Jakarta: Untuk pertama kalinya mobil listrik MG ZS EV dijajal langsung dengan rute jarak jauh dari Jakarta menuju Surabaya pada tanggal 12-14 September 2022. Meski belum resmi dijual, mobil listrik satu ini meninggalkan banyak catatan menarik dalam perjalanan sejauh 782 km.
ZS EV dibekali Permanent Magnet Synchronous Motor, serta ditenagai baterai berjenis lithium-ion berkapasitas 50.3 kWh.
Berdasarkan pengetesan MG, mobil ini diklaim mampu menempuh jarak maksimal sejauh 403 km berdasarkan pengujian New European Driving Cycle (NEDC) dan mampu menghasilkan tenaga sebesar 177 hp.
Perlu dicatat, pengujian NEDC tersebut adalah untuk mendapatkan batas maksimal yang didapat dari rata-rata kecepatan sekitar 30 km/jam.
Sedangkan untuk perjalanan jauh ke luar kota tentunya akan sangat berbeda karena umumnya gaya berkendara pastinya lebih konstan di kecepatan tinggi apalagi melewati rute tol Trans-Jawa.
Tiga mode berkendara
Pada dasarnya, konsumsi baterai mobil listrik sangat bergantung pada gaya berkendara. Karena itu, ZS EV menawarkan tiga mode berkendara antara lain Eco, Normal, dan Sport.
Redaksi Medcom.id menjajal ketiga mode tersebut. Benar saja, masing-masing menawarkan karakter yang berbeda.
Di mode Eco, tenaga mobil terasa lebih smooth karena memang mode ini direkomendasikan untuk menghemat konsumsi baterai.
Di mode normal, tenaga yang disalurkan lebih responsif dan tidak butuh waktu lama untuk mencapai kecepatan relatif tinggi.
Untuk perjalanan jarak jauh, tentunya mode sport adalah pilihan yang paling menyenangkan. Bahkan, mode Sport membuat mobil listrik ini menyajikan sensasi ataupun performa setara mobil sportscar.
Tenaga yang disalurkan begitu responsif. Karakter handling di mode Sport juga terasa sedikit berbeda untuk mendukung pengendaraan yang lebih agresif.
Hanya saja, penggunaan mode Sport membuat konsumsi baterai sangat boros. Nah, kondisi seperti akan membuat pengemudi harus mempertimbangkan untuk tidak sering-sering beralih ke Sport.
Pasalnya, psikologi pengendara saat perjalanan jauh ke luar kota dengan mobil listrik pastinya memikirkan konsumsi baterai agar tiba di tujuan, atau paling tidak bisa tiba di rest area yang sudah dilengkapi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) agar baterai mobil dapat kembali dicas.
Jangan sampai gara-gara terlena dengan performa, Anda justru mengabaikan sisa baterai dan ujung-ujungnya kendaraan mati di jalan karena kehabisan daya baterai.
Biaya pengecasan ZS EV dari Jakarta ke Surabaya
Total jarak tempuh perjalan dari Jakarta ke Surabaya tercatat sejauh 782,7 km. Secara keseluruhan, mobil dikendarai dengan kombinasi mode Eco, Normal, dan Sport.
Selama perjalanan, setidaknya ZS EV yang kami coba beberapa kali dicas ulang demi menuntaskan perjalanan menuju Kota Pahlawan.
Adapun pengecasan ulang dilakukan secara random alias dengan sisa baterai yang bervariasi menyesuaikan kebutuhan agar mobil tiba di tujuan.
Beberapa titik pengecasan antara lain Rest Area KM 207 Tol Palimanan-Kanci (Palikanci), Rest Area KM 397 Tol Batang-Semarang, Hotel Aston Inn Semarang, serta Rest Area KM 519.
Secara keseluruhan, ZS EV menghabiskan total daya listrik sebesar 121,787 kWh. Total biaya yang dikeluarkan untuk pengecasan senilai Rp329.888.
Rincian biaya tersebut sudah termasuk tarif di SPKLU fast charging sebesar Rp2.747 per 1 kWh, ditambah biaya PPJ, serta biaya admin LinkAja untuk pembayaran menggunakan aplikasi di ponsel.
Kesimpulannya, di luar biaya tol, perjalanan Jakarta menuju Surabaya dengan ZS EV hanya membutuhkan biaya Rp300 ribuan. Bahkan bisa lebih murah jika lebih mengutamakan mode Eco.
Selain itu, test drive ZS EV kali ini membuktikan kalau perjalanan jauh ke luar kota dengan mobil listrik ternyata menghadirkan pengalaman yang berbeda, menyenangkan, sekaligus jauh lebih irit dari sisi pengeluaran.
Apalagi untuk jalur tol Trans Jawa, hampir semua Rest Area sudah dilengkapi fasilitas SPKLU sehingga Anda bisa mengisi baterai sambil ngopi ataupun beristirahat sejenak.
Jakarta: Untuk pertama kalinya mobil listrik
MG ZS EV dijajal langsung dengan rute jarak jauh dari Jakarta menuju Surabaya pada tanggal 12-14 September 2022. Meski belum resmi dijual,
mobil listrik satu ini meninggalkan banyak catatan menarik dalam perjalanan sejauh 782 km.
ZS EV dibekali Permanent Magnet Synchronous Motor, serta ditenagai baterai berjenis lithium-ion berkapasitas 50.3 kWh.
Berdasarkan pengetesan
MG, mobil ini diklaim mampu menempuh jarak maksimal sejauh 403 km berdasarkan pengujian New European Driving Cycle (NEDC) dan mampu menghasilkan tenaga sebesar 177 hp.
Perlu dicatat, pengujian NEDC tersebut adalah untuk mendapatkan batas maksimal yang didapat dari rata-rata kecepatan sekitar 30 km/jam.
Sedangkan untuk perjalanan jauh ke luar kota tentunya akan sangat berbeda karena umumnya gaya berkendara pastinya lebih konstan di kecepatan tinggi apalagi melewati rute tol Trans-Jawa.
Tiga mode berkendara
Pada dasarnya, konsumsi baterai mobil listrik sangat bergantung pada gaya berkendara. Karena itu, ZS EV menawarkan tiga mode berkendara antara lain Eco, Normal, dan Sport.
Redaksi Medcom.id menjajal ketiga mode tersebut. Benar saja, masing-masing menawarkan karakter yang berbeda.
Di mode Eco, tenaga mobil terasa lebih
smooth karena memang mode ini direkomendasikan untuk menghemat konsumsi baterai.
Di mode normal, tenaga yang disalurkan lebih responsif dan tidak butuh waktu lama untuk mencapai kecepatan relatif tinggi.
Untuk perjalanan jarak jauh, tentunya mode sport adalah pilihan yang paling menyenangkan. Bahkan, mode Sport membuat mobil listrik ini menyajikan sensasi ataupun performa setara mobil sportscar.
Tenaga yang disalurkan begitu responsif. Karakter handling di mode Sport juga terasa sedikit berbeda untuk mendukung pengendaraan yang lebih agresif.
Hanya saja, penggunaan mode Sport membuat konsumsi baterai sangat boros. Nah, kondisi seperti akan membuat pengemudi harus mempertimbangkan untuk tidak sering-sering beralih ke Sport.
Pasalnya, psikologi pengendara saat perjalanan jauh ke luar kota dengan mobil listrik pastinya memikirkan konsumsi baterai agar tiba di tujuan, atau paling tidak bisa tiba di rest area yang sudah dilengkapi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) agar baterai mobil dapat kembali dicas.
Jangan sampai gara-gara terlena dengan performa, Anda justru mengabaikan sisa baterai dan ujung-ujungnya kendaraan mati di jalan karena kehabisan daya baterai.
Biaya pengecasan ZS EV dari Jakarta ke Surabaya
Total jarak tempuh perjalan dari Jakarta ke Surabaya tercatat sejauh 782,7 km. Secara keseluruhan, mobil dikendarai dengan kombinasi mode Eco, Normal, dan Sport.
Selama perjalanan, setidaknya ZS EV yang kami coba beberapa kali dicas ulang demi menuntaskan perjalanan menuju Kota Pahlawan.
Adapun pengecasan ulang dilakukan secara random alias dengan sisa baterai yang bervariasi menyesuaikan kebutuhan agar mobil tiba di tujuan.
Beberapa titik pengecasan antara lain Rest Area KM 207 Tol Palimanan-Kanci (Palikanci), Rest Area KM 397 Tol Batang-Semarang, Hotel Aston Inn Semarang, serta Rest Area KM 519.
Secara keseluruhan, ZS EV menghabiskan total daya listrik sebesar 121,787 kWh. Total biaya yang dikeluarkan untuk pengecasan senilai Rp329.888.
Rincian biaya tersebut sudah termasuk tarif di SPKLU
fast charging sebesar Rp2.747 per 1 kWh, ditambah biaya PPJ, serta biaya admin LinkAja untuk pembayaran menggunakan aplikasi di ponsel.
Kesimpulannya, di luar biaya tol, perjalanan Jakarta menuju Surabaya dengan ZS EV hanya membutuhkan biaya Rp300 ribuan. Bahkan bisa lebih murah jika lebih mengutamakan mode Eco.
Selain itu, test drive ZS EV kali ini membuktikan kalau perjalanan jauh ke luar kota dengan mobil listrik ternyata menghadirkan pengalaman yang berbeda, menyenangkan, sekaligus jauh lebih irit dari sisi pengeluaran.
Apalagi untuk jalur tol Trans Jawa, hampir semua Rest Area sudah dilengkapi fasilitas SPKLU sehingga Anda bisa mengisi baterai sambil ngopi ataupun beristirahat sejenak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)
