Jakarta: Para maling kendaraan kini memiliki target baru untuk operasinya. Selain mengincar kendaraan, mereka ternyata juga mengincar kabel charging kendaraan listrik.
Carscoops mengulas kasus pencurian kabel charger mobil listrik yang menimpa Bob Schneiderman. Dia mengakui kehilangan kabel charger Audi e-tron miliknya yang ada di garasi.
Berdasarkan kamera pengintai, dia mendapati seorang pria bertopeng dan berbaju hoodie mencabut kabel pengisian dan pergi dengan sepedanya pada pukul 05.22. Pemilik mobil listrik ini mengungkapkan bahwa biaya untuk mengganti kabel pengisiannya mencapai USD2.700 atau sekitar Rp40 juta.
Di momen yang lain, Penduduk Los Angeles, Amerika Serikat, lainnya juga pernah menangkap maling dan berhasil merebut ransel dengan kabel pengisian dan charger lain di dalamnya. Hal menunjukkan bahwa aksi ini bukan kali pertama bagi sang maling.
Baca Juga:
Chery Bidik Pasar Kendaraan Operasional PNS
Praktik mencuri kabel pengisian tidak terbatas di Amerika Serikat. Dilaporkan oleh Express, 18 April, kabel juga dicuri di Inggris, di mana para maling sering memotong bagian yang menghubungkan ke pengisi daya dan mobil. Tembaga dari kabel tersebut dijual untuk daur ulang, sementara kabel-kabel itu sendiri dijual di pasar barang bekas dengan harga cukup mahal.
Kebiasaan para pemilik kendaraan listrik adalah melakukan pengecasan di malam hari, dan membiarkannya semalaman terpasang di mobil. Momen ini menjadi waktu yang leluasa bagi maling untuk beraksi mengambil kabel tersebut.
Mencuri kabel pengisian cukup mudah. Pencuri hanya perlu mencabutnya dari kedua ujungnya. Dalam beberapa kasus, kabel mungkin dilindungi oleh mekanisme penguncian, tetapi ini tidak selalu efektif.
Jakarta: Para maling kendaraan kini memiliki target baru untuk operasinya. Selain mengincar kendaraan, mereka ternyata juga mengincar kabel charging kendaraan listrik.
Carscoops mengulas kasus pencurian kabel charger mobil listrik yang menimpa Bob Schneiderman. Dia mengakui kehilangan kabel charger Audi e-tron miliknya yang ada di garasi.
Berdasarkan kamera pengintai, dia mendapati seorang pria bertopeng dan berbaju hoodie mencabut kabel pengisian dan pergi dengan sepedanya pada pukul 05.22. Pemilik mobil listrik ini mengungkapkan bahwa biaya untuk mengganti kabel pengisiannya mencapai USD2.700 atau sekitar Rp40 juta.
Di momen yang lain, Penduduk Los Angeles, Amerika Serikat, lainnya juga pernah menangkap maling dan berhasil merebut ransel dengan kabel pengisian dan charger lain di dalamnya. Hal menunjukkan bahwa aksi ini bukan kali pertama bagi sang maling.
Baca Juga:
Chery Bidik Pasar Kendaraan Operasional PNS
Praktik mencuri kabel pengisian tidak terbatas di Amerika Serikat. Dilaporkan oleh Express, 18 April, kabel juga dicuri di Inggris, di mana para maling sering memotong bagian yang menghubungkan ke pengisi daya dan mobil. Tembaga dari kabel tersebut dijual untuk daur ulang, sementara kabel-kabel itu sendiri dijual di pasar barang bekas dengan harga cukup mahal.
Kebiasaan para pemilik kendaraan listrik adalah melakukan pengecasan di malam hari, dan membiarkannya semalaman terpasang di mobil. Momen ini menjadi waktu yang leluasa bagi maling untuk beraksi mengambil kabel tersebut.
Mencuri kabel pengisian cukup mudah. Pencuri hanya perlu mencabutnya dari kedua ujungnya. Dalam beberapa kasus, kabel mungkin dilindungi oleh mekanisme penguncian, tetapi ini tidak selalu efektif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)