Seoul: Hyundai menunjukan keseriusannya dalam mengembangkan baterai kendaraan listrik melalui pembangunan Pusat Penelitian Baterai Gabungan bersama Seoul National University (SNU). Mereka inginkan pengembangan teknologi baterai dan memelihara kerja sama antara industri dan akademi agar bisa menghasilkan baterai yang unggul.
“Misi kami dalam mengembangkan beragam solusi mobilitas dengan baterai mutakhir didorong oleh komitmen teguh kami demi lingkungan yang berkelanjutan untuk generasi masa depan. Dengan memelopori usaha riset dan pengembangan (R&D) gabungan ini, kami berharap bisa mendorong semua peneliti untuk memimpin transisi menuju elektrifikasi industri mobilitas,” ujar Executive Chair Hyundai Motor Group, Euisun Chung, melalui keterangan resminya.
Fasilitas ini terdiri dari tujuh laboratorium dan ruang konferensi untuk pengembangan, analisis, pengukuran, dan pemrosesan baterai. Fasilitas penelitian khusus baterai kendaraan listrik (EV) ini adalah yang pertama dibangun di Seoul National University.
Dengan pembukaan Pusat Penelitian Baterai Gabungan ini, Jenama otomotif asal Korea Selatan itu akan bekerja sama dengan tenaga ahli terbaik di Korea Selatan untuk meletakkan fondasi riset dan pengembangan teknologi terkait baterai.
Baca Juga:
Calon SUV Kompak Mitsubishi, Umbar 4 Mode Berkendara?
Pusat Penelitian Baterai Gabungan berfokus kepada riset mutakhir terhadap teknologi baterai generasi selanjutnya yang bisa meningkatkan jarak tempuh EV, memotong waktu pengisian daya, serta meneliti teknologi pemantauan kondisi baterai dan teknologi pemrosesan inovatif.
Total 22 proyek penelitian secara khusus dilakukan dalam empat divisi, termasuk baterai litium, baterai solid-state, sistem manajemen baterai (BMS), dan teknologi pemrosesan baterai. Sebanyak 21 profesor dan mahasiswa pascasarjana serta doktor dari berbagai universitas unggulan Korea Selatan berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Dari 22 proyek riset, sebanyak 14 proyek meneliti kemampuan baterai litium dan solid-state dalam pengembangan baterai generasi selanjutnya.
Di bidang baterai litium, penelitian akan dilakukan terhadap teknologi elemen material litium-elektrolit berdaya tahan tinggi serta analisis bentuk untuk menekan resiko deteriorasi. Sementara, di bidang baterai solid-state, penelitian akan dilakukan terhadap material anode berbasis sulfida, metode pelapisan elektroda/elektrolit, dan material katode aktif dengan densitas energi ultra-tinggi.
Fokus Pusat Penelitian Baterai Gabungan bukan hanya terhadap riset teoretis, melainkan juga riset dan pengembangan yang berorientasi pada produksi massal. Dalam penelitian industri-akademia umum, waktu dan biaya tambahan seringkali tak bisa dihindari agar hasilnya dapat diterapkan pada produk-produk yang diproduksi massal.
Oleh sebab itu, Pusat Penelitian Baterai Gabungan ini memiliki mutu infrastruktur penelitian yang sama dengan perlengkapan canggih yang digunakan pusat R&D Hyundai Motor dan Kia, seperti perangkat analisis baterai yang akurat, rheometer dengan akurasi tinggi, peralatan manufaktur sel, dan perlengkapan pengukuran impedans, sehingga hasil penelitian di universitas tersebut bisa diterapkan dengan cepat di berbagai produk.
Seoul: Hyundai menunjukan keseriusannya dalam mengembangkan baterai kendaraan listrik melalui pembangunan Pusat Penelitian Baterai Gabungan bersama Seoul National University (SNU). Mereka inginkan pengembangan teknologi baterai dan memelihara kerja sama antara industri dan akademi agar bisa menghasilkan baterai yang unggul.
“Misi kami dalam mengembangkan beragam solusi mobilitas dengan baterai mutakhir didorong oleh komitmen teguh kami demi lingkungan yang berkelanjutan untuk generasi masa depan. Dengan memelopori usaha riset dan pengembangan (R&D) gabungan ini, kami berharap bisa mendorong semua peneliti untuk memimpin transisi menuju elektrifikasi industri mobilitas,” ujar Executive Chair Hyundai Motor Group, Euisun Chung, melalui keterangan resminya.
Fasilitas ini terdiri dari tujuh laboratorium dan ruang konferensi untuk pengembangan, analisis, pengukuran, dan pemrosesan baterai. Fasilitas penelitian khusus baterai kendaraan listrik (EV) ini adalah yang pertama dibangun di Seoul National University.
Dengan pembukaan Pusat Penelitian Baterai Gabungan ini, Jenama otomotif asal Korea Selatan itu akan bekerja sama dengan tenaga ahli terbaik di Korea Selatan untuk meletakkan fondasi riset dan pengembangan teknologi terkait baterai.
Baca Juga:
Calon SUV Kompak Mitsubishi, Umbar 4 Mode Berkendara?
Pusat Penelitian Baterai Gabungan berfokus kepada riset mutakhir terhadap teknologi baterai generasi selanjutnya yang bisa meningkatkan jarak tempuh EV, memotong waktu pengisian daya, serta meneliti teknologi pemantauan kondisi baterai dan teknologi pemrosesan inovatif.
Total 22 proyek penelitian secara khusus dilakukan dalam empat divisi, termasuk baterai litium, baterai solid-state, sistem manajemen baterai (BMS), dan teknologi pemrosesan baterai. Sebanyak 21 profesor dan mahasiswa pascasarjana serta doktor dari berbagai universitas unggulan Korea Selatan berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Dari 22 proyek riset, sebanyak 14 proyek meneliti kemampuan baterai litium dan solid-state dalam pengembangan baterai generasi selanjutnya.
Di bidang baterai litium, penelitian akan dilakukan terhadap teknologi elemen material litium-elektrolit berdaya tahan tinggi serta analisis bentuk untuk menekan resiko deteriorasi. Sementara, di bidang baterai solid-state, penelitian akan dilakukan terhadap material anode berbasis sulfida, metode pelapisan elektroda/elektrolit, dan material katode aktif dengan densitas energi ultra-tinggi.
Fokus Pusat Penelitian Baterai Gabungan bukan hanya terhadap riset teoretis, melainkan juga riset dan pengembangan yang berorientasi pada produksi massal. Dalam penelitian industri-akademia umum, waktu dan biaya tambahan seringkali tak bisa dihindari agar hasilnya dapat diterapkan pada produk-produk yang diproduksi massal.
Oleh sebab itu, Pusat Penelitian Baterai Gabungan ini memiliki mutu infrastruktur penelitian yang sama dengan perlengkapan canggih yang digunakan pusat R&D Hyundai Motor dan Kia, seperti perangkat analisis baterai yang akurat, rheometer dengan akurasi tinggi, peralatan manufaktur sel, dan perlengkapan pengukuran impedans, sehingga hasil penelitian di universitas tersebut bisa diterapkan dengan cepat di berbagai produk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)