco, perjalanan sejauh 147 km, status baterai masih tersisa 55 persen. Untuk memastikan perjalanan bisa sampai di Surabaya, akhirnya kami memutuskan kembali mengisi baterai di Rest Area KM 519 dengan biaya sebesar Rp67.164.
 
Setelah pengisian tersebut, kami melanjutkan perjalanan menuju Surabaya dengan mode Eco serta didukung gaya berkendara Eco Driving. 
 
Akhirnya, dari titik pengisian terakhir hingga tujuan Hotel Santika, Gubeng, Surabaya tuntas dengan jarak 236 Km. Di destinasi terakhir ini, status baterai tersisa 17 persen dan menyisakan jarak tempuh 53 km. 
 
Jajal MG ZS EV, Jakarta-Surabaya Hanya Modal Rp300 Ribuan
 
Secara keseluruhan, ZS EV menghabiskan total daya listrik sebesar 121,787 kWh. Adapun biaya yang dikeluarkan untuk pengecasan hanya senilai Rp329.888. Biaya tersebut sudah termasuk tarif di SPKLU fast charging sebesar Rp2.747 per 1 kWh, ditambah biaya PPJ, serta biaya admin LinkAja untuk pembayaran via aplikasi.
 
Kesimpulannya, perjalanan Jakarta menuju Surabaya dengan mobil listrik ZS EV hanya membutuhkan biaya Rp300 ribuan di luar biaya tol. Murah meriah bukan?
 

Tips agar konsumsi baterai lebih irit


Hasil pengetesan redaksi Medcom.id sangat jauh berbeda dibandingkan klaim MG terkait konsumsi baterai ZS EV yang mencapai jarak tempuh 403 km dengan kondisi baterai penuh (100 persen). 
 
Namun perlu dicatat, pengujian New European Driving Cycle (NEDC) tersebut adalah untuk mendapatkan batas maksimal dengan kecepatan relatif pelan. Sedangkan untuk perjalanan jauh ke luar kota tentunya akan sangat berbeda karena umumnya gaya berkendara pastinya lebih konstan di kecepatan tinggi apalagi melewati rute tol Trans-Jawa.
 
"Jadi 403 km itu pengetesan NEDC, hanya dengan kecepatan rata-rata kecepatan sekitar 30 km/jam konstan. Kalau berdasarkan tes WLTP (Worldwide Harmonised Light Vehicle Test Procedure) itu 320 km itu lebih mendekati real karena kecepatan di atas 40 km/jam dan dinamis bukan hanya statis. Makanya brosur di Thailand dan Australia itu berbeda, satu NEDC, satunya lagi WLTP," ujar Aftersales Director MG Motors Indonesia, Raditio Hutomo kepada Medcom.id.
 
Lalu bagaimana tips mengendarai ZS EV agar konsumsi baterai lebih irit dan berapa kecepatan yang dianjurkan? 
 
Menjawab hal tersebut Raditio menyarankan pengemudi konstan di penggunaan mode Eco serta memilih fitur KERS (Kinetic Energy Recovery System) di level 2. 
 
Fitur KERS sendiri memang berfungsi untuk membantu meningkatkan efisiensi pada baterai ZS EV. Terdapat tiga pilihan KERS dengan perhitungan tingkat 1 dengan respon yang sensitif serta tingkat tiga yang lebih smooth serta memberikan efiensi baterai lebih maksimal. 
 
"Tips biar lebih irit, KERS-nya di (level) 2 lalu mode speed di Eco itu aja. Maksimal speed-nya ya sesuai aturan aja (maksimal 80 km/jam)," pungkas Raditio. 
 
Jajal MG ZS EV, Jakarta-Surabaya Hanya Modal Rp300 Ribuan
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan